Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Apa Itu Greenwashing Beserta Ciri-Cirinya, Jangan Sampai Tertipu

Mengenal Apa Itu Greenwashing Beserta Ciri-Cirinya, Jangan Sampai Tertipu Deretan produk yang dianggap go green tapi malah rusak lingkungan. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Greenwashing adalah proses menyampaikan kesan palsu atau memberikan informasi yang menyesatkan tentang bagaimana produk dari sebuah perusahaan diklaim lebih ramah lingkungan. Greenwashing dianggap sebagai klaim yang tidak berdasar untuk menipu konsumen agar percaya bahwa produk perusahaan tersebut ramah lingkungan, padahal tidak demikian adanya.

Greenwashing adalah praktik bisnis yang kotor, berupa tipu muslihat iklan yang dimaksudkan untuk menyesatkan konsumen yang suka membeli barang dan jasa dari merek yang "sadar lingkungan". Contohnya, perusahaan yang terlibat dalam perilaku greenwashing mungkin membuat klaim bahwa produk mereka berasal dari bahan daur ulang atau memiliki manfaat hemat energi.

Meskipun beberapa klaim lingkungannya adalah benar, perusahaan yang terlibat dalam greenwashing biasanya membesar-besarkan klaim atau manfaat mereka dalam upaya untuk menyesatkan konsumen.

Greenwashing adalah permainan istilah "whitewashing", yang berarti menggunakan informasi yang menyesatkan untuk menutupi perilaku buruk. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa itu greenwashing dan ciri-cirinya yang patut untuk diketahui.

Mengenal Apa Itu Greenwashing

Ahli lingkungan Jay Westerveld menciptakan istilah "greenwashing" pada tahun 1986 dalam sebuah esai kritis yang terinspirasi oleh ironi gerakan "save the towel" di hotel yang meminta para tamu untuk menggunakan kembali handuk mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Pihak hotel lantas menikmati manfaat berupa biaya binatu yang lebih rendah.

Dilansir dari businessnewsdaily.com, ide ini muncul di masa ketika sebagian besar konsumen menerima berita terutama dari televisi, radio, dan media cetak, sehingga mereka tidak memiliki kemewahan untuk memeriksa fakta melalui internet seperti yang kita lakukan saat ini.

Perusahaan yang terlibat dalam greenwashing dalam skala luas telah menjadi berita utama selama bertahun-tahun. Greenwashing adalah upaya untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan, baik itu berarti produk yang lebih alami, lebih sehat, bebas dari bahan kimia, dapat didaur ulang, atau kurang boros sumber daya alam.

Banyak perusahaan telah terlibat dalam greenwashing melalui siaran pers dan iklan yang menggembar-gemborkan energi bersih atau upaya pengurangan polusi. Pada kenyataannya, perusahaan mungkin tidak membuat komitmen yang berarti terhadap inisiatif ramah lingkungan. Singkatnya, perusahaan membuat klaim yang tidak berdasar bahwa produk mereka aman bagi lingkungan atau memberikan manfaat hijau, terlibat dalam greenwashing.

Undang-Undang untuk Mencegah Greenwashing

Tentu saja, tidak semua perusahaan terlibat dalam greenwashing. Beberapa produk benar-benar aman dan ramah lingkungan. Produk-produk ini biasanya datang dalam kemasan yang merinci perbedaan nyata dalam isinya dari versi pesaing.

Komisi Perdagangan Federal (FTC) A.S. membantu melindungi konsumen dengan menegakkan undang-undang yang dirancang untuk memastikan pasar yang kompetitif dan adil. FTC menawarkan panduan tentang bagaimana membedakan produk ramah lingkungan yang asli dari yang greenwashed:

  1. Pengemasan dan iklan harus menjelaskan klaim hijau produk dalam bahasa sederhana dan jenis yang dapat dibaca di dekat klaim tersebut.
  2. Klaim pemasaran lingkungan harus menentukan apakah klaim yang dibuat mengacu pada produk, kemasan, atau hanya sebagian dari produk atau kemasan.
  3. Klaim pemasaran produk tidak boleh melebih-lebihkan, secara langsung atau tersirat, atribut atau manfaat lingkungan.
  4. Jika suatu produk mengklaim manfaat dibandingkan dengan pesaing, klaim tersebut harus dibuktikan.

Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menawarkan beberapa ilustrasi greenwashing di situs webnya, yang merinci pedoman sukarela untuk klaim greenwashing yang menipu. Di bawah ini adalah daftar yang berisi contoh klaim tidak berdasar yang akan dianggap sebagai greenwashing:

  • Paket plastik berisi tirai kamar mandi baru diberi label "dapat didaur ulang". Tidak jelas apakah paket atau tirai kamar mandi dapat didaur ulang. Dalam kedua kasus, label menipu jika ada bagian dari paket atau isinya, selain komponen kecil, tidak dapat didaur ulang.
  • Karpet area diberi label "50% lebih banyak konten daur ulang dari sebelumnya." Pabrikan meningkatkan konten daur ulang dari 2% menjadi 3%. Meskipun secara teknis benar, pesan tersebut menyampaikan kesan yang salah bahwa karpet tersebut mengandung sejumlah besar serat daur ulang.
  • Kantong sampah diberi label “dapat didaur ulang”. Kantong sampah biasanya tidak dipisahkan dari sampah lain di tempat pembuangan akhir atau insinerator, sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk digunakan kembali untuk tujuan apa pun. Klaim ini artinya menipu karena menegaskan manfaat lingkungan di mana tidak ada manfaat yang berarti.
  • Ciri-Ciri Praktik Greenwashing

    Berikut adalah beberapa ciri-ciri greenwashing yang dapat diperhatikan:

    1. Hati-hati dengan "bahasa yang tidak jelas", misalnya kata atau istilah tanpa arti yang jelas (misalnya “ramah lingkungan”, “diproduksi secara berkelanjutan”, dll)

    2. Produk berbahaya “dihijaukan” agar tampak aman (misalnya, rokok “ramah lingkungan”)

    3. Menggunakan jargon atau informasi yang hanya dapat diperiksa atau dipahami oleh ilmuwan.

    4. Tidak memberikan bukti klaim.

    5. Menyajikan klaim atau data yang dibuat-buat sebagai fakta.

    6. Menekankan satu atribut hijau kecil pada produknya, padahal yang lainnya tidak.

    7. Perusahaan yang tidak transparan atau terbuka, dan tidak mengakui melakukan kesalahan. (mdk/edl)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Ciri-Ciri Anda Sedang Jadi Korban Gaslighting dan Ini yang Seharusnya Dilakukan
    Ciri-Ciri Anda Sedang Jadi Korban Gaslighting dan Ini yang Seharusnya Dilakukan

    Gaslighting bisa dialami oleh siapa saja dan seringnya dilakukan oleh orang terdekat.

    Baca Selengkapnya
    Jelang Harbolnas 12.12, Kenali Modus Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai
    Jelang Harbolnas 12.12, Kenali Modus Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai

    Perkembangan e-commerce menjadi salah satu roda penggerak ekonomi digital di Indonesia

    Baca Selengkapnya
    Waspada! Sederet Modus Penipuan Catut Petugas Bea Cukai
    Waspada! Sederet Modus Penipuan Catut Petugas Bea Cukai

    Modus penipuan dengan mengatasnamakan Bea Cukai marak terjadi. Biasanya, menyasar para penjual dan pembeli barang dari luar negeri.

    Baca Selengkapnya
    10 Potret Promosi Jual Motor Tapi Caranya Benar-benar Menyebalkan, Antara Cari Untung dan Nipu Beda Tipis
    10 Potret Promosi Jual Motor Tapi Caranya Benar-benar Menyebalkan, Antara Cari Untung dan Nipu Beda Tipis

    Ada saja yang mempromosikan penjualan motor dengan cara menyebalkan. Simak yuk!

    Baca Selengkapnya
    Begini Cara Aman Menghindari Penipuan saat Membeli Mobil Bekas Taksi.
    Begini Cara Aman Menghindari Penipuan saat Membeli Mobil Bekas Taksi.

    Berikut adalah cara aman membeli mobil bekas taksi agar terhindar dari penipuan, dilansir dari berbagai sumber.Yuk simak!

    Baca Selengkapnya
    Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya, Jangan Sampai Tertipu!
    Wajib Tahu, Ini Ciri-ciri Kosmetik yang Mengandung Bahan Berbahaya, Jangan Sampai Tertipu!

    Saat membeli skincare dan kosmetik jangan lupa untuk selalu melihat kandungannya karena ada beberapa bahan yang bisa membahayakan kesehatan.

    Baca Selengkapnya
    11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog
    11 Tanda Perilaku Gaslighting Menurut Psikolog

    Istilah "gaslighting" berasal dari film Gaslight, menceritakan seorang pria yang memanipulasi istrinya agar berpikir kalau dia sudah kehilangan akal sehatnya.

    Baca Selengkapnya
    Awas! Marak Oli Palsu, Tips Terhindar dari Produk Oli Palsu di Pasaran
    Awas! Marak Oli Palsu, Tips Terhindar dari Produk Oli Palsu di Pasaran

    Asosiasi Pelumas Indonesia sangat mewaspadai produk oli palsu di pasaran. Merugikan pabrikan dan konsumen.

    Baca Selengkapnya
    Amankan Uangmu, Begini Tips Aman Hindari Modus Kejahatan Soceng yang Ramai Beredar
    Amankan Uangmu, Begini Tips Aman Hindari Modus Kejahatan Soceng yang Ramai Beredar

    Jangan sampai jadi korban berikutnya, saatnya lebih waspada dengan modus kejahatan soceng.

    Baca Selengkapnya
    Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan
    Alasan Kenapa Manusia Mudah Tertipu, Bahkan Orang Pintar Juga Mudah Jadi Sasaran Penipuan

    Memiliki pendidikan lebih baik dan kepintaran tidak membuat seseorang dijamin kebal dari penipuan. Kenali mengapa mereka tetap rentan menjadi korban tipuan ini:

    Baca Selengkapnya
    Cara Sederhana Bedakan Investasi Legal dengan Bodong
    Cara Sederhana Bedakan Investasi Legal dengan Bodong

    Meningkatnya minat masyarakat terhadap investasi sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab

    Baca Selengkapnya
    Awas, Pengusaha Skincare Overclaim Bakal Ditindak
    Awas, Pengusaha Skincare Overclaim Bakal Ditindak

    Meskipun bahan baku skincare telah terdaftar, namun jika overclaim tetap akan ditindak BPOM.

    Baca Selengkapnya