Potret Danau Umbulan Pasuruan, Sumber Mata Air Terbesar di Jawa Dulu hanya Bisa Dinikmati Orang Kaya
Salah satu sumber mata air terbesar di Pulau Jawa ini dulu hanya bisa dinikmati oleh orang kaya. Begini potretnya sekarang.
Tidak semua warga bisa merasakan kesegaran air dari Danau Umbulan.
Potret Danau Umbulan Pasuruan, Sumber Mata Air Terbesar di Jawa Dulu hanya Bisa Dinikmati Orang Kaya
Mata Air Umbulan
Mata Air Umbulan yang terletak di Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan adalah salah satu sumber air terbesar di Pulau Jawa. Mengutip laman its.ac.id, potensi yang terkandung pada mata air Umbulan sebesar 5.000 liter/detik.
-
Bagaimana sumber air di Dusun Pranten? 'Alhamdulillah kebutuhan air juga mencukupi. Ambilnya dari Gunung Prau. Jadi tempat ini tidak pernah kekeringan,' kata warga tersebut.
-
Dimana sumber air Menara air Prujakan? Karena Kota Cirebon berada di pinggir laut Jawa, maka tidak memiliki sumber air bersih. Untuk mengisi tandon tersebut, pengelola mengambil pasokan air dari wilayah Cipaniis di Kabupaten Kuningan.
-
Gimana warga Banyumas dapat air? Air kemudian akan keluar dari lubang buatan dan bisa langsung diambil oleh warga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
-
Bagaimana warga Klaten mendapatkan air bersih? Warga kemudian harus antre untuk memperoleh air dari sumur bor. “Kita kan masing-masing kepala keluarga, sebagian besar 80 persen itu punya bak penampungan air sendiri-sendiri. Itu digunakan untuk menampung air hujan dan digunakan saat musim kemarau. Tapi kan sekarang rata-rata baknya kecil-kecil“
-
Dimana sumber air bersih yang tersedia di Jateng? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,“
-
Bagaimana Dusun Butuh mendapatkan air? 'Jadi awal mulanya ada kampung dengan2-4 rumah di bawah sini. Mereka mencari sumber air karena letak kampung mereka jauh dari sungai. Lalu ketika sampai sini, mereka menemukan beberapa sumber mata air. Lalu mereka mulai mendirikan perkampungan di tempat ini,' kata Lilik.
Mata air Umbulan pertama kali dikelola oleh Inland Water Bedrij mulai tahun 1917. Awalnya, mata air ini hanya dimanfaatkan sebagai sumber air baku warga Belanda di Kota Pasuruan Jawa Timur.
(Foto: Google Maps Gagah Abiz)
Pada 1932, warga di Kota Surabaya, termasuk wilayah yang dilewati sistem pengairan mulai bisa merasakan kesegaran air Umbulan untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Jawa Timur. Sayangnya, tidak semua warga bisa menikmati air Umbulan ini. Hanya orang-orang Belanda dan pribumi yang mampu secara finansial yang bisa merasakan kesegaran air Umbulan.
Pada 1940, pengelolaan sumber mata air Umbulan dikelola oleh standgemente van Pasoeroean agar air Umbulan dapat diakses oleh lebih banyak orang. Namun, upaya tersebut tidak berlangsung lama.
(Foto: Google Maps Gagah Abiz)
Ganti Pengelola
Setelah kemerdekaan Indonesia, sumber mata air Umbulan dikuasai oleh pemerintah daerah darurat. Selanjutnya, diambil alih oleh pemerintah Kota Pasuruan.
(Foto: Google Maps Rio Jepret)
Melalui proyek SPAM tahun 2017, dilakukan pemasangan pipa sepanjang 93 kilometer di daerah aliran mata air Umbulan. Pipa ini bertujuan untuk mengalirkan air ke sejumlah daerah di Jawa Timur.
(Foto: Google Maps Muhammad Isro')
Daerah yang merasakan kesegaran air Umbulan yakni Kota Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, hingga Kabupaten Gresik. Proyek SPAM diresmikan Presiden Jokowi pada 22 Maret 2021.
(Foto: Google Maps Muhammad Zainal Arifin)