Potret Kampung Terpencil di Trenggalek, Penduduk Sedikit dan Tak Ada Aliran Listrik
Merdeka.com - Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hanya dihuni puluhan orang. Letaknya yang jauh dari pusat kota dan minimnya jumlah penduduk membuat kampung ini belum dialiri listrik PLN.
Data Badan Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Trenggalek, pada tahun 2021, kabupaten ini dihuni oleh 731.125 jiwa. Namun, dari jumlah tersebut hanya 63 jiwa yang menghuni Desa Kendalrejo. Puluhan warga itu berada di bawah naungan satu RT (Rukun Tetangga).
Permukiman yang mayoritas warganya berprofesi sebagai petani dan pedagang itu dikenal dengan sebutan Kampung Gemblung. Sebutan ini tidak lepas dari keberadaan Gunung Gemblung yang letaknya tak jauh dari kampung tersebut.
-
Dimana kampung terpencil itu berada? Dusun Gunung Tengu merupakan sebuah perkampungan mati yang berada di tengah perkebunan kopi, lokasinya berada di Desa Sidoharjo, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.
-
Dimana letak kampung terpencil ini? Dusun Jurang Sempu yang berada di Desa Dayakan, Kecamatan Badegan merupakan salah satu desa terpencil di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
-
Di mana lokasi kampung terisolir ini? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati. Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
-
Bagaimana akses menuju kampung terpencil itu? Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.
-
Di mana letak rumah terpencil itu? 'Kalau membangun rumah di sini bahan materialnya diusung pakai motor,' kata salah satu penghuni rumah itu. Perkampungan itu hanya terdapat dua rumah. Para pemilik rumah di sana masih satu keluarga.
-
Bagaimana warga di kampung itu? Selain memiliki pemandangan yang indah dengan hamparan rumput, warga di kampung tersebut dikenal ramah.
Jalan Masih Berupa Tanah
©2023 Merdeka.com/YouTube Jejak Richard
Letak Desa Kendalrejo tidak jauh dari Jalan Raya Nasional penghubung Trenggalek dan Tulungagung, yakni hanya sekitar lima meter. Jalan di desa tersebut masih berupa tanah, selain itu medannya juga cukup menanjak.
Setiap menjelang malam, warga menyalakan alat penerang tradisonal karena daerah ini belum teraliri listrik PLN. Selain menggunakan alat penerang tradisional, beberapa warga menggunakan panel surya untuk menghasilkan daya listrik.
Selain minim fasilitas jalan yang baik dan listrik, transportasi umum juga sulit dijangkau di desa ini.
"Orang yang sakit parah dan harus dibawa ke rumah sakit, biasanya sama warga ditandu dan digotong bersama untuk turun ke bawah,” demikian keterangan tertulis dalam unggahan akun Instagram @ilovetrenggalek yang menceritakan Kampung Gemblung.
Banyak Warga Merantau
©2023 Merdeka.com/YouTube Jejak Richard
Dulunya Desa Kendalrejo dihuni cukup banyak warga, namun banyak yang pergi meninggalkan desa untuk mencari penghidupan yang lebih layak dan mendapatkan fasilitas publik lebih memadai.
Kini, Kampung Gemblung hanya dihuni oleh 63 jiwa. Mayoritas mereka bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.
“Baru tahu di Trenggalek masih ada yang belum dialiri listrik,” komentar pemilik akun Instagram@_suay123.
“Tahun 1998 KKN di wilayah Kecamatan Durenan dan pernah berkunjung ke tempat itu. Bener banget tempatnya di bukit, akses juga masih susah,” tulis @anung_moment.
“Zaman aku di SMU Durenan dulu pernah membuat acara penanaman 1.000 pohon di Gemblung. Dulu hanya 10 KK,” komentar @tedi_ktanto.
(mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berada di ujung Tasikmalaya, daerah tersebut nampak dikelilingi hutan belantara.
Baca SelengkapnyaSelain rutenya sulit dilalui, warga di kampung ujung ini hanya bisa memakai satu lampu untuk satu rumah.
Baca SelengkapnyaDi era modern saat ini ternyata di Indonesia masih ada salah satu kawasan yang tidak dialiri listrik.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sana sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaSeorang ibu-ibu warga di sana menyebutkan bahwa kampung ini sudah ada sejak zaman peperangan.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaKampung ini terletak di tengah hutan Taman Nasional Meru Betiri
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini turbin tidak bisa beroperasi karena terkendala kemarau
Baca SelengkapnyaJarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer
Baca SelengkapnyaBanyak penduduk kampung ini yang lebih memilih bersekolah ke daerah lain.
Baca Selengkapnya