Tugas Istri Menurut Islam dan Kemuliaannya, Raih Ridho Allah dalam Kehidupan Berumah Tangga
Kedudukan seorang istri dalam Islam dihargai dengan memberikan hak dan kewajiban yang seimbang. Berikut tugas istri menurut Islam.
Tugas istri menurut Islam perlu dipahami setiap muslim. Dalam pandangan Islam, peran seorang istri sangat penting dalam membangun rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah.
Islam memberikan pedoman yang jelas tentang tanggung jawab istri, yang tidak hanya berfokus pada aspek domestik, tetapi juga mencakup kontribusinya dalam membina hubungan yang sehat dengan suami dan keluarganya. Kedudukan seorang istri dalam Islam dihargai dengan memberikan hak dan kewajiban yang seimbang, yang bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang bahagia dan damai.
-
Apa tugas utama suami dalam Islam? Menjadi suami yang baik dalam Islam berarti menjalankan tanggung jawab dengan penuh kasih sayang, keadilan, dan kepedulian terhadap istri.Seorang suami harus meneladani akhlak Rasulullah SAW yang memperlakukan istrinya dengan hormat, lemah lembut, dan penuh cinta.Ia wajib memenuhi hak-hak istri, baik secara emosional, fisik, maupun finansial, serta membimbing keluarganya menuju jalan yang diridhai Allah.
-
Bagaimana Islam melihat istri yang bekerja? Jika istri berperan sebagai pencari nafkah untuk suami dan membantu memenuhi kebutuhan keluarga, maka hal itu juga diperbolehkan dan dianggap sebagai bagian dari nafkah.
-
Apa saja yang dilakukan Rasulullah untuk memuliakan istri? Rasulullah SAW sering kali bergurau dan bercanda dengan istri-istrinya untuk menciptakan suasana keakraban dan kebahagiaan dalam rumah tangga. Dengan cara ini, istri merasa dihargai dan dicintai.
-
Siapa yang perlu meneladani Rasulullah dalam memuliakan istri? Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik dalam memperlakukan istri dengan kasih sayang dan penghormatan.
-
Mengapa penting memuliakan istri? Memuliakan istri dalam Islam memiliki banyak alasan yang mendasar dari ajaran agama dan etika sosial.
-
Apa yang menjadi fokus utama dalam membangun rumah tangga menurut Islam? Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahwa setiap keluarga akan menghadapi ujian melalui ikatan cinta dan kasih sayang, sehingga penting untuk tidak salah menempatkan perasaan tersebut dalam hal-hal yang bertentangan dengan syariat.
Islam memandang peran istri sebagai pilar dalam memperkuat ikatan keluarga. Seorang istri tidak hanya bertanggung jawab dalam mengelola urusan rumah tangga, tetapi juga berperan sebagai pendamping yang mendukung suami dalam berbagai aspek kehidupan. Nilai-nilai kasih sayang, saling menghormati, dan kerja sama menjadi dasar yang dianjurkan oleh ajaran Islam agar rumah tangga berjalan dengan baik.
Selain itu, Islam juga memberikan ruang bagi istri untuk berperan aktif dalam masyarakat, dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama. Peran ini memungkinkan istri untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dan keagamaan, selama tidak melalaikan kewajibannya sebagai istri dan ibu.
Berikut ini adalah tugas istri menurut Islam berikut kemuliaannya yang menarik untuk disimak, dilansir dari berbagai sumber.
Tugas Istri Menurut Islam
Mengutip buku Istri Bukan Pembantu karya Ahmad Sarwat, salah satu rujukan yang sering digunakan Mazhab Asy-Syafi’iah adalah Kitab Al-Muhadzdzab karya Asy-Syirazi.Dalam kitab tersebut menyebutkan tentang tidak wajibnya seorang istri khidmat terhadap suaminya dengan lafaz sebagai berikut:
“Tidak wajib atas istri berkhidmat untuk membuat roti, memasak, mencuci dan bentuk khidmat lainnya karena yang ditetapkan (dalam pernikahan) adalah kewajiban untuk memberi pelayanan seksual, sedangkan pelayanan lainnya tidak termasuk kewajiban.”
Mazhab lainnya seperti Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Al-Hanabilah dan ditambah Mazhab Adz-Dzahihiri, sepakat mengatakan para istri pada hakikatnya tidak berkewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya.
Jumhur ulama cenderung sepakat bahwa tugas istri menurut Islam bukan mengerjakan urusan rumah tangga, kalau pun ingin dikerjakan menjadi sebuah ibadah sunnah yang akan menambah nilai pahala baginya.
1. Jadi Pemimpin di Rumah
Tugas istri menurut Islam sebagai penyeimbang seorang suami yang mungkin tidak sempat mengerjakan urusan rumah tangga karena bekerja. Penting kiranya sebagai suami istri membuat kesepakatan yang bertujuan untuk saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Rasulullah SAW bersabda,
“Suami adalah pimpinan bagi keluarganya, dan ia pasti dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Dan, istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya, dan pasti ia dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR Bukhari)
Mengamati hadits tersebut, seharusnya pasangan suami istri sadar bahwa setiap orang yang sudah berkeluarga memiliki tugas dalam membangun keluarga yang bahagia. Salah satunya ialah dengan bertanggung jawab menjadi suami atau menjadi istri yang baik sesuai syariat Islam.
2. Menaati Suami dalam Kebaikan
Tugas istri menurut Islam dianjurkan untuk menaati suami selama suaminya mengajak kepada kebaikan dan tidak bertentangan dengan syariat.
Ketaatan istri bukan berarti kehilangan kebebasan, tetapi merupakan bentuk upaya untuk menjaga keharmonisan dan keseimbangan dalam rumah tangga.
Ketaatan ini meliputi mengikuti keputusan suami yang berlandaskan ajaran Islam dan mendukungnya dalam menjalankan peran sebagai pemimpin keluarga. Ketaatan seorang istri juga dianggap sebagai ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah, sehingga penting bagi istri untuk selalu berkomunikasi dengan baik dan menjaga batas-batas yang ditentukan oleh agama.
3. Menghiasi Rumah dengan Penuh Keindahan
Selain untuk berteduh, rumah juga menjadi tempat untuk memadu kasih bagi suami istri. Selain itu, rumah juga menjadi tempat untuk menghilangkan penat seharian beraktivitas.Hal mendasar yang mesti dilakukan istri untuk menghiasi rumahnya adalah rutin membersihkannya.
Rasulullah SAW bersabda,
“Sebagian dari kebahagiaan anak Adam adalah istri shalilah, rumah yang rapih dan kendaraan yang baik.” (HR Dialami)
Adapun cara lain menghiasi rumah dengan melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Seperti yang difirmankan Allah, seseorang diharuskan senantiasa membaca Al-Qur’an di dalam rumah agar rumahnya memperoleh syafaat.
Rasulullah SAW bersabda,
“Rumah yang di dalamnya dihiasi alunan bacaan Al-Qur’an akan memancarkan cahaya hingga tidak terlihat oleh para penduduk langit, sebagaimana bintang-bintang memancarkan cahaya yang terlihat oleh penduduk bumi.” (HR. Baihaqi)
4. Menghormati dan Menjaga Martabat Suami
Islam mengajarkan agar seorang istri menghormati suaminya, baik di hadapan orang lain maupun saat berdua saja. Menghormati suami berarti menjaga perasaan dan martabatnya, tidak merendahkan atau mempermalukannya dalam situasi apapun.
Istri diharapkan dapat menjadi pendukung utama suami, termasuk dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan hidup. Dengan sikap penuh penghormatan, istri mampu membangun rasa cinta dan kepercayaan yang kuat, serta menjadi sumber kekuatan bagi suami untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupannya.
5. Ciptakanlah Rumah Tangga Berdasarkan Agama
Dengan menempatkan agama sebagai prioritas utama dalam membangun keluarga bahagia, maka akan diperoleh kebahagian dalam setiap langkah hidup yang dijalani.
Sebab, dengan mengutamakan agama, berarti seseorang sudah mengingat Allah SWT, dan barang siapa yang selalu mengingat Allah SWT maka hidupnya akan tenang.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra’d ayat 28 sebagai berikut:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
6. Memberikan Dukungan Emosional kepada Suami
Islam memahami bahwa suami sebagai kepala keluarga juga membutuhkan dukungan dan perhatian emosional dari istrinya. Oleh karena itu, tugas istri menurut Islam, sang istri diharapkan dapat menjadi teman curhat, memberikan semangat, dan mendampingi suami dalam menghadapi berbagai persoalan hidup.
Dukungan emosional ini tidak hanya memperkuat ikatan cinta dalam rumah tangga, tetapi juga membantu suami merasa lebih kuat dan mampu mengatasi tekanan hidup. Istri yang peka terhadap perasaan suami dan mampu memberikan dukungan yang tulus akan menciptakan suasana rumah tangga yang penuh kasih dan kebahagiaan.
7. Mendidik dan Mengasuh Anak-Anak
Islam menempatkan istri sebagai madrasah pertama bagi anak-anak, di mana pendidikan dan akhlak yang baik ditanamkan sejak dini. Seorang istri memiliki peran penting dalam mendidik anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang taat kepada Allah dan berakhlak mulia.
Tanggung jawab ini mencakup memberikan contoh yang baik, mengajarkan nilai-nilai Islam, serta membimbing anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Istri yang memahami perannya sebagai pendidik akan berupaya memberikan pendidikan terbaik dan memastikan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan ketaatan kepada agama.
8. Menjaga Kehormatan dan Keamanan Rumah Tangga
Seorang istri diharapkan untuk menjaga kehormatan dan keamanan rumah tangganya, baik secara fisik maupun spiritual. Hal ini termasuk menjaga rahasia rumah tangga, tidak membicarakan aib keluarga kepada orang lain, dan menjauhkan diri dari perilaku yang dapat merusak nama baik suami dan keluarga.
Dalam Islam, menjaga kehormatan keluarga merupakan bentuk tanggung jawab moral yang sangat ditekankan. Dengan sikap ini, istri dapat membantu menciptakan hubungan yang harmonis dan penuh kepercayaan antara anggota keluarga.
Kemuliaan Seorang Istri Menurut Islam
Allah SWT berfirman, “Wanita yang salehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).” (QS. al-Nisaa/4: 34). Inilah pahala pertama bagi istri yang menjaga diri, yakni akan dipelihara oleh Allah SWT dari siksa neraka yang penghuninya lebih banyak kaum hawa.
Ayat ini, menurut Syaikh Nawawi Banten dalam Syarah Uqud al-Lujain, berbicara tentang wanita salehah yang taat kepada Allah SWT dan suaminya. Mereka memelihara hak suami mereka, menjaga kemaluan mereka, serta memelihara segala rahasia dan benda-benda milik suami mereka. Sebagai imbalannya, Allah SWT menolong mereka.Menjadi istri adalah kesempatan untuk menumpuk-numpuk pahala. Nabi SAW bersabda,
“Jika seorang wanita menjaga shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, betul-betul menjaga kemaluannya dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada kepadanya, “Masukilah surga melalui pintu mana saja yang kamu suka.” (HR. Ahmad).
Ini artinya, bagi serang istri, taat kepada suami menjadi kewajiban eksistensial yang tak bisa disangkal. Apalagi Nabi SAW memberi tahu,
“Seandainya aku memerintahkan seseorang untuk sujud pada yang lain, maka tentu aku akan memerintah para wanita untuk sujud kepada suaminya.” (HR. Abu Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Bahkan bagi isteri, suami adalah surga sekaligus nerakanya. Artinya surga yang diperoleh isteri menjadi pertanda ridhanya suami, begitu juga kalau neraka yang diperolehnya. Nabi SAW kabarkan,
“Seorang muslimah mana saja yang meninggal dunia lalu suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surge.” (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah).
Jadi apa saja yang dilakukan para istri, seperti bekerja di rumah, mengasuh anak, atau bekerja di luar dalam upaya menjemput rezeki sejatinya harus didedikasikan untuk memperoleh ridha suami. Ridha suami inilah yang berbuah pahala yang agung hingga membuat Allah SWT meridhainya, kemudian surga terindah dipersembahkan untuknya.
Kemuliaan seorang istri juga terlihat dari perhatian dan penghargaan yang diberikan Islam terhadap hak-haknya. Islam memerintahkan suami untuk memperlakukan istri dengan penuh kasih sayang dan keadilan, serta melarang segala bentuk perlakuan kasar atau tindakan yang merendahkan martabatnya. Istri dianggap sebagai amanah dari Allah yang harus dijaga dengan baik, dan memperlakukannya dengan baik adalah tanda ketakwaan seorang suami.
Selain itu, kemuliaan istri dalam Islam juga tercermin dari peran dan pengaruhnya dalam mendidik generasi penerus. Istri adalah "madrasah pertama" bagi anak-anaknya, tempat di mana nilai-nilai agama dan moral ditanamkan sejak dini. Melalui peran seorang ibu, kemuliaan istri semakin terlihat karena darinya lahir anak-anak yang berakhlak baik, cerdas, dan taat kepada Allah.