5 Fakta Anggota Tim Ofisial Madura United Dihajar Suporter Lawan, Pelaku Menyusup di Ruang Khusus Wartawan
Kondisi terkini Media officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman, usai dikeroyok sejumlah suporter PSS Sleman.
Korban mengalami sejumlah tindak kekerasan.
5 Fakta Anggota Tim Ofisial Madura United Dihajar Suporter Lawan, Pelaku Menyusup di Ruang Khusus Wartawan
Media officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman, dikeroyok sejumlah suporter PSS Sleman pada Minggu petang (24/9/2023) di ruang konferensi pers Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Kronologi Kejadian
Laga antara Madura United melawan PSS Sleman berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, pada Minggu (24/9/2023). Pertandingan itu berakhir dengan skor 1-1.
Usai pertandingan, situasi memanas hingga di luar lapangan. Beberapa suporter PSS Sleman mengeroyok Media Officer Madura United, Ferdiansyah Alifurrahman.
Pelaku
Sekelompok orang yang tidak menggunakan kartu identitas wartawan (tidak terdaftar) masuk ke dalam ruangan konferensi pers usai pertandingan. Mereka mengenakan penutup wajah.
Tiba-tiba salah satu orang melakukan perilaku agresif di meja konferensi pers, tempat di mana pelatih dan pemain Madura United duduk. Media Officer menghentikan konferensi pers, serta meminta pelatih dan pemain segera masuk ke ruang ganti.
(Foto: maduraunited.fc)
Pengeroyokan
Seluruh pemain dan pelatih selamat karena masuk ke ruang ganti. Nahas, Media Officer Madura United yang masih berada di ruang konferensi pers jadi sasaran para pelaku. Korban didekap dan didorong, lalu diseret ke arah pintu masuk pemain. Di sana, ia dikeroyok oleh beberapa suporter PSS Sleman lainnya.
Kondisi Korban
Di tengah amukan para pelaku, korban bisa melarikan diri. Ia kemudian di tolong petugas internal dan dibawa ke ruang medis. Akibat pengeroyokan itu, pelipis mata korban mengalami luka dan harus dijahit.
Respons Manajemen Klub
Presiden klub Madura United, Achsanul Qosasi, menuturkan, kejadian pengeroyokan berlangsung di ruang media yang harusnya steril. Seharusnya ruangan itu tidak bisa dimasuki sembarang orang.
"Terjadi pengeroyokan terhadap staf media Madura United oleh oknum suporter PSS Sleman saat press conference di Maguwoharjo. Staff kami kepalanya bocor," ungkap Achasanul, mengutip bola.com.
Manajer tim Madura United, Umar Wachdin mengatakan, stadion seharusnya menjadi tempat ramah bagi semua orang terutama bagi kedua tim yang bertanding. Kejadian ini terjadi di ruang media conference yang seharusnya menjadi ruang terbatas diperuntukkan bagi personel yang terdaftar.
Manajemen tim Madura United akan melakukan protes resmi kepada operator liga atas ketidaknyamanan ini. Mereka juga telah malaporkan kasus ini kepada polisi.