Konvoi Kelulusan, Pelajar SMK Probolinggo Ini Justru Lempar Batu ke Gedung Sekolah
Merdeka.com - Aksi perayaan kelulusan sejumlah pelajar SMK di Kota Probolinggo, Jawa Timur pada Senin (7/6/2021) sekitar pukul 10.00 WIB berujung anarkis. Para siswa yang melakukan konvoi dengan mengendarai motor itu melempar batu ke kampus 2 SMK Ahmad Yani di Jalan Mastrip. Beruntung, insiden pelemparan batu yang mengenai ruang guru itu tak menimbulkan korban jiwa.
Mengutip dari akun Instagram @probolinggokita, puluhan siswa bermotor yang melakukan konvoi di Jalan Mastrip itu mengenakan baju yang dicoret-coret. Mereka berhenti sekitar lima menit di depan kampus 2 SMK Ahmad Yani untuk menunjukkan aksinya. Selanjutnya, beberapa pelajar turun dari motor dan melemparkan batu-batu di pinggir jalan ke gedung sekolah.
Ada Ujian
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Saat insiden berlangsung, pelajar kelas X dan XI SMK Ahmad Yani sedang menjalani Ujian Akhir Sekolah (UAS). Sementara para pelajar yang melakukan konvoi merupakan pelajar kelas XII yang telah dinyatakan lulus.
Satpam sekolah, Yani mengungkapkan, pihaknya terkejut saat para pelajar konvoi berhenti di depan sekolah dan melempar batu. Bersamaan dengan itu, terdengar suara kaca pecah. Beberapa orang di sekolah pun berupaya menyelamatkan diri.
"Ada banyak pelajar, tapi tidak tahu pelajar dari mana dan persoalannya apa," jelas Yani.
Setelah insiden pelemparan batu oleh para pelajar konvoi, Yani mendapati sejumlah batu di ruang guru SMK Ahmad Yani.
Lapor ke Kepolisian
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, Kepala Bidang Kesiswaan SMK Ahmad Yani, Septa menuturkan, sebelum konvoi kelulusan pelajar yang berujung anarkis itu, ia sedang melakukan koordinasi dengan bidang kesiswaan SMKN 4.
Sepulangnya dari SMKN 4, Septa mendengar kabar bahwasanya 3 bagian kaca ruang guru SMK Ahmad Yani pecah karena insiden pelemparan batu.
Lebih lanjut, Septa mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Wonoasih.
Sementara itu, berdasarkan kesaksian seorang pedagang kaki lima di Jalan Mastrip, Purnama, jumlah peserta konvoi tersebut hampir seratus orang. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi tersebut diwarnai isak tangis pelajar yang hadir. Dengan membawa foto korban dan spanduk, mereka mengenang para korban kecelakaan bus maut tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaSatu petugas PPSU jadi korban tabrak lari para pelajar yang tengah berseteru.
Baca Selengkapnyasudah mengingatkan kepada mahasiswa yang menggelar aksi peringatan Hardiknas untuk tertib dan tidak menutup jalan.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelajar di Kabupaten Langkat melakukan aksi kriminal di jalanan yang membahayakan pengendara lain.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca Selengkapnya