Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

9 Keunikan Suku Bawean di Gresik, Tak Pernah Melepas Kunci Motor

9 Keunikan Suku Bawean di Gresik, Tak Pernah Melepas Kunci Motor Ilustrasi motor butut. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Salah satu suku bangsa di Jawa Timur yang memiliki banyak kekhasan adalah Suku Bawean. Orang-orang Bawean tinggal di Pulau Bawean yang secara administratif menjadi bagian dari Kabupaten Gresik.

Dihimpun dari berbagai sumber, orang-orang Bawean memiliki sejumlah ciri khas yang unik. Mulai dari tradisi merantau ke luar daerah bahkan luar negeri. Hingga tidak pernah melepas kunci motor di tempat-tempat publik.

1. Didominasi Perempuan

ilustrasi perempuan tunisia 001

theepochtimes.com

Dikutip dari seton.uii.ac.id, Pulau Bawean terkenal dengan sebutan Pulau Putri. Sebutan ini dilatarbelakangi oleh penduduk pulau yang didominasi kaum perempuan.

Sementara para laki-laki merantau ke luar daerah bahkan luar negeri untuk mencari penghidupan. Merantau sendiri merupakan tradisi penting dan tak terpisahkan dari kehidupan orang Bawean sejak zaman dulu kala.

2. Kebiasaan Merantau

ilustrasi bandara

©shutterstock.com/Rob Wilson

Kebiasaan merantau yang dilakukan orang Bawean terjadi sejak ratusan tahun lalu. Saat Indonesia masih dalam masa penjajahan Belanda, banyak orang Bawean yang sudah merantau ke berbagai daerah dan negara.

Penduduk Pulau Bawean umumnya menyebut diri mereka sebagai Orang Bawean atau Orang Babian. Tetapi di tanah rantau, mereka menyebut dirinya sebagai Orang Boyan.

Kata “Boyan” merujuk pada pengucapan kolonial Eropa yang menyebut “Bawean” menjadi “Boyan”.

3. Orang Bawean di Singapura

004 nfi

©AFP PHOTO

Di antara orang-orang Melayu di Singapura, suku Bawean menjadi salah satu komunitas yang penting. Mereka sudah merantau ke Singapura sejak abad ke-19.

Dikutip dari seton.uii.ac.id, pada masa-masa awal, banyak dari mereka mendapatkan pekerjaan sebagai pengemudi dan pelatih kuda. Mereka tinggal di rumah-rumah komunal yang disebut pondok.

Sampai saat ini, banyak orang Bawean yang masih mempertahankan ikatan dengan kerabat mereka di Pulau Bawean. Meskipun sebagian besar generasi muda belum mengunjungi moyangnya itu.

4. Bahasa Kreol yang Unik

ilustrasi mengobrol

©Pixabay

Suku Bawean memiliki tradisi dan bahasa yang unik. Bahkan susah disamakan dengan suku lain seperti Jawa dan Madura.

Bahasa lokal mereka bernama Bahasa Kreol. Sebuah bahasa yang diturunkan dari banyak bahasa sebagai akibat dari adanya hubungan sosial yang tinggi.

Beberapa kata dalam Bahasa Bawean menggunakan Bahasa Madura dan Bahasa Jawa. Dalam pulau yang tak begitu luas, bahasa yang beraneka ragam banyak digunakan.

Terbentuknya Bahasa Kreol diduga dilatarbelakangi oleh tradisi merantau yang dilakukan orang-orang Bawean. Para perantau yang kembali ke Pulau Bawean membawa kata-kata baru yang lambat laun diadopsi menjadi bahasa lokal.

5. Orang Bawean di Autralia

masjid lakemba australia

Instagram @ima_digital ©2020 Merdeka.com

Australia merupakan salah satu tujuan perantauan Suku Bawean di masa silam. Mereka memulai ekspedisi ke dua negara tersebut pada tahun 1887.

Di antara mereka, banyak yang menyebar di Australia bagian barat. Mereka bahkan menetap dan menghasilkan keturunan di sana.

Sampai saat ini, keturunan Suku Bawean masih ada di Autralia. Bahkan menjadi warga negara resmi di negeri Kanguru itu.

6. Orang Bawean di Vietnam

ilustrasi masjid

©2019 Merdeka.com/Free Images

Sementara itu, orang Bawean yang merantau ke Vietnam banyak menyebar di daerah ibu kota. Mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun. Hingga memiliki rumah dan memutuskan menetap di sana.

Saat ini keturunan Suku Bawean banyak yang tinggal di distrik 1 Kota Ho Chi Minh. Kawasan permukiman tersebut didominasi oleh penduduk yang beragama islam.

7. Orang Bawean di Malaka

ilustrasi malaysia

©2020 Merdeka.com/pxhere.com/@Bushcat

Dihimpun dari berbagai sumber,  pada tahun 1849 orang Bawean mulai berlayar ke Malaka dan menetap di sana sebagai pekerja. Saat itu, Indonesia masih dijajah Belanda.

Di Malaka, mereka bekerja sebagai sopir dan tukang kebun. Orang Bawean dikenal masyarakat Malaka karena keahliannya mengurus kebun.

8. Ramai-ramai ke Dermaga

ilustrasi dermaga laut

©2020 Merdeka.com/pixabay.com

Salah satu kebudayaan unik orang Bawean yakni mengantarkan kerabat atau tetangga yang akan pergi jauh. Biasanya nyaris semua orang di desa yang bersangkutan mengantar orang yang akan merantau atau melanjutkan sekolah dalam jangka waktu yang lama.

Mereka berbondong-bondong menuju dermaga. Tempat di mana calon perantau akan dilepas kepergiannya.

9. Tak Pernah Melepas Kunci Motor

ilustrasi motor butut

©2012 Merdeka.com

Kebiasaan lain yang tak kalah unik berkaitan dengan kunci motor. Banyak orang di Bawean yang membiarkan kunci motornya tetap menancap.

Banyak motor di depan rumah atau bahkan di sawah sekalipun yang kuncinya tidak dilepas. Mereka meyakini Pulau Bawean adalah tempat tinggal yang aman, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci
Tak Takut Dicuri, Perempuan Ini Tunjukkan Kompaknya Pengendara Motor Tinggalkan Kendaraan Tanpa Cabut Kunci

Orang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.

Baca Selengkapnya
Tangguhnya Warga Baduy saat Jualan Madu, Siap Jalan Kaki Ratusan Kilometer sampai Jakarta
Tangguhnya Warga Baduy saat Jualan Madu, Siap Jalan Kaki Ratusan Kilometer sampai Jakarta

Warga Baduy punya alasan mengapa rela jalan ratusan kilometer tanpa alas kaki untuk jualan madu.

Baca Selengkapnya
Hilangkan Sinyal Internet, Cara Suku Baduy Menjaga Harmonisasi Budaya Leluhur
Hilangkan Sinyal Internet, Cara Suku Baduy Menjaga Harmonisasi Budaya Leluhur

Suku Baduy Dalam berusaha kuat menjaga tradisi dan aturan budaya yang telah dijalankan leluhur mereka.

Baca Selengkapnya
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'
Orang Sakti, Suku Dayak Losarang Ini Mengaku Tak Pernah Pakai Baju dan Mandi 'Kalau Pakai Baju Suka Sakit'

Seorang pria suku Dayak mengaku tidak mandi selama 3 tahun dan tidak pakai baju selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya
Bule Eropa Kaget saat Lihat Orang Nyetut Motor di Jalan ‘Kamu Tidak akan Melihat Itu di Eropa’
Bule Eropa Kaget saat Lihat Orang Nyetut Motor di Jalan ‘Kamu Tidak akan Melihat Itu di Eropa’

Sebuah video memperlihatkan seorang bule asal Polandia yang kaget dengan pemandangan nyetut motor di jalan raya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Dhurung Bawean, Tempat Warga Gresik Berkumpul hingga Menyimpan Padi yang Dilengkapi Alat Penghalau Tikus
Mengenal Dhurung Bawean, Tempat Warga Gresik Berkumpul hingga Menyimpan Padi yang Dilengkapi Alat Penghalau Tikus

Warga Bawean memiliki budaya hidup unik. Meski punya rumah mewah mereka menyambut tamu di tempat lain.

Baca Selengkapnya
Melihat Kehidupan Kampung Jawa di Malaysia, Masih Ada Tradisi Rewang
Melihat Kehidupan Kampung Jawa di Malaysia, Masih Ada Tradisi Rewang

Walaupun berada di negeri seberang, sehari-hari mereka berkomunikasi dengan bahasa Jawa

Baca Selengkapnya