Hanya Sedikit Lulusan MA yang Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan, Ini Fakta di Baliknya
Merdeka.com - Minat lulusan Madrasah Aliyah (MA) yang masuk ke Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) disebut masih minim. Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Prof H Amin Suyitno mengungkapkan bahwa jumlah lulusan MA yang masuk PTKIN tidak sebanding dengan jumlah MA dan alumni siswanya.
"Sebanyak 44 persen justru dari SMA, jadi hanya terpaut 2 persen. Itu artinya minat alumni MA tidak terlalu signifikan dibanding jumlah MA dan para alumni siswanya,” ungkap Suyitno, dikutip dari Antara.
Padahal sejumlah madrasah aliyah negeri (MAN), apalagi MAN Insan Cendekia mendapat pembiayaan cukup besar dari Kementerian Agama.
-
Kenapa MA Goes to Campus menargetkan mahasiswa? Acara ini sendiri sudah memasuki tahun ketiga dan memang sengaja menyasar generasi muda agar lebih melek terhadap hukum.
-
Mengapa mayoritas lulusan AMBS Garut diterima di Al Azhar Mesir? “Hari ini dapat kita buktikan, 50 persen santri kami diterima di PTN, 45 persen melanjutkan ke Universitas Al Azhar Mesir, dan 5 persen diterima di PTS favorit melalui jalur prestasi,“ kata dia, mengutip Liputan6, Selasa (27/6).
-
Apa yang berhasil diraih oleh lulusan Madrasah AMBS Garut? Santri-santri lulusan Madrasah Al Mashduqi Boarding School (AMBS) di Kabupaten Garut, Jawa Barat berhasil mewujudkan mimpi mereka melanjutkan studi ke Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir.
-
Kenapa siswa mendapat nilai rendah? Setelah terbongkar sering tidur di kelas, wajar jika nilainya rendah
-
Mengapa angka anak tidak sekolah di Banyuwangi rendah? Dengan berbagai program pendidikan yang digulirkan, angka anak tidak sekolah (ATS) di Kabupaten Banyuwangi termasuk salah satu terendah di Jawa Timur, berdasarkan data resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
-
Apa yang terjadi pada madrasah? Pengadilan India mengeluarkan larangan efektif terhadap sekolah-sekolah madrasah agama Islam di Negara Bagian Uttar Pradesh yang merupakan salah satu negara bagian dengan populasi terpadat di India.
“Ironinya animo alumni madrasah unggulan belum sepenuhnya kuliah ke PTKIN," imbuhnya melalui siaran pers di Surabaya, Selasa (8/3/2022).
Faktor Lulusan MA Jarang Lirik PTKIN
©2018 Merdeka.com/Purnomo Edi
Suyitno mengungkapkan, ada berbagai faktor kenapa minat alumni MA mendaftar ke PTKIN belum maksimal.
Salah satu faktornya ialah PTKIN tidak memberikan tiket emas atau bisa jadi kanwilnya tidak proaktif memberikan diseminasi.
"Tentu kami berkepentingan alumni MA yang excelent itu menjadi calon mahasiswa PTKIN supaya prestasi PTKIN terus berkesinambungan," tutur Guru besar UIN Raden Patah Palembang itu.
Tak Kalah Berprestasi
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama RI, Nizar Ali mengakui bahwa prestasi para siswa di lingkungan Kementerian Agama tak jarang unggul, bahkan melampaui prestasi para siswa sekolah umum. Sayangnya, potensi tersebut belum terserap maksimal oleh PTKIN yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kalau kita lihat 1.000 top ranking sekolah berdasarkan ujian tulis berbasis komputer, MAN Insan Cendekia itu nomor satu. Artinya MAN kita itu jauh luar biasa, tetapi talenta ini tidak ditangkap para rektor yang memiliki variasi prodi,” ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Nizar, perlu adanya komunikasi antara rektor dengan kakanwil. Nantinya kakanwil diharapkan bisa memberi afirmasi kepada kepala MA.
Kerja Sama
View this post on Instagram
Menurutnya, kerja sama antara Kementerian Agama dan PTKIN akan mampu menangkap talenta unggul dari MA di bawah kanwil Kementerian Agama. Kedua belah pihak harus proaktif mewujudkan hal tersebut.
"Kepala kanwil perlu memberikan afirmasi kepada anak didik supaya ada pandangan, mereka bisa melanjutkan ke PTKIN dengan kualifikasi dosen yang sama dengan perguruan tinggi umum," ungkap Nizar.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kemenag Ali Ramdhani mengungkapkan, kerja sama antara kanwil dengan PTKIN termasuk program unggulan yang disampaikan oleh Menteri Agama.
Raker bertema "Sinergisitas PTKIN dan Kantor Wilayah Kementerian Agama dalam Membangun Pendidikan Islam Integratif dan Kompetitif" yang digelar di Surabaya, Selasa (8/3) diharapkan meningkatkan capaian program-program unggulan yang dicanangkan oleh Menteri Agama.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenko Mahfud ungkap dampak kasus Ponpes Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaBKN melaporkan update statistik pelamar SSCASN 2023 per 29 September 2023, hingga pukul 06.00 WIB.
Baca SelengkapnyaFormasi ini bisa diikuti oleh para lulusan pesantren saat mengikuti seleksi CPNS 2024.
Baca SelengkapnyaIndikasi sekolah negeri sepi peminat sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. SD Negeri di Ponorogo tak dapat satu pun murid pada tahun baru.
Baca SelengkapnyaBKN telah merilis data terkait jumlah pendaftar CPNS dan PPPK per 9 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBKN mencatat jumlah pelamar Seleksi CASN 2023 sudah mencapai 848.007 orang per 26 September.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaPISA menyebut peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sangatlah lambat.
Baca SelengkapnyaFederal Reserve Bank New York merilis hasil riset jurusan kuliah dengan gaji paling rendah salah satunya lulusan pendidikan.
Baca SelengkapnyaMayoritas lulusan di sana bahkan tembus ke Universi
Baca Selengkapnya