Limbah Kulit Kopi Jadi Bahan Bakar Alternatif, Solusi Warga Lereng Ijen saat BBM Naik
Merdeka.com - Desa Sukorejo, Kecamatan Sumberwringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi berkualitas. Kini, selain menjual biji kopi, banyak petani yang mengolah biji kopi menjadi bubuk siap saji yang banyak digemari konsumen.
Namun, proses pengolahan kopi dari biji menjadi bubuk siap saji menyisakan limbah berupa kulit kopi. Mirisnya, jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit karena mencapai 39 persen dari total produksi.
Pemanfaatan Limbah Kulit KopiSebelumnya, petani hanya memanfaatkan limbah kulit kopi menjadi pupuk. Namun, seiring berkembangnya produksi kopi, jumlah limbah kulit kopi semakin meningkat dan berpotensi menjadi masalah.
-
Apa saja dampak buruk kopi ke lambung? “Ada beberapa penyakit yang dapat menjadi lebih buruk dengan konsumsi kafein, seperti refluks asam, yang dapat memiliki efek berbahaya,“ kata Dr. Rezaie.
-
Mengapa ampas kopi bisa menjadi solusi untuk masalah lingkungan? Penemuan ini bisa menjadi solusi bagi dua masalah lingkungan sekaligus: limbah organik dan kelangkaan sumber daya konstruksi.
-
Kenapa kopi berbahaya bagi lambung? Bagi orang dengan perut sensitif, mengonsumsi kopi dapat memicu peningkatan produksi asam lambung, yang dapat menimbulkan rasa perih dan ketidaknyamanan.
-
Apa yang bisa bahaya dari kopi? 'Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami keterkaitan antara kopi dan penyakit jantung,' tutup Rita.
-
Kenapa kopi kekinian bahaya? Sebuah studi menemukan bahwa minuman kopi kekinian yang terlalu sering dikonsumsi dapat menyumbang hingga 400 kalori tambahan per hari.
-
Apa dampak negatif dari merusak lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global.
Kulit kopi yang bersifat asam tidak baik bagi kondisi tanah dan air. Sehingga, jika limbah kulit kopi dibuang ke sungai, maka dapat mencemari lingkungan hingga merusak biota sungai.
Berangkat dari fenomena tersebut, dosen dan peneliti dari Program Studi Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember (Unej) Soni Sisbudi Harsono mencoba untuk mencari solusi dari keberadaan limbah kulit kopi yang biasanya ditumpuk di kebun atau di tepi aliran sungai.
Bahan Bakar Alternatif
©2022 Merdeka.com
Berdasarkan riset yang Soni lakukan, limbah kulit kopi bisa diolah menjadi sumber bahan bakar alternatif terbarukan berupa biopellet.
Biopellet merupakan jenis bahan bakar padat berbasis limbah biomassa berbentuk pelet yang memiliki ukuran lebih kecil dari briket.
Harapannya, biopellet dari limbah kulit kopi menjadi solusi mengatasi dampak buruk limbah kulit kopi bagi lingkungan. Sekaligus mendorong kemandirian warga desa sentra kopi di beberapa daerah untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Proses Pembuatan Mudah
©2022 Merdeka.com/Dok. Kementerian Pertanian
Proses pembuatan biopellet terbilang mudah dan murah. Pertama, kulit kopi dijemur hingga kadar airnya berkurang hanya menjadi 12 persen. Kulit kopi yang sudah kering kemudian dihaluskan hingga berbentuk seperti tepung.
Siapkan lem kanji dengan cara melarutkan tepung tapioca dengan air secukupnya. Kemudian, aduk bahan-bahan tersebut hingga tercampur rata dan siap untuk dicetak menjadi biopellet.
Komposisi ideal untuk membuat biopellet adalah 90 persen tepung kulit kopi ditambah 10 persen lem kanji. Jika bahan sudah siap, langkah selanjutnya adalah memasukkan ke alat pencetak biopellet hingga menghasilkan bahan bakar briket berbentuk silinder kecil.
Biopellet itu kemudian dijemur di ruang terbuka dengan memanfaatkan panas matahari selama kurang lebih dua hari atau hingga benar-benar kering. Jika seluruh tahapan sudah dilalui, biopellet siap digunakan sebagai bahan bakar.
Satu kilogram biopellet hanya memerlukan biaya produksi Rp2.500. Padahal, satu kilogram biopellet bisa digunakan untuk memasak nasi satu kilogram, atau memasak air dan lauk pauk selama delapan jam.
Menurut doktor teknik pertanian lulusan Humboldt University Berlin Jerman itu, memakai biopellet lebih hemat 25 persen daripada menggunakan kompor dengan sumber BBM berupa elpiji.
Cara pemakaian biopellet juga cukup mudah yakni seperti menggunakan arang, sehingga masyarakat awam bisa memakainya dengan aman.
Cita-Cita Mandiri Energi
©2022 Merdeka.com
Program pengolahan limbah kulit kopi menjadi biopellet diharapkan mewujudkan desa mandiri energi sehingga dapat menaikkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain menggunakan bahan limbah kulit kopi, biopellet juga dapat diproduksi menggunakan limbah organik lain seperti daun dan batang tanaman yang banyak dijumpai di perdesaan.
Kepala Desa Sukorejo Sumarni menyampaikan, dalam setiap panen raya kopi di desanya bisa menghasilkan limbah kulit kopi hingga 2 ribu ton. Biasanya limbah tersebut hanya diolah menjadi pupuk, sehingga keberadaannya mengganggu.
Adanya pelatihan pembuatan biopellet dan kompor biomassa yang diselenggarakan tim peneliti FTP Unej diharapkan dapat mengurangi limbah sekaligus mengurangi ketergantungan warga terhadap minyak tanah atau elpiji untuk kebutuhan sehari-hari. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain diolah sebagai pupuk kompos, sampah-sampah ini juga dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
Baca SelengkapnyaBendungan ini menjadi tumpuan utama warga Jatisari dan sekitarnya. Sehari-hari, air dimanfaatkan untuk keperluan mandi, mencuci bahkan memasak
Baca SelengkapnyaAir berubah warna dan bau menyengat. Kondisi ini membuat banyak ikan mati dan warga mengalami penyakit gatal.
Baca SelengkapnyaLimbah tahu yang meresahkan warga sekitar, kini menjadi berkah hingga desa tersebut mendapat julukan desa mandiri energi.
Baca Selengkapnyaaktivitas pertambangan emas ilegal yang marak di sekitarnya membuat air menjadi keruh pekat dan menyebabkan gatal-gatal.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaAbu bata baru yang dimanfaatkan sebagai pupuk silika berasal dari PLTU Ombilin, di Kota Sawahlunto Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaLimbah organik merupakan sisa-sisa dari makhluk hidup dan bahan-bahan organik yang dapat terurai secara alami melalui proses biologis.
Baca SelengkapnyaAir sumur warga diduga tercemar BBM itu sudah berlangsung selama 7 tahun.
Baca SelengkapnyaZat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.
Baca SelengkapnyaWarga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaPabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya