Perbedaan Robusta dan Arabika dan Karakteristiknya, Pencinta Kopi Wajib Tahu
Robusta dan arabika adalah dua jenis kopi yang paling banyak diminati dan dikonsumsi secara umum.
Robusta dan arabika adalah dua jenis kopi yang paling banyak diminati dan dikonsumsi secara umum.
Perbedaan Robusta dan Arabika dan Karakteristiknya, Pencinta Kopi Wajib Tahu
Minum kopi seolah telah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Hampir setiap orang kini memiliki hobi minum kopi. Tak hanya karena memiliki cita rasa dan aroma yang menyegarkan, minum kopi juga telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi kalangan anak muda. Banyaknya pencinta kopi seperti sekarang ini, dapat dijadikan peluang untuk membuka usaha warung kopi.
Jenis usaha ini selain menguntungkan juga mudah dilakukan. Salah satu jenis kopi kekinian yang saat ini banyak diminati kawula muda adalah kopi robusta dan arabika.
Meski sama-sama paling banyak diminati, ternyata kedua jenis kopi tersebut memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Salah satunya adalah kopi robusta cenderung lebih pahit jika dibandingkan dengan jenis kopi arabika.
Selain itu, masih banyak perbedaan robusta dan arabika yang mungkin belum semua orang mengetahuinya. Lantas, apa saja perbedaan robusta dan arabika? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari berbagai sumber berikut ini.
-
Apa perbedaan utama biji kopi arabika dan robusta? Biji kopi robusta dan arabika memiliki perbedaan dalam kandungan nutrisi dan manfaat yang mereka tawarkan.
-
Bagaimana cara biji kopi robusta dan arabika memengaruhi rasa? Rasa kopi arabika memiliki variasi seperti rasa buah, kacang, dan biji-bijian, serta memiliki aroma yang cenderung bunga. Di sisi lain, kopi robusta memiliki rasa pahit dengan aroma tanah dan kacang.
-
Apa yang unik dari kopi arabika? Secara umum, biji kopi terbagi menjadi dua, yaitu robusta dan arabika. Di balik rasa nikmatnya, kopi arabika ternyata menyimpan sejumlah fakta unik.
-
Dimana kopi robusta tumbuh? Sedangkan, kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 0-900. Adapun ketinggian tanah yang ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut.
-
Siapa yang menyukai Kopi Robusta Lampung? Bagi pecinta kopi, Robusta Lampung adalah pilihan yang wajib dicoba karena memiliki karakteristik yang kuat.
-
Bagaimana rasa kopi arabika? Kopi arabika hanya mengandung 0,4-2,4 persen kafein dari total berat keringnya. Kandungan kafein yang rendah, bikin arabika cocok buat pemula atau orang yang ingin mencoba kopi pertama kali. Ini karena rasanya tak terlalu pahit.
Mengenal Kopi Robusta dan Arabika
Tahukah Anda jika kopi sebenarnya termasuk dalam keluarga tumbuhan berbunga bernama Rubiaceae?
Dalam famili ini, Anda akan menemukan lebih dari lima ratus Genera (kelompok biologis yang menjadi bagian dari sebuah famili) dan sekitar enam ribu spesies. Salah satunya adalah biji yang banyak disukai, yakni biji kopi.
Meskipun para ahli botani menganggap semua tanaman berbiji dalam keluarga Rubiaceae sebagai tanaman kopi, kopi yang kita minum sebagian besar hanya termasuk dalam dua spesies yaitu Arabika dan Canephora, yang juga dikenal sebagai Robusta.
Arabika memiliki dua varietas utama, bernama Typica dan Bourbon. Di Canephora, yang biasa dijadikan minuman adalah varietas yang disebut Robusta.
Inilah sebabnya mengapa istilah Robusta umumnya digunakan untuk seluruh jenis kopi ini. Sebenarnya, biji kopi terbagi menjadi dua jenis utama yakni Arabika dan Robusta. Perbedaan utamanya, selain perbedaan spesies dalam famili tumbuhan yang sama, terletak pada rasa dan karakteristik biji sebenarnya.
Penting diketahui bahwa dalam satu jenis atau varietas kacang pun dapat berbeda kualitas dan rasanya. Seringkali kondisi pertumbuhan dan metode proses yang tidak dapat diprediksi akan menghasilkan profil rasa yang bervariasi pada rasa yang dihasilkan. Biji kopi yang berhasil ditanam menunjukkan serangkaian karakteristik yang sangat berbeda jika ditanam di satu lokasi dibandingkan dengan lokasi lain.
Karakteristik Robusta dan Arabika
1. Kopi Robusta
Salah satu jenis kopi yang saat ini banyak diminati kawula muda adalah kopi robusta. Kopi jenis ini merupakan turunan dari spesies Coffea canephora. Kopi jenis ini tumbuh di dataran rendah, namun lokasi yang paling baik untuk membudidayakan tanaman ini pada ketinggian 400-800 mdpl.
Robusta berasal dari kata 'robust' yang artinya kuat, dengan kata lain memiliki tingkat kekentalan yang kuat. Adapun suhu terbaik untuk membudidayakan kopi robusta adalah sekitar 24-30̊ C dengan curah hujan 2.000-3.000 mm per tahun. Di samping itu, kopi robusta cocok ditanam di daerah tropis yang basah. Biasanya, tanaman ini akan berbuah ketika umur 2 5 tahun.
Meskipun rasanya dianggap kurang halus, Robusta banyak digunakan dalam campuran espresso karena diketahui menghasilkan crema (lapisan krim yang terdapat di atas minuman espresso) yang lebih baik dibandingkan Arabika. Robusta juga mengandung lebih banyak kafein!
Diperkirakan bahwa peningkatan kandungan kafein pada Robusta, bersama dengan asam klorogenatnya (antioksidan alami) adalah hasil dari mekanisme perlindungan diri tanaman dalam menangkal hama dan penyakit. Ketika berada dalam kadar rendah, asam klorogenat dianggap sebagai bagian penting dari profil rasa kopi. Namun, Robusta mengandung asam-asam ini dalam kadar yang lebih tinggi dan produk oksidasi yang dihasilkannya terkadang dapat menimbulkan rasa yang tidak diinginkan, sehingga berpotensi menurunkan kualitas rasa dari minuman kopi.
2. Kopi Arabika
Menurut Organisasi Kopi Internasional, lebih dari 60 persen produksi kopi dunia berasal dari petani Arabika. Kopi arabika dikenal memiliki aroma yang khas dan cita rasa yang kuat. Jenis kopi yang berasal dari pengunungan Etiopia ini, merupakan tanaman yang tumbuh di bawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Biasanya, kopi arabika banyak tumbuh di atas ketinggian 500 meter dpl.
Adapun suhu lingkungan yang paling cocok untuk tanaman kopi ini sekitar 15-24̊ C. Sedangkan, untuk ketinggian biasanya bisa tumbuh maksimal jika ditanam dengan tinggi 1.000-2.000 mdpl. Selain itu, tanaman ini juga menyukai tanah yang kaya akan kandungan organik.
Perbedaan Robusta dan Arabika
Baik kopi arabika maupun robusta, termasuk ke dalam jenis tanaman bersuku Rubiaceae dengan marga Coffea. Salah satu perbedaan kopi robusta dan arabika terletak pada saat proses menanam. Kopi arabika dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada ketinggian 1.000-2.000 meter dari permukaan laut.
Sedangkan, kopi robusta bisa tumbuh dengan baik pada ketinggian sekitar 0-900. Adapun ketinggian tanah yang ideal adalah 400-800 meter dari permukaan laut. Selain itu ada beberapa perbedaan robusta dan arabika lainnya, di antaranya sebagai berikut;
Perbedaan Robusta dan Arabika dalam Segi Perawatan
Seperti yang sudah diketahui, tanaman tidak bisa terhindar dari penyakit atau hama. Penyakit tanaman yang menyerang bisa berpengaruh dengan kopi yang dihasilkan. Tanaman kopi robusta lebih tahan terhadap hama dibandingkan dengan kopi arabika.
Selain itu, dalam segi perawatan kopi robusta jauh lebih mudah. Pasalnya, buah arabika mudah rontok dari tangkainya matang, sehingga harus hati-hati saat memanen. Sedangkan, buah kopi robusta yang matang cenderung tetap menempel kuat di tangkainya.
Perbedaan Robusta dan Arabika dari Segi Ukuran
Salah satu perbedaan kopi robusta dan arabika bisa dilihat dari segi ukuran. Biji kopi robusta jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan arabika yang memiliki ukuran besar. Selain itu, bentuk biji kopi arabika berbentuk lonjong, sementara biji robusta cenderung membulat.
Perbedaan Robusta dan Arabika dari Segi Aroma
Salah satu ciri khas kopi arabika adalah memiliki rasa yang sedikit asam dan warna yang tidak terlalu pekat. Sementara itu, kopi robusta cenderung memiliki rasa yang mirip dengan jenis kacang-kacangan, lebih pahit, dan kasar.