Kisah Sumur Jobong Surabaya, Air Bertuah Digunakan Cuci Muka Calon Presiden 2024
Merdeka.com - Bakal calon presiden yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo mencuci muka dengan air kendi yang diyakini bertuah karena berasal dari situs Sumur Jobong. Hal itu ia lakukan sebelum memasuki rumah kelahiran Bung Karno di Jalan Pandean, Kota Surabaya, Sabtu (6/5/2023).
Keyakinan masyarakat Kota Surabaya bahwa air yang berasal dari Sumur Jobong bertuah tak lepas dari kisah tutur turun-temurun. Situs Sumur Jobong sendiri diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit.
Situs Sumur Jobong menjadi penanda peradaban kuno Surabaya. Pada masa Kerajaan Majapahit, Sumur Jobong memiliki beragam fungsi mulai dari untuk urusan rumah tangga hingga melakukan ritual keagamaan.
-
Bagaimana Pak Jokowi merawat rumah masa kecilnya? Sebenarnya bangunan itu hendak direnovasi, namun dari pihak Presiden Jokowi menginginkan agar bangunan itu tetap dijaga keasliannya. 'Biar jadi sejarah. Ternyata rumah seperti ini menjadi rumah orang nomor satu di Indonesia,' kata Pak Mulyono.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa cawapres Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Kenapa Jokowi ikut Ganjar kampanye? 'Kalau kemudian Pak Jokowi itu terkesan di belakang Pak Ganjar, Pak Ganjar datang ke Jawa Tengah, lalu Pak Jokowi datang ke Jawa Tengah, ya sebagaimana kata Pak Ganjar, ‘ya itu bagus’,' kata Hasto, saat konferensi pers, di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Selasa (2/1).
-
Siapa Presiden Penyair Jawa Timur? Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
Bukti Peradaban
Kawasan Penelah merupakan kawasan delta yang menjadi tujuan orang bermukim atau bisa dikatakan munculnya peradaban. Kawasan itu dinilai paling ideal menjadi permukiman. Dalam buku Asia Maior “Soerabaia 1900-1950”, diilustrasikan kondisi alam kawasan Bunguran (utara Peneleh), masih berupa tanah berair dan rawa-rawa. Bisa jadi, semakin ke utara seperti di kawasan Ampel, kondisi alamnya masih semak belukar dengan lahan berlumpur. Tanahnya belum sepadat dan sekeras jika dibandingkan dengan di kawasan selatan yang kini kawasan kelurahan Peneleh.
Peradaban kuno Surabaya di ujung selatan kawasan delta Kalimas lebih dulu bergeliat jika dibandingkan dengan kawasan yang kelak bernama Surabaya (1275) dan Ngampel (1420). Dikutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, penemuan arkeologi sumur Jobong di kampung Pandean menjadi bukti adanya peradaban di delta Kalimas.
Sumur tua itu ditemukan secara tak sengaja oleh para pekerja proyek box culvert saat menggali tanah di kawasan Jalan Pandean Gg I RW 13 RT 10, Kelurahan Peneleh pada tanggal 8 Oktober 2018. Lokasi penemuan sumur tua itu merupakan kampung padat penduduk. Di mana rumah-rumah warga di Pandean Gang I saling berjejer tanpa ada halaman samping, sementara bagian depan rumah berbatasan langsung dengan jalan kampung yang lebarnya sekitar 3 - 4 meter.
Kondisi Sumur Jobong
Sumur bertumpuk tiga itu ditemukan pada kedalaman tanah kurang lebih satu meter dengan posisi titik koordinat 49 M 0651513 9164442. Saat penemuan, kondisi sumur tertutup tanah liat dan air limbah dari rumah-rumah di sekitarnya. Alhasil, yang tampak hanya jobong 1 (paling atas) dan jobong 2 (di bawahnya), sedangkan jobong 3 tertutup air. Struktur sumur jobong dalam kondisi masih insitu.
Berdasarkan hasil pengamatan awal Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) dari Trowulan-Jatim dengan mengukur sumur tua, mengidentifikaksi temuan frangmen yang ada di dalam sumur serta mengambil foto, peneliti sepakat bahwa sumur tua yang ditemukan warga itu mirip dengan jobong atau sumur di era Kerajaan Majapahit.
Hal tersebut didukung dengan fungsi dari sumur jobong sebagai kebutuhan rumah tangga sehari-hari, ritual keagamaan, hingga pertanian dalam skala kecil misalnya untuk menyirami tanaman pada musim kemarau. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo bermain air saat meresmikan bantuan sumur bor
Baca SelengkapnyaSaat airnya masih jernih, banyak warga sekitar yang mandi di sendang tersebut
Baca SelengkapnyaEmrus mendorong, Ganjar untuk terus bersentuhan langsung dengan masyarakat, termasuk saat nanti sudah menjabat presiden.
Baca SelengkapnyaSalah satu masalah yang dirasakan warga Jakarta adalah sulitnya mendapatkan air bersih. Apalagi untuk mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan pemukiman kumuh
Baca SelengkapnyaWarga setempat percaya, bahwa air dari dalam sumur tersebut bisa mengungkap kebohongan dari seseorang yang berniat jahat dan menutupinya.
Baca SelengkapnyaDikatakan Ganjar, ada jamu dengan campuran kelapa. Hal itu unik, karena membuat jamu tidak lagi memiliki stigma kuno.
Baca SelengkapnyaMomen ini terjadi usai Prabowo meresmikan sumber air di Desa Karanganyar, Kecamatan Jampang Kulon, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
Baca SelengkapnyaAir Terjun Tumpak Sewu tak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga dikaitkan dengan beberapa mitos populer.
Baca SelengkapnyaWarga setempat, harus berjalan berkilo-kilo meter dengan membawa jeriken ke sumber air di malam hari.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Rabu (27/12) mengunjungi obyek wisata Kolam Renang Umbul Cokro di Jurang Jero, Desa Daleman, Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku menerima banyak aspirasi dan isu masalah yang memerlukan respon cepat.
Baca SelengkapnyaSetiap hari, sumber air keramat ini selalu ramai pengunjung.
Baca Selengkapnya