Kampanye Cinta Lingkungan ala Pemkab Banyuwangi, Pengantin Wajib Sumbang Bibit Pohon
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten (pemkab) Banyuwangi berencana mewajibkan calon pengantin baru menyumbang bibit pohon untuk penghijauan lingkungan. Diketahui bersama, pohon memiliki fungsi penting terhadap keberlangsungan kehidupan.
Ada pepatah terkenal yang menyatakan bahwa hutan adalah paru-paru dunia. Kalimat itu merujuk pada betapa pentingnya pepohonan. Mereka menjadi penghasil oksigen, penyerap karbondioksida, akarnya menyerap air dan menahan tanah longsor, dan masih banyak lagi kegunaannya.
Sementara itu, keberadaan hutan terancam oleh banyaknya pembalakan liar yang dilakukan oknum-oknum tak bertanggung jawab. Akibatnya, ancaman bencana semakin sering terjadi.
-
Kenapa Bupati Banyuwangi memberikan bantuan WeNak? 'Semoga bantuan ini bisa menstimulus usaha bapak dan ibu untuk bisa berkembang lagi. Dengan bantuan alat usaha yang diberikan, semoga kondisi warung bisa menjadi lebih baik, bersih, sehingga pelanggannya makin banyak, pendapatannya juga bertambah,' kata Ipuk saat penyaluran bantuan Wenak tahap 2 tahun 2023 di Kantor Kecamatan Gambiran, Senin (25/9).
-
Apa tujuan utama upacara tabur bunga di Banyuwangi? 'Upacara tabur bunga ini juga sebagai bentuk penghargaan kepada kru KRI Nanggala 402,' kata Danlanal.
-
Kenapa Kemendagri minta Pemda rencanakan gerakan menanam? Upaya ini dibutuhkan Pemda untuk mengendalikan laju inflasi di daerah.
-
Apa tujuan insentif untuk Banyuwangi? 'Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,' jelas Ipuk.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
-
Mengapa Pj Gubernur Sulsel berencana memasifkan penanaman cabai? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
Program Bulan Madu
©2014 Merdeka.com/Shutterstock/manifeesto
Merespons potensi krisis iklim, Pemkab Banyuwangi melalui dinas-dinas terkait meluncurkan Program Bulan Madu yang di dalamnya disisipi kampanye cinta lingkungan. Program kolaborasi antara Kementerian Agama (Kemenag), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi itu ditujukan kepada para pengantin baru.
Pada pelaksanaannya, pasangan yang baru menikah akan langsung mendapatkan beberapa dokumen karena perubahan status dari lajang menjadi menikah. Usai ijab kabul, mereka akan mendapatkan buku nikah, serta E-KTP dan Kartu Keluarga dengan status kependudukan yang baru.
Calon pengantin juga direncanakan wajib sedekah oksigen dengan menyumbangkan bibit pepohonan untuk penghijauan lingkungan. Sedekah oksigen ini dilakukan melalui Kantor Urusan Agama (KUA) dan akan dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Saat ini sifatnya masih imbauan atau tidak memaksa dan masih uji coba," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dwi Handayani.
Calon Pengantin Peduli Lingkungan
©istock
Rencana mewajibkan calon pengantin menyumbangkan bibit pohon ini masih dalam tahap penyusunan regulasi dan akan dirapatkan dengan para pihak terkait. Meski demikian, para calon pengantin diharapkan memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
"Program ini kolaborasi Kemenag, Dispendukcapil dan DLH, dengan menggandeng perhutani guna pembinaan masyarakat kelompok tani untuk budidaya tanaman keras. Selanjutnya bibit pohon bisa dijual kepada masyarakat/calon pengantin," jelas Dwi, dikutip dari akun Instagram @bwi24jam, Kamis (16/3/2023).
Selama ini, pihak pemerintah desa, kecamatan, dan kelompok masyarakat meminta bibit tanaman ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi. Apabila kebijakan kewajiban pengantin menyumbang bibit pohon disahkan, DLH berencana menyetok bibit tanaman di KUA-KUA. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pupuk Kaltim Terapkan Strategi Begini untuk Menekan Emisi Karbon
Baca SelengkapnyaHari Lingkungan Hidup Dunia, Banyuwangi Gelar Edukasi Konservasi Laut
Baca SelengkapnyaGerakan ini berawal dari sumber mata air yang dulunya asyik dipakai mandi atau sekadar bermain air, kini banyak yang kering
Baca Selengkapnyaj Raudhatul Jannah menyampaikan bahwa kesadaran dalam menjaga sumber kehidupan adalah kunci kelangsungan hidup.
Baca SelengkapnyaPara penerima beasiswa dilatih membangun jejaring karena aksi yang dilakukan harus melibatkan komunitas-komunitas lingkungan dan masyarakat lokal.
Baca SelengkapnyaBupati Trenggalek tak mau ucapan selamat HUT ke-829 Trenggalek berupa karangan bunga dengan sterofoam. Gantinya, ia minta tanaman hidup.
Baca SelengkapnyaBegini gaya kece Menteri AHY dan istri saat tanam pohon sampai jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mewajibkan pasangan calon kepala daerah yang diusung, memasukkan isu lingkungan ke dalam visi misi.
Baca SelengkapnyaPNM terus mengedepankan semangat kolaborasi sesama BUMN atau Swasta dalam guna mendukung program pemerintah.
Baca SelengkapnyaYPP SCTV-Indosiar menggelar bakti sosial dengan menanam 1.000 pohon alpukat di wilayah Jabungan
Baca SelengkapnyaProgram BRI Menanam-Grow & Green di Desa Kutuh merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab BRI dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaPercepatan dan perluasan penanaman mangrove akan jadi bagian yang dikerjakan oleh PKB
Baca Selengkapnya