Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Pilu Bayi Derita Epilepsi hingga Rubella, Bolak-balik Antarkota untuk Berobat

Kisah Pilu Bayi Derita Epilepsi hingga Rubella, Bolak-balik Antarkota untuk Berobat Ilustrasi bayi sakit. ©2023 Merdeka.com/Freepik

Merdeka.com - Seorang bayi berusia 11 bulan di Kelurahan Tinalan, Kota Kediri, Jawa Timur menderita sakitepilepsi suspect ensefalitis, congenital rubella syndrome, dan pipotiroid. Ketiga penyakit itu membuat sang bayi harus mengalami pengobatan rutin di rumah sakit.

Pengobatan yang ia jalani tidak hanya dilakukan di Kota Kediri, tetapi juga di Kota Surabaya. Praktis, bayi tersebut harus dibawa bolak-balik dari Kota Kediri ke Surabaya dalam kurun waktu relatif singkat.

Pengobatan dan terapi rutin yang dilakukan untuk memulihkan kondisi bayi membutuhkan biaya tak sedikit. Beruntung, keluarga bayi tersebut memperoleh uluran tangan Pemerintah Kota (pemkot) Kediri.

Bantuan Pemkot

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengungkapkan bahwa pemerintah membantu pengobatan dan terapi yang dijalani bayi tersebut dengan ditanggung oleh BPJS. Selain itu, keluarga bayi tersebut juga diberi bantuan penunjang seperti biaya transportasi pendamping, biaya tambahan makanan gizi, dan lain sebagainya.

"Semoga bantuan yang diberikan dapat membantu meringankan beban, segera ada perkembangan membaik. Orang tuanya diberikan kesabaran menjalani semuanya," ungkap Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri, Selasa (9/5/2023). 

Dia menambahkan, warga Kota Kediri yang membutuhkan bantuan dapat menyampaikan kepada pemkot. 

"Warga tidak mampu yang membutuhkan bantuan bisa berkirim surat kepada Wali Kota Kediri. Layanan kesehatan sudah ditanggung BPJS, namun untuk penunjang berobat kami berikan untuk di luar layanan kesehatan,” jelasnya, dikutip dari ANTARA.

Bolak-balik Antarkota

rsud dr soetomo

rsud dr soetomo

©2014 Merdeka.com

Bayi perempuan tersebut harus dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk melakukan pengobatan. Selain itu, bayi tersebut juga harus menjalani terapi di RSUD Gambiran, Kota Kediri. Terapi tersebut dilakukan dua kali dalam satu pekan.

Bayi 11  bulan itu didiagnosis Epilepsi Suspect Ensefalitis karena mengalami kejang-kejang setelah kelahirannya.

Resti Tabita, orang tua bayi tersebut berterima kasih kepada Pemkot Kediri karena telah memberikan perhatian kepada buah hatinya. Bantuan tersebut, kata dia, sangat membantu dalam proses pengobatan anaknya. Dia menceritakan, sang anak diharuskan mengonsumsi susu ketocal yang merupakan susu tinggi lemak dan rendah kalori.

"Bantuan saya gunakan untuk membeli obat yang tidak di-cover BPJS dan susu. Terima kasih atas bantuannya," ujarnya.

(mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Pilu Gadis Jombang Penderita Autoimun, Dulu Anggota Paskibraka Kini Terbaring Lemas
Kisah Pilu Gadis Jombang Penderita Autoimun, Dulu Anggota Paskibraka Kini Terbaring Lemas

Kedua orang tuanya mengupayakan segala kemampuan untuk proses pengobatan sang anak, tapi tidak semua obat mampu mereka tebus.

Baca Selengkapnya
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu
6 Dokter Spesialis RSAB Harapan Kita Tangani Bayi Sempat Kritis dan Gizi Buruk Diduga Akibat Suster Salah Beri Susu

RSAB Harapan Kita juga berjanji akan memberikan perkembangan penanganan anak dari Chintia Suciati (29) tersebut secara terbuka kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kartika Putri Sakit Misterius, Wajah dan Lidahnya Melepuh! Berikut Kabarnya
Kartika Putri Sakit Misterius, Wajah dan Lidahnya Melepuh! Berikut Kabarnya

Kartika Putri mengungkap misteri penyakitnya. Dari wajah melepuh hingga keputusan berobat ke Singapura.

Baca Selengkapnya
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah
Ditetapkan Tersangka, Begini Sadisnya Ortu di Jaktim Aniaya Bocah 5 Tahun hingga Lebam & Berdarah-darah

Penganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk
Suster Salah Kasih Susu, Bayi Dua Bulan Kritis Hingga Gizi Buruk

Sang ibu menuntut pertanggungjawaban kepada pihak rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Pemkot Bogor Cari Keluarga Ibu-Ibu Viral Minta Sedekah Tapi Maksa
Pemkot Bogor Cari Keluarga Ibu-Ibu Viral Minta Sedekah Tapi Maksa

Sebelumnya ia berkeliling dari Sukabumi, Cianjur dan beberapa daerah lainnya. Diketahui namanya Rosmini (55)

Baca Selengkapnya
Lettu GDW, Anggota TNI yang Lawan Arus hingga Menyebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ Punya Penyakit Epilepsi
Lettu GDW, Anggota TNI yang Lawan Arus hingga Menyebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ Punya Penyakit Epilepsi

Penyakit yang diidap oleh Lettu GDW, menyebabkan yang bersangkutan bisa melakukan tindakan yang dia tidak sadari.

Baca Selengkapnya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes

Baca Selengkapnya
Mobil Ekspedisi Tabrak Pengendara Motor Saat Lawan Arus, Bayi Enam Bulan Tewas
Mobil Ekspedisi Tabrak Pengendara Motor Saat Lawan Arus, Bayi Enam Bulan Tewas

Mobil pickup tersebut menghantam sepeda motor yang ditumpangi oleh bayi dan ibunya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pengasuh Tega Cekoki Bayi 2 Tahun Pakai Obat Penggemuk hingga Alami Gangguan Hormon
Kronologi Pengasuh Tega Cekoki Bayi 2 Tahun Pakai Obat Penggemuk hingga Alami Gangguan Hormon

Perkara ini bermula pada Oktober 2022. Saat memasuki usia 16 bulan, korban seringkali muntah. Dia berinisiatif memberikan obat.

Baca Selengkapnya
Akhir Perjalanan Ibu-Ibu Viral Minta Sedekah Tapi Maksa, Ditangkap di Bogor Melas Nangis-Nangis ke Satpol PP
Akhir Perjalanan Ibu-Ibu Viral Minta Sedekah Tapi Maksa, Ditangkap di Bogor Melas Nangis-Nangis ke Satpol PP

Pada petugas, wanita itu mengaku punya masalah keluarga yang sudah terjadi sejak sekitar 14 tahun lalu dan dia mengemis untuk mencari nafkah.

Baca Selengkapnya
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing
Rabies Kembali Renggut Nyawa, Bocah 6 Tahun di NTT Meninggal Setelah Dagunya Digigit Anjing

Seorang bocah berusia enam tahun berinisial AN tewas pasca-digigit anjing rabies di Desa Hikong, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Selengkapnya