Mengenal Tri Hita Karana Kunci Hidup Bahagia ala Orang Bali, Berhubungan Baik dengan Tuhan, Sesama Manusia, dan Alam
Ketidakseimbangan ketiga unsur menjadikan hidup tidak bahagia.
Ketidakseimbangan ketiga unsur menjadikan hidup tidak bahagia.
Mengenal Tri Hita Karana Kunci Hidup Bahagia ala Orang Bali, Berhubungan Baik dengan Tuhan, Sesama Manusia, dan Alam
Setiap orang memiliki tips masing-masing untuk mewujudkan kehidupan bahagia. Masyarakat Bali misalnya, memiliki konsep hidup khusus yang diyakini membuat hidup bahagia. Konsep kehidupan orang Bali ini dikenal dengan sebutan Tri Hita Karana.
-
Apa simbol hubungan manusia dan alam di Bali? Sebab, dalam filosofi warga Hindu di Bali, pohon kelapa kerap kali dianggap sebagai simbol hubungan timbal-balik antara manusia dan alam.
-
Bagaimana agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidup? 'Kesuksesan bukanlah kunci kebahagiaan. Kebahagiaan adalah kunci kesuksesan. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan berhasil.'
-
Dimana harmoni diterapkan dalam kehidupan? Harmonis ialah sebuah kata yang umumnya disandingkan dengan hubungan antar manusia.
-
Bagaimana orang bahagia menemukan kebahagiaan? Dengan memiliki rasa ingin tahu, mereka menjadi lebih kreatif dan mampu beradaptasi dalam berbagai situasi. Mereka selalu berusaha menemukan cara baru untuk melihat sesuatu, sehingga hidup mereka terasa lebih berwarna dan penuh dinamika.
-
Bagaimana cara membuat diri bahagia? 'Lepaskan beban yang membuatmu sedih, kamu pantas bahagia.'
-
Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan? Happiness is making the most of what you have, and riches is making the most of what you’ve got.
Tri Hita Karana
Mengutip situs resmi Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Tri Hita Karana merupakan sebuah konsep spiritual, kearifan lokal, sekaligus falsafah hidup masyarakat Hindu Bali yang bertujuan untuk membentuk keselarasan hidup manusia.
Unsur-unsur Tri Hita Karana meliputi: Sanghyang Jagatkarana (Tuhan Yang Maha Esa), bhuana (alam), dan manusia.
Ketiga unsur Tri Hita Karana terdapat dalam kitab suci Bhagavad Gita (III.10). Bunyinya sebagai berikut:
“Sahayajnah prajah sristva pura vaca prajapatih anena prasavisya dhvan esa vo'stivistah kamadhuk.”
Artinya: Pada zaman dahulu, Prajapati menciptakan manusia dengan yajna dan bersabda “dengan ini engkau akan berkembang dan akan menjadi kamadhuk dari keinginanmu”.
Makna
Mengutip Instagram @pesona.indonesia, Tri Hita Karana berasal dari tiga suku kata dalam Bahasa Sansekerta. Tri artinya tiga, Hita berarti kebahagiaan, dan Karana memiliki makna penyebab.
Pertama, parahyangan yang merupakan simbol hubungan harmonis seseorang dengan Tuhan.
Kedua, Pawongan yang menandai hubungan baik sesama manusia.
Ketiga, Palemahan yang berarti hubungan baik dengan alam.
Parahyangan
Penerapan Parahyangan dalam kehidupan sehari-hari yakni melakukan punia (persembahan) tanpa rasa pamrih.
Selain itu, bisa juga dengan melakukan perjalanan suci menuju tempat-tempat yang bisa mengantarkan pada nilai-nilai kesuciannya.
Mengutip situs resmi Kemenag RI, Parahyangan bisa diwujudkan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura.
Menjaga kebersihan, keindahan dan kesuucian di Pura juga merupakan wujud hubungan bhakti umat Hindu kepada Hyang Widhi.
Pawongan
Adapun penerapan Pawongan dalam kehidupan sehari-hari yakni dengan cara menjaga hubungan baik, saling mengasihi, menghargai, dan tolong-menolong dengan keluarga, tetangga, teman, dan orang lain.
Hubungan baik ini akan menciptakan keamanan dan kedamaian lahir batin di masyarakat. Masyarakat yang aman dan damai otomatis membuat kondisi negara tentram dan sejahtera.
Palemahan
Penerapan Palemahan dalam kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan, tidak merusak alam, serta selalu menjaga kelestarian ekosistem.
Mengutip situs resmi Kemenag RI, lingkungan harus selalu dijaga, dipelihara, dan tidak dirusak. Lingkungan harus selalu bersih dan rapi. Hutan tidak boleh ditebang semuanya, binatang-binatang tidak boleh diburu seenaknya, karena dapat menganggu keseimbangan alam.
Lingkungan justru harus dijaga kerapiannya, keserasiannya dan kelestariannya. Lingkungan yang ditata dengan rapi dan bersih akan menciptakan keindahan. Keindahan lingkungan dapat menimbulkan rasa tenang dan tentram dalam diri manusia.