Pro Kontra Pendirian Sekolah Logos di Citraland Surabaya, Berpotensi Picu Macet
Merdeka.com - Rencana pendirian sekolah Logos di kawasan Citraland, Kota Surabaya, Jawa Timur, menuai pro kontra. Sejumlah masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya mengungkapkan kekhawatirannya jika sekolah itu berdiri.
"Saat ini di daerah sekitar lokasi sudah cukup macet, apalagi ini merupakan jalan utama, termasuk untuk warga Bukit Palma. Warga khawatir terganggu kenyamanannya. Berdirinya sekolah di sini yang pasti akan menambah kemacetan," ujar Ketua RW 08 Sambikerep Bambang di Surabaya, Kamis.
Adapun, pendirian sekolah milik Yayasan Logos Indonesia itu disebut potensial memicu kemacetan lalu lintas.
-
Kenapa anak sekolah menolak sekolah? Menolak bersekolah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kecemasan, kelelahan, hingga masalah sosial atau emosional seperti bullying.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kenapa bocah itu protes? Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Kenapa warga protes pembangunan rumah Ayu Dewi? Keluhan Warga Tetangga Ayu mengeluh karena kebisingan dari proses pembangunan rumahnya yang mengganggu mereka setiap hari. Tidak hanya itu, tukang di rumah Ayu juga pernah menggunakan lahan tetangga tanpa izin.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
Rencana Pendirian
Warga Sambikerep memasang spanduk penolakan terhadap pembangunan sekolah Logos di pintu gerbang klaster Taman Puspa Raya dan tanah kosong yang direncanakan menjadi lokasi berdirinya sekolah Logos.
Rencananya, sekolah itu akan didirikan Jalan Taman Puspa Raya Blok B Nomor 2. Sekolah akan terdiri dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Bangunan direncanakan setinggi tujuh lantai dengan daya tampung 800 siswa.
Penolakan itu dilakukan bukan karena warga menolak memberikan hak akan pendidikan kepada para calon siswa, namun semata-mata karena mempertahankan ruang hidupnya.
Alasan Menolak
©2023 Merdeka.com/Dok. Yayasan Logos Indonesia
Anggota Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya Josiah Michael memaklumi alasan warga berkeberatan dengan rencana pendirian Sekolah Logos. Menurutnya, jika sekolah itu didirikan maka akan menimbulkan kemacetan dan sejumlah dampak lain.
"Warga membeli rumah di wilayah itu karena mereka ingin tenang," kata Josiah yang juga warga RW 08 Sambikerep Citraland.
Posisi sekolah yang berdekatan dengan gerbang utama permukiman warga RT 01, 02,03 dan 04 RW 08 bisa menimbulkan keruwetan, polusi suara, polusi udara, dan dampak-dampak sosial lainnya.
Josiah menambahkan, lokasi akan dibangunnya sekolah Logos juga rawan terjadi kecelakaan.
"Sebaiknya pemkot tidak memberikan izin pembangunan sekolah tersebut karena warga sangat berkeberatan," tegasnya, dikutip dari Antara. (mdk/rka)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Study tour dinilai membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaMasduki menilai lebih banyak mudharat yang akan didapat Muhammadiyah
Baca SelengkapnyaSeharusnya dugaan sekolah mencari untuk dari acara study tour juga harus menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaLalu lintas truk angkutan material proyek pembangunan di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang memicu kemarahan warga.
Baca SelengkapnyaPurwo bilang, dilarangnya perpisahan di luar area sekolah sudah ditetapkan melalui surat edaran (SE).
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaAda ratusan bendera parpol terpasang di pembatas plastik jalur sepeda (stick cone) di Jalan Rasuna Said.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaAda komunikasi tidak berjalan baik antara aparat mengawal proses relokasi dengan warga yang menolak pembangunan Proyek Rempang Eco City.
Baca Selengkapnya