Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Corona, Ini 6 Sektor yang Paling Terpengaruh Jika Terjadi Lockdown

Dampak Corona, Ini 6 Sektor yang Paling Terpengaruh Jika Terjadi Lockdown sektor yang terdampak lockdown. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Lockdown memang saat ini seringkali muncul sebagai opsi dalam menangani pandemi virus Corona. Namun, lockdown memang banyak mengundang pro dan kontra. Beberapa mayoritas warga di berbagai belahan dunia meminta bahwa lockdown merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam memutus penyebaran Covid-19.

Namun, di sisi lain menyatakan bahwa banyak juga yang menolak lockdown karena dapat menyebabkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Dengan adanya lockdown yang diberlakukan di suatu negara, maka secara langsung akan mempengaruhi sektor-sektor yang berhubungan dengan mobilitas masyarakat sehari-hari.

Berkaca pada penerapan lockdown atau penguncian yang ada di sejumlah negara, terdapat beberapa sektor paling dipengaruhi dan terkena imbas dari adanya kebijakan tersebut. Untuk mengetahui secara lebih rinci, berikut kami rangkum 6 sektor yang paling terdampak jika terjadi lockdown, yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Sektor Wisata

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak akibat corona yang pertama adalah sektor wisata. Ketika sebuah negara telah melakukan lockdown, maka turis akan dilarang untuk memasuki negara tersebut. Tidak hanya turis mancanegara, namun juga berlaku untuk turis domestik akan dilarang untuk bepergian ke tempat tempat dan acara wisata.

Dikutip dari berbagai sumber, lockdown telah berdampak pada penutupan tempat wisata, pembatalan konser, dan penundaan acara olahraga. Contohnya adalah beberapa penutupan sementara bagi tempat rekreasi di dunia seperti Disney di Perancis, Shanghai ataupun Tokyo.

Selain itu, pembatalan konser internasional ataupun jadwal pertandingan olahraga internasional juga telah dilaporkan ikut terdampak dengan adanya pandemi Corona tersebut.

2. Sektor Manufaktur

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak Corona berikutnya adalah sektor manufaktur, contohnya adalah di negara Italia. Negara ini dikenal dengan berbagai merk produk fashion seperti pakaian, tas, ataupun sepatu.

Dilansir dari Quartz, beberapa perusahaan produsen item fashion di Itali mengalami kejatuhan setelah pemerintah Italia mengeluarkan kebijakan lockdown akibat adanya virus corons.

Para penghasil tekstil dan pakaian yang tersebar di beberapa provinsi di Italia tak bisa berproduksi lagi dikarenakan harus mengarantina diri.

Contohnya label fashion Gucci dan Saint Laurent mengalami kendala karena pemasok bahan mereka, Kering mengalami isolasi.

Dilansir dari Reuters, produsen tas tangan Gucci mengatakan bahwa jumlah produksi mereka mengalami penurunan. Jika biasanya mereka menghasilkan 1000 tas per bulan untuk Gucci, namun sejak Februari lalu turun menjadi 450 saja. Selain itu, permintaan untuk bulan Maret, April, ataupun Mei juga menghilang.

3. Sektor Ekonomi

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak Corona yang berikutnya adalah sektor ekonomi. Imbas pada sektor ekonomi akan terjadi akibat efek domino dari melemahnya sektor-sektor lain. Investor akan menurun ataupun bahkan menghilang, seperti yanag dialami oleh Italia.

"Italia memiliki kondisi berbeda yang bisa jadi peringatan untuk negara lain di Eropa jika situasi (pandemi) semakin parah," kata ahli strategi obligasi sebuah perusahaan manajemen investasi di London.

Dilansir dari VOA News, adanya pemberlakuan lockdown di Manila yang telah dimulai sejak 15 Maret hingga 14 April telah memangkas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Jika orang tidak dapat bekerja, maka mereka tidak dapat bayaran," kata Christian de Guzman, wakil presiden dan pejabat kredit senior diMoody's Sovereign Risk Group.

4. Sektor Transportasi

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak berikutnya adalah sektor transportasi. Sektor-sektor transportasi seperti ojek motor hingga maskapai penerbangan akan mendapat imbas apabila diberlakukan lockdown.

Ojek, taksi, bus, angkot, kereta akan kehilangan penumpang mengingat mobilitas masyarakat akan terhenti. Penumpang yang biasa menggunakan transportasi publik sehari-hari akan menurun drastis karena mereka takut untuk berada di ruang publik.

Mudahnya penularan virus Corona di tempat-tempat umum seperti bandara, pelabuhan, stasiun ataupun ruang publik yang lain dapat menjadi permasalahan serius apabila akan diterapkannya lockdown.

5. Sektor Sosial

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak Corona yang selanjutnya adalah sektor sosial. Lockdown jelas akan menghalangi dan mengurangi aktivitas sosial masyarakat. Mereka akan dilarang berkerumun dan menghadiri acara-acara termasuk beribadah.

Contohnya adalah untuk pertama kalinya Vatikan telah memutuskan untuk merayakan layanan paskah tanpa dihadiri oleh publik, yang dilansir dari Reuters.

Selain itu, Vatikan juga telah memberitahukan bahwa ibadah Pekan Suci dan kebaktian Paskah di bulan berikutnya akan dilaksanakan tanpa partisipasi publik, sebuah langkah yang diyakini belum pernah terjadi selama zaman modern.

Selain itu, dikutip dari CNN Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menerbitkan fatwa berupa larangan bagi umat Islam untuk menyelenggarakan Salat Jumat berjamaah di wilayah tertentu selama pandemi virus corona. Larangan dituangkan dalam Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.

Dalam fatwa yang diterbitkan tersebut telah disebutkan bahwa MUI menyebut Salat Jumat bisa diganti dengan Salat Zuhur di rumah masing-masing.

Hal diatas merupakan contoh bagaimana diterapkannya lockdown ataupun karantina mandiri akan mempengaruhi proses masyarakat khususnya dalam aktivitas sosial sehari-hari yang menjadi terbatas. Namun, hal tersebut memiliki sisi positif karena demi kebaikan bersama dalam memerangi Covid-19.

6. Sektor Pangan

sektor yang terdampak lockdown

Liputan6.com

Sektor yang terdampak Corona yang terakhir adalah sektor pangan. Seorang ekonom mengatakan, apabila lockdown dilakukan, bahkan di Jakarta saja, sudah dipastikan ketersediaan pangan terganggu.

Menurutnya, sebagian besar kebutuhan pokok disumbang dari daerah di luar Jakarta. Arus distribusi barang akan terganggu jika adanya lockdown yang diterapkan. Selain itu, kelangkaan bahan pokok khususnya jelang Ramadan sudah jelas akan menyeret kenaikan harga. (mdk/raf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara
Badai PHK Menghantui, Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan Bisa Jadi Solusi Sementara

PHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.

Baca Selengkapnya
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir
KSPI Ungkap Biang Kerok Industri Tekstil di Indonesia Berada di Titik Nadir

Aturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani
Kemenkeu Buka Suara Tanggapi Curhatan Prabowo Anggaran Kemhan Disunat Sri Mulyani

Pernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya