Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah 24 Januari, Jatuhnya Kota Balikpapan ke Tangan Jepang

Sejarah 24 Januari, Jatuhnya Kota Balikpapan ke Tangan Jepang Serangan Jepang ke Balikpapan. wikipedia.com©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - 24 Januari dalam sejarah Indonesia ditandai dengan penaklukan kota Balikpapan oleh tentara Jepang. Peristiwa itu terjadi pada 24 Januari tahun 1942, tepat 80 tahun yang lalu. Kemenangan Jepang tersebut berada di bawah kepemimpinan Mayor Jenderal Shizuo Sakaguchi.

Pada saat itu, Jepang menganggap Selat Makassar adalah jalur yang penting dan harus ditaklukkan. Cara yang diambil adalah dengan menguasai terlebih dahulu kota Tarakan dan Balikpapan yang merupakan dua kota penting di sekitar Selat Makassar.

Balikpapan sendiri adalah kota penghasil minyak, yang tentu saja sangat bermanfaat bagi jalannya perang. Pertempuran ini terjadi di lepas pantai kota penghasil minyak utama dan pelabuhan Balikpapan, Kalimantan, Hindia Belanda.

Pasukan Jepang merebut sebagian besar ladang minyak yang hancur di Tarakan dan memberi ultimatum untuk mengeksekusi Belanda. Dengan harapan ladang minyak Balikpapan belum hancur dan masih bisa dikuasai, Jepang bergerak maju ke sana di bawah pimpinan Mayjen Shizuo Sakaguchi dari Detasemen Sakaguchi.

Penyerangan Kota Balikpapan

Balikpapan adalah kota pengilangan minyak terbesar di Kalimantan, membuat pertempuran di Balikpapan itu menjadi kancah peperangan terbesar di Hindia Belanda yang dipertahankan oleh tentara KNIL, dilansir dari publikasi oleh unsada.ac.id.

Sebelum perang, Balikpapan adalah pusat penting bagi perusahaan ekonomi Belanda di Kalimantan. Di dalam kota, terdapat 2 pabrik pengolahan minyak mentah, pabrik minyak parafin dan pelumas, pabrik cracking, pabrik asam sulfat dan pabrik penyulingan minyak bumi yang berharga, pabrik timah dan drum, serta beberapa bengkel.

Yang terpenting, Balikpapan memiliki kilang minyak dengan kompleks tangki minyak yang dapat menampung delapan kali lebih banyak dari Tarakan, mempekerjakan hingga 7.000 pekerja asli dan 100 pengusaha Eropa, yang menghasilkan hingga satu juta ton minyak setiap tahun sebelum perang.

Ketika Belanda mulai memikirkan kemungkinan agresi militer Jepang, mereka mulai memperkuat pertahanan untuk melindungi fasilitas pulau itu. Pada tahun 1924, sebuah detasemen 6 brigade infanteri ditempatkan untuk mempertahankan ladang minyak Balikpapan, serta ladang minyak Semboja dan Sanga Sanga (didukung oleh 3 brigade tambahan dari Samarinda).

Saat pelancaran serangan Jepang tak terelakkan, kota Balikpapan menjadi lautan api akibat ladang-ladang minyak yang terbakar, baik karena serangan dari tentara Jepang maupun karena taktik bumi hangus yang dilancarkan tentara KNIL sebelum mereka mundur meninggalkan Kalimantan ke Jawa.

Penguasaan Jepang di Balikpapan

Mengutip Erwiza Erman dan Ratna Saptari dalam buku Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa (2013), pada 24 Januari 1942 kota Balikpapan jatuh di bawah kekuasaan tentara pendudukan Jepang. Pengungsian besar-besaran dari penduduk Kota Balikpapan pun terjadi guna menjauhi medan pertempuran.

Di Samarinda, banyak juga perusahaan yang hancur akibat dari serangan tentara Jepang. Serangan udara dan laut yang diikuti oleh pendaratan tentara Jepang di Samarinda mengakibatkan kota ini dibiarkan menjadi kota terbuka.

Karena hal ini, tentara Jepang dapat dengan mudah memasuki kota dari berbagai arah selatan Samarinda (Balikpapan). Dengan didudukinya Samarinda yang merupakan tempat kedudukan Assistent Residen van Kutai en Pasir maka seluruh kota dan tempat-tempat penting di Kalimantan Timur sudah berhasil dikuasai Jepang.

Pihak militer Belanda memerintahkan pembumihangusan instalasi minyak. Sebagian dari mereka menuju barak-barak pengungsian di pedalaman. Dan sebagian lagi ke utara kemudian berlayar memasuki Sungai Mahakam menuju pedalaman. Pihak Belanda juga merencanakan perang gerilya di hutan-hutan Kalimantan.

Dalam rencana Jepang untuk menaklukkan Hindia Belanda, diketahui bahwa Balikpapan memiliki makna strategis dan taktis sebagai target. Secara strategis, kilang minyaknya sangat penting untuk produksi minyak Jepang sendiri; dalam mendudukinya, Jepang dapat memiliki akses langsung ke ladang minyak besar di pedalaman Kalimantan.

Secara taktis, kota ini juga memiliki pelabuhan dan lapangan terbang (Manggar) yang penting bagi pendudukan Jepang di Kalimantan bagian selatan dan penaklukan Jawa itu sendiri. Pertempuran tersebut merupakan pertempuran permukaan pertama di Asia Tenggara yang diikuti oleh Angkatan Laut AS sejak Pertempuran Teluk Manila pada tahun 1898.

Sementara berbagai serangan terhadap kapal angkut Jepang tidak banyak membantu untuk mencegah jatuhnya Balikpapan, terbukti bahwa strategi konservatif Laksamana Hart dapat digunakan secara efektif melawan pasukan Jepang sampai pasukan Sekutu di kawasan Asia Tenggara dapat didukung.

Balikpapan tetap di bawah kendali Jepang sampai Juli 1945, ketika pasukan Jepang dikalahkan oleh pasukan yang dipimpin Australia dalam Pertempuran Balikpapan 1945. (mdk/edl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya
Isi Perjanjian Kalijati 1942, Berikut Sejarah Lengkapnya

Perjanjian Kalijati adalah awal mula era penjajahan Jepang di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Diabadikan Jadi Nama Jalan di Solo, Ini Kisah Pengorbanan Arifin Melawan Penjajah Jepang
Diabadikan Jadi Nama Jalan di Solo, Ini Kisah Pengorbanan Arifin Melawan Penjajah Jepang

Arifin merupakan salah satu tokoh kunci atas menyerahnya Jepang di Kota Solo.

Baca Selengkapnya
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah
Potret Kereta Api pada Masa Pertempuran 10 November di Surabaya, Angkut Pribumi Mengungsi ke Luar Daerah

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya tak bisa dilepaskan dari keberadaan kereta api.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia
Kisah Hidup Mayor Jenderal Djatikusumo, KSAD Pertama Republik Indonesia

Merupakan seorang keturunan ningrat, ia rela ikut berjuang bersama rakyat demi kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok
Susu Tertinggal & Kesaksian Istri Bung Karno Tentang Penculikan ke Rengasdengklok

Dini hari tanggal 16 Agustus 1945, para pemuda menculik Sukarno-Hatta. Kedua pemimpin ini dibawa ke Rengasdengklok. Ini kesaksian Fatmawati soal peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan
Suasana Kota Purwokerto Saat Digempur Belanda Tahun 1947, Semua Bangunan Dibumihanguskan

Setelah melewati pertarungan yang sengit, pada akhirnya Kota Purwokerto berhasil dikuasai Belanda.

Baca Selengkapnya
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi
Lubang Jepang, Saksi Bisu Kekejaman Zaman Penjajahan di Bukittinggi

Lubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah
Menelusuri Jejak Penjara Koblen Surabaya, Pernah Jadi Asrama Tentara hingga Pasar Buah

Penjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya
Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya
Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya

Dibentuk pada masa pendudukan Jepang, badan ini memiliki peran krusial dalam merumuskan dasar-dasar negara dan menyiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan.

Baca Selengkapnya