Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah Tinggal di Kolong Jembatan Tol, Begini Nasib Pasutri yang Kini Pindah di Rusun

Pernah Tinggal di Kolong Jembatan Tol, Begini Nasib Pasutri yang Kini Pindah di Rusun Pembongkaran bangunan liar di bawah kolong jembatan tol Surabaya. ©2022 Merdeka.com/Instagram @ericahyadi_

Merdeka.com - Pasangan suami istri, Firmansyah dan Iin, pernah menjadi penghuni kolong jembatan tol kawasan Kampung 1001 Malam, Kota Surabaya, Jawa Timur, selama belasan tahun. Kini, keduanya tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Sumur Welut yang difasilitasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Keduanya mengaku lebih nyaman tinggal di Rusunawa Sumber Welut dan tidak perlu khawatir dengan keselamatan anak mereka.

"Beda jauh, nyaman di sini. Kalau di sana kan di bawah tol, banyak debu dan di pinggir sungai. Alhamdulillah di sini (rusunawa Sumur Welut) nyaman, tidak khawatir lagi dengan anak saya," ujar pasangan suami istri itu di Surabaya, Kamis (20/10/2022).

Orang lain juga bertanya?

Fasilitas Hunian

pembongkaran bangunan liar di bawah kolong jembatan tol surabaya

©2022 Merdeka.com/Instagram @ericahyadi_

Pemkot Surabaya memberikan fasilitas hunian rusunawa kepada 16 Kepala Keluarga (KK) yang sebelumnya tinggal di kolong jembatan tol Dupak, kawasan Kampung 1001 Malam. Para warga penerima fasilitas hunian rusunawa mengaku bersyukur kini bisa menjalani hidup yang lebih layak.

Iin dan Firmansyah misalnya, sudah belasan tahun bertempat tinggal di kawasan yang sangat tidak layak. Kediaman mereka beratap beton jembatan tol, lantainya berupa papan kayu, dan dindingnya dari triplek. Kondisi tersebut jelas tidak nyaman bagi Iin dan Firmansyah. Apalagi, saat ini Iin sedang hamil tua serta memiliki seorang anak balita.

Hidup belasan tahun di kolong jembatan bagai mimpi buruk untuk keluarga kecil itu. Pasalnya, kualitas udara, lingkungan, dan pengaruh sosial di kawasan tersebut jelas tidak layak dijadikan hunian.

Pasutri yang sehari-hari mencari nafkah sebagai pengamen mengaku tidak ingin kembali tinggal di bawah kolong jembatan tol. Keduanya mengaku ingin hidup lebih layak seperti masyarakat pada umumnya.

Pasutri ini kerap diejek orang karena nasibnya kurang beruntung. Meski demikian, keluarga kecil itu tak putus semangat.

"Kemarin sudah didata pemkot, mau diberi pekerjaan. Saya minta jadi tukang sapu. Kalau saya menganggur, kasihan anak dan istri saya," terang Firmansyah, dikutip dari Antara.

Jaminan untuk Warga

pembongkaran bangunan liar di bawah kolong jembatan tol surabaya

©2022 Merdeka.com/Instagram @ericahyadi_

Pemindahan warga kolong jembatan tol di kawasan Kampung 1001 Malam dilakukan pada Senin (17/10/2022). Pada kesempatan tersebut, Wali Kota (Walkot) Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa Pemkot tidak memindahkan warga dan menertibkan bangunan liar tanpa tindak lanjut. Pemkot Surabaya bertanggung jawab memberikan jaminan perhatian kesehatan, pendidikan, dan penghasilan kepada warga yang dipindahkan ke rusunawa Sumur Welut.

Jaminan dari Pemkot Surabaya membuat pasutri Firmansyah dan Iin merasa lega, keduanya pun berharap bisa menyekolahkan anak-anaknya.

"Tidak seperti orang tuanya, sejak kecil hidup di jalanan. Saya tidak ingin anak-anak bernasib sama seperti orang tuanya," harap Firmansyah.

Selain Iin dan Firmansyah, perempuan paruh baya bernama Surati juga merasakan pahitnya hidup di kolong jembatan tol kawasan Kampung 1001 Malam. Perempuan berusia 53 tahun itu hidup di hunian tak layak selama 25 tahun. Kini ia berpindah ke rusunawa Sumur Welut bersama tiga anak perempuannya.

Surati mengaku nyaman tinggal di rusunawa karena fasilitasnya lebih layak. Terlebih, rusunawa yang ditinggali telah dilengkapi berbagai fasilitas, mulai sembako, kipas angin, kasur, gas LPG 3 kilogram, hingga jaminan pekerjaan bagi penghuninya.

"Makanan juga dijamin, pagi, siang dan malam, setiap hari. Kemarin anak-anak saya juga sudah didata untuk dicarikan pekerjaan yang sesuai. Kalau saya, diberi pekerjaan menjadi juru masak," ungkap Surati. (mdk/rka)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit hingga Punya Anak dan Cucu
Cerita Warga Puluhan Tahun Tinggal di Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit hingga Punya Anak dan Cucu

Pemerintah merelokasi ratusan kepala keluarga berdomisili di kolong tol jembatan tiga ke rusun.

Baca Selengkapnya
'Penghuni' Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit Mulai Direlokasi ke Rusunawa, Total 34 KK
'Penghuni' Kolong Tol Jembatan Tiga Pluit Mulai Direlokasi ke Rusunawa, Total 34 KK

Wawan mengatakan, selama ini warga tersebut tinggal di kolong tol yang dari sudut kesehatan, kebersihan dan keamanan sangat kurang layak.

Baca Selengkapnya
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara
Miris, Begini Penampakan Warga Jakarta Hidup di Kolong Tol Bandara

Potret kehidupan masyarakat di ibu kotayang tinggal di bawah jalan tol.

Baca Selengkapnya
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Kisah Wanita Rela Temani Suami Mulai Hidup dari Nol dan Tinggal di Gubuk, Lepaskan Hidup Mewah
Kisah Wanita Rela Temani Suami Mulai Hidup dari Nol dan Tinggal di Gubuk, Lepaskan Hidup Mewah

Viral kisah wanita rela temani suami mulai hidup dari nol dan tinggal di gubuk. Rela tinggalkan hidup mewah.

Baca Selengkapnya
Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya
Kampung di Pelosok Jateng Ini Ternyata Kurang Penduduk Laki-Laki, Ini Fakta di Baliknya

Kampung itu sering diterjang banjir dengan ketinggian hingga 1,8-2 meter.

Baca Selengkapnya
Guyon Mantan Panglima TNI saat Beri Kejutan ke Pengantin Baru Lansia 'Padahal Enggak Punya Gigi Berani Nikah ya'
Guyon Mantan Panglima TNI saat Beri Kejutan ke Pengantin Baru Lansia 'Padahal Enggak Punya Gigi Berani Nikah ya'

Mantan Panglima TNI bertemu dengan pasangan lansia korban tsunami selat Sunda yang baru saja menikah dua hari sebelum bencana tsunami.

Baca Selengkapnya
Arie Kriting dan Sang Istri Mengenang Masa-masa di Kontrakan 'Kita Kena Covid di Sini'
Arie Kriting dan Sang Istri Mengenang Masa-masa di Kontrakan 'Kita Kena Covid di Sini'

Sebelum tinggal di rumah baru, pasangan Arie Kriting dan Indah Permatasari tinggal di rumah kontrakan.

Baca Selengkapnya
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali
Berada di Tepi Jurang, Ini Cerita dari Desa Ekstrem Lereng Gunung Merbabu di Boyolali

Jalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.

Baca Selengkapnya
Pernikahan di Ujung Tanduk, Ini 8 Potret Rumah Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo yang Megah di Bogor
Pernikahan di Ujung Tanduk, Ini 8 Potret Rumah Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo yang Megah di Bogor

Pernikahan Okie Agustina dan Gunawan Dwi Cahyo kini tengah berada di ujung tanduk.

Baca Selengkapnya
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati
Potret Permukiman Terbengkalai Puluhan Tahun di Tengah Kota Jakarta, Sunyi Tanpa Kehidupan Bak Kampung Mati

Dari penelusuran yang dilakukan, permukiman ini ditinggalkan penduduknya karena terlalu sering terkena banjir besar.

Baca Selengkapnya
Bekas Area Prostitusi dan Kriminal, Begini Sejarah Rusun Marunda Jakarta Utara
Bekas Area Prostitusi dan Kriminal, Begini Sejarah Rusun Marunda Jakarta Utara

Rusunawa Marunda dibangun melalui Kementerian PUPR pada tahun 2004-2006

Baca Selengkapnya