9 Keunikan Suku Bawean di Gresik, Tak Pernah Melepas Kunci Motor
Merdeka.com - Salah satu suku bangsa di Jawa Timur yang memiliki banyak kekhasan adalah Suku Bawean. Orang-orang Bawean tinggal di Pulau Bawean yang secara administratif menjadi bagian dari Kabupaten Gresik.
Dihimpun dari berbagai sumber, orang-orang Bawean memiliki sejumlah ciri khas yang unik. Mulai dari tradisi merantau ke luar daerah bahkan luar negeri. Hingga tidak pernah melepas kunci motor di tempat-tempat publik.
1. Didominasi Perempuan
-
Siapa penduduk asli Pulau Bawean? Mengutip situs indonesia.go.id, tempat ini dihuni oleh masyarakat asli bernama Suku Bawean yang termasuk dalam sub-suku Jawa.
-
Apa yang istimewa dari Bawor? Sementara ini, Bawor dinobatkan sebagai sapi kurban terberat di Sumatera dengan bobot 1,3 ton.
-
Mengapa orang Batak merantau? Melansir dari liputan6.com, tujuan orang Batak memilih untuk merantau ke luar daerah karena menginginkan mencari rezeki di kota lain. Hal tersebut atas dasar keinginan untuk mengubah nasib karena di kampung halaman tidak berpotensi menghasilkan uang yang lebih.
-
Apa yang jadi ciri khas penduduk Batu Bara? Meski secara adminstratif berada di Provinsi Sumatra Utara yang mayoritas merupakan suku Batak, namun di wilayah ini cenderung didominasi oleh etnis Jawa, Melayu, baru suku Batak.
-
Kenapa orang Jawa di Malaysia tetap lestarikan tradisi? Namun mereka tak ingin meninggalkan identitas asal. Walaupun berada di negeri orang mereka tetap lestarikan budaya Jawa.
-
Apa yang unik dari masyarakat kampung ini? Daerah tersebut dikenal dengan akulturasi masyarakat Dayak dan Tionghoa.
theepochtimes.com
Dikutip dari seton.uii.ac.id, Pulau Bawean terkenal dengan sebutan Pulau Putri. Sebutan ini dilatarbelakangi oleh penduduk pulau yang didominasi kaum perempuan.
Sementara para laki-laki merantau ke luar daerah bahkan luar negeri untuk mencari penghidupan. Merantau sendiri merupakan tradisi penting dan tak terpisahkan dari kehidupan orang Bawean sejak zaman dulu kala.
2. Kebiasaan Merantau
©shutterstock.com/Rob Wilson
Kebiasaan merantau yang dilakukan orang Bawean terjadi sejak ratusan tahun lalu. Saat Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda, banyak orang Bawean yang sudah merantau ke berbagai daerah dan negara.
Penduduk Pulau Bawean umumnya menyebut diri mereka sebagai Orang Bawean atau Orang Babian. Tetapi di tanah rantau, mereka menyebut dirinya sebagai Orang Boyan.
Kata “Boyan” merujuk pada pengucapan kolonial Eropa yang menyebut “Bawean” menjadi “Boyan”.
3. Orang Bawean di Singapura
©AFP PHOTO
Di antara orang-orang Melayu di Singapura, suku Bawean menjadi salah satu komunitas yang penting. Mereka sudah merantau ke Singapura sejak abad ke-19.
Dikutip dari seton.uii.ac.id, pada masa-masa awal, banyak dari mereka mendapatkan pekerjaan sebagai pengemudi dan pelatih kuda. Mereka tinggal di rumah-rumah komunal yang disebut pondok.
Sampai saat ini, banyak orang Bawean yang masih mempertahankan ikatan dengan kerabat mereka di Pulau Bawean. Meskipun sebagian besar generasi muda belum mengunjungi moyangnya itu.
4. Bahasa Kreol yang Unik
©Pixabay
Suku Bawean memiliki tradisi dan bahasa yang unik. Bahkan susah disamakan dengan suku lain seperti Jawa dan Madura.
Bahasa lokal mereka bernama Bahasa Kreol. Sebuah bahasa yang diturunkan dari banyak bahasa sebagai akibat dari adanya hubungan sosial yang tinggi.
Beberapa kata dalam Bahasa Bawean menggunakan Bahasa Madura dan Bahasa Jawa. Dalam pulau yang tak begitu luas, bahasa yang beraneka ragam banyak digunakan.
Terbentuknya Bahasa Kreol diduga dilatarbelakangi oleh tradisi merantau yang dilakukan orang-orang Bawean. Para perantau yang kembali ke Pulau Bawean membawa kata-kata baru yang lambat laun diadopsi menjadi bahasa lokal.
5. Orang Bawean di Autralia
Instagram @ima_digital ©2020 Merdeka.com
Australia merupakan salah satu tujuan perantauan Suku Bawean di masa silam. Mereka memulai ekspedisi ke dua negara tersebut pada tahun 1887.
Di antara mereka, banyak yang menyebar di Australia bagian barat. Mereka bahkan menetap dan menghasilkan keturunan di sana.
Sampai saat ini, keturunan Suku Bawean masih ada di Autralia. Bahkan menjadi warga negara resmi di negeri Kanguru itu.
6. Orang Bawean di Vietnam
©2019 Merdeka.com/Free Images
Sementara itu, orang Bawean yang merantau ke Vietnam banyak menyebar di daerah ibu kota. Mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun. Hingga memiliki rumah dan memutuskan menetap di sana.
Saat ini keturunan Suku Bawean banyak yang tinggal di distrik 1 Kota Ho Chi Minh. Kawasan permukiman tersebut didominasi oleh penduduk yang beragama islam.
7. Orang Bawean di Malaka
©2020 Merdeka.com/pxhere.com/@Bushcat
Dihimpun dari berbagai sumber, pada tahun 1849 orang Bawean mulai berlayar ke Malaka dan menetap di sana sebagai pekerja. Saat itu, Indonesia masih dijajah Belanda.
Di Malaka, mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun. Orang Bawean dikenal masyarakat Malaka karena keahliannya mengurus kebun.
8. Ramai-ramai ke Dermaga
©2020 Merdeka.com/pixabay.com
Salah satu kebudayaan unik orang Bawean yakni mengantarkan kerabat atau tetangga yang akan pergi jauh. Biasanya nyaris semua orang di desa yang bersangkutan mengantar orang yang akan merantau atau melanjutkan sekolah dalam jangka waktu yang lama.
Mereka berbondong-bondong menuju dermaga. Tempat di mana calon perantau akan dilepas kepergiannya.
9. Tak Pernah Melepas Kunci Motor
©2012 Merdeka.com
Kebiasaan lain yang tak kalah unik berkaitan dengan kunci motor. Banyak orang di Bawean yang membiarkan kunci motornya tetap menancap.
Banyak motor di depan rumah atau bahkan di sawah sekalipun yang kuncinya tidak dilepas. Mereka meyakini Pulau Bawean adalah tempat tinggal yang aman, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca SelengkapnyaWarga Baduy punya alasan mengapa rela jalan ratusan kilometer tanpa alas kaki untuk jualan madu.
Baca SelengkapnyaSuku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.
Baca SelengkapnyaSeorang pria suku Dayak mengaku tidak mandi selama 3 tahun dan tidak pakai baju selama 10 tahun.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang bule asal Polandia yang kaget dengan pemandangan nyetut motor di jalan raya.
Baca SelengkapnyaWarga Bawean memiliki budaya hidup unik. Meski punya rumah mewah mereka menyambut tamu di tempat lain.
Baca SelengkapnyaWalaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa
Baca Selengkapnya