Aksi Warga Numpang Mandi di Kantor Perumda Malang Curi Perhatian, Air Tak Mengalir
Merdeka.com - Salah satu warga pelanggan air Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Jawa Timur, melakukan aksi protes unik. Ia mendatangi kantor Perumda Tugu Tirta bersama istri dan ketiga anaknya untuk memprotes aliran air yang tidak mengalir.
Mereka sekeluarga berangkat dari kediamannya menuju kantor Perumda Tugu Tirta mengendarai motor jenis NMax. Sang istri merekam aksi protes yang dilakukan suaminya dengan kamera ponsel.
Video rekaman itu kemudian dibagikan di media sosial dan ramai diperbincangkan warganet. Rupanya, banyak warga lain yang mengalami hal serupa. Saluran air di rumah mereka tidak kunjung mengalir padahal sudah membayar biaya langganan kepada Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang, Jawa Timur.
-
Mengapa air di rumah warga di Rumah Tigo Ruang masuk? “Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,“ tuturnya.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
-
Bagaimana Ibu Hartini mendapatkan air di warung? Setiap hari anaknya mengantarkan air ke warung itu.
-
Bagaimana air disalurkan ke tempat mandi? Terlihat beberapa bambu panjang yang melintang di sekitar tempat mandi tersebut. Bambu ini difungsikan sebagai penyalur air dari sumber utama.
-
Bagaimana cara masuk kamar mandi? Disunnahkan ketika memasuki tempat buang hajat melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mendahulukan kaki yang kiri ketika masuk.
Numpang Mandi
Lihat postingan ini di InstagramSesampainya di halaman kantor Perumda Tugu Tirta, pria berkaos hitam dengan celana pendek warna serupa memarkir motornya. Ia kemudian masuk ke dalam bangunan kantor membawa handuk beserta alat mandi.
Saat hendak naik ke lantai dua, pelanggan itu dicegat oleh satpam kantor dan diminta untuk tidak melanjutkan aksinya. Satpam meminta pelanggan tersebut menunggu di kursi tunggu, sementara ia akan melaporkan keluhan satpam kepada pegawai kantor yang berwenang.
Pelanggan itu mengungkapkan keluh kesahnya karena berhari-hari saluran air di rumahnya tidak mengalir.
“Sudah berkali-kali kayak gini (air tidak mengalir). Saya punya hak menikmati air karena saya membayar,” ujar sang pelanggan, dikutip dari video unggahan akun Instagram @malangraya_info, Rabu (24/5/2023).
Curhat Warganet
Lihat postingan ini di InstagramPelanggan yang melakukan aksi protes dengan cara hendak numpang mandi di Kantor Perumda Air Minum Tugu Tirta bukan satu-satunya orang yang mengeluhkan pelayanan perusahaan daerah tersebut.
“Di daerah saya, Kebonagung (Kabupaten Malang), air mati sudah berhari-hari. Sering banget matinya,” komentar @cintia**
“Aku setuju dengan bapak ini. Bayar telat kena denda, giliran mati perumda enggak ada suaranya. Di Sawojajar (air) sering mati, terus enggak ada pemberitahuan kalau ada kenaikan pembayaran rekening,” tulis @monica**
“Gangguan dari kemarin-kemarin sampai sekarang, tidak ada pemberitahuan,” imbuh @khoir**
“Perilaku anda mewakili masyarakat, khususnya yang terdampak air mati. Semoga segera dibenahi kerusakannya, karena air untuk keperluan sehari-hari,” komentar @huda** (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga rela antre untuk mendapatkan air demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka
Baca SelengkapnyaKekeringan yang terjadi disebabkan kemarau panjang dan sebagai dampak banyaknya pembangunan perumahan.
Baca SelengkapnyaWarga Desa Sumberkare terpaksa menggunakan air sungai untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaSetiap harinya puluhan ibu-ibu di Kecamatan Cikulur, harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mendapatkan sumber air.
Baca SelengkapnyaMelihat kehidupan warga kampung Halimun yang harus tempuh jarak ratusan meter untuk dapat air bersih.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSumber air yang biasanya dimanfaatkan mendadak juga mengering sejak kemarau.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca Selengkapnya