Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan artis, Jokowi-JK tak buru popularitas

Bukan artis, Jokowi-JK tak buru popularitas Antrean BBM di Ciputat. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Tanpa basa basi, tanpa keterangan panjang lebar, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga BBM di Istana Merdeka, Senin (17/11) malam. "Saya selaku Presiden Republik Indonesia menetapkan harga BBM baru yang akan berlaku pukul 00.00 WIB terhitung sejak tanggal 18 November 2014. Harga premium ditetapkan dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500. Harga solar ditetapkan dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500," kata Jokowi.

Sebagaimana dijanjikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah akan segera menaikkan harga BBM, begitu Presiden Jokowi kembali dari lawatan luar negeri. Jokowi mendarat di Bandara Halim Perdanakusumah, pada Minggu (16/11) malam. Senin siang menggelar sidang kabinet, sore berdiskusi dengan JK, malam BBM dinaikkan.

Tidak sampai sebulan berkuasa, duet Jokowi-JK telah mengambil kebijakan strategis bagi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Dalam dua pekan sebelumnya, Jokowi minta agar para menteri terkait menyiapkan jaring pengaman sosial untuk penduduk miskin dan rentan miskin. Begitu Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sampai ke yang berhak, maka BBM dinaikkan.

Orang lain juga bertanya?

Memang penyebaran jaring pengaman melalui kartu-kartu tersebut belum sepenuhnya sempurna. Tetapi Jokowi dan JK tahu kultur birokrasi kita: jika tidak didesak-desak oleh keadaan dan kebutuhan, mereka tidak akan bekerja keras. Makanya, sampai kapan pun jika menunggu tuntasnya persiapan, tidak akan selesai. Selalu banyak kendala, selalu banyak dalih untuk tidak menyelesaikannya dengan cepat.

Jokowi-JK juga mengerti, kebijakan ini akan menuai prokontra. Belum diumumkan saja, sejumlah politisi sudah bernada minor terhadap rencana pemerintah, sambil mencari muka di hadapan media. Di sana-sini sudah terjadi demo mahasiswa menentang kenaikan harga BBM, seakan melanjutkan tradisi para pendahulunya, meski situasi sudah berubah. Jokowi-JK pasti paham popularitasnya akan turun.

Tetapi Jokowi-JK menyadari sepenuhnya, dirinya bukan artis yang memburu popularitas; dirinya juga bukan demagog, yang gemar mengumbar kata-kata menyenangkan rakyat. Dirinya adalah pemimpin nasional, yang mengejar visi Indonesia ke depan: negara sejahtera, rakyat adil makmur. Oleh karena itu kebijkan yang salah harus diluruskan, meskipun kebijakan itu dalam jangka pendek dianggap merugikan rakyat.

Semula tersiar kabar, pengumuman kenaikan harga BBM akan disampaikan oleh Menko Perekonomian bersama sejumlah menteri lainnya. Hal ini terlihat dari tersebarnya undangan ke para pemimpin redaksi untuk melakukan pertemuan di kantor menko perekonomian. Namun pertemuan itu hanya untuk menjelaskan latar belakang kenaikan harga BBM, sesuatu yang sesungguhnya sudah dipahami oleh para pemimpin redaksi.

Pengumuman tetap dilakukan oleh Presiden Jokowi. "Presiden mengatakan kalau mengumumkan yang sulit-sulit seperti ini harus dilakukan oleh beliau sendiri. Itu sebabnya pengumuman dilakukan sendiri oleh Presiden," kata Menteri ESDM Sudirman, beberapa jam sebelum pengumuman. Hal ini memang sesuai dengan janji Jokowi: kebijakan penting harus diumumkan presiden, apapun risikonya.

Laku politik Jokowi ini perlu digarisbawahi, mengingat selama ini, kebijakan menaikkan harga BBM selalu diumumkan menteri: sekan-akan menteri yang ambil kebijakan dan presiden tidak mengetahuinya. Memang Presiden SBY pernah mengumumkan sendiri di Istana, tetapi saat pemerintah menurunkan harga BBM yang disesuaikan dengan harga pasar yang melemah. Tapi ketika harga pasar terus naik, SBY tidak berani mengurangi subsidi BBM. Pemerintah berikutnya yang harus menanggung beban.

Jokowi-JK tidak pernah menyalahkan pemerintah sebelumnya atas beratnya beban fiskal akibat subsidi BBM yang terus naik hingga mencapai Rp 300 triliun. Masing-masing presiden punya kebijakan berbeda sesuai dengan kewenangan yang diberikan konstitusi. Bahwa SBY berkeras mempertahankan kebijakannya semata demi popularitasnya, ya itu hak presiden yang harus dihormati. Sebagai pengganti SBY, Jokowi punya visi dan kebijakan sendiri, yang juga harus dihormati.

Jokowi juga tidak perlu mengikuti gaya presiden sebelumnya dalam mengurangi subsidi BBM: memberikan dalih panjang lebar dan menghaluskan gaya bahasa, bukan kenaikan harga tapi penyesuaian harga. "Kalau saya tegas saja. Naik ya naik. Para ahli sudah menghitung, para menteri mengkalkulasi. Saya tinggal eksekusi," katanya.

Penjelasan Jokowi pun cukup mudah dipahami. Dalam berbagai kesempatan, dia selalu bilang, subsidi BBM sudah menyedot anggaran hingga Rp 714 triliun. Padahal, subsidi untuk kesehatan hanya Rp 220 triliun dan anggaran infrastruktur Rp 570 triliun. "Ini kan enggak bener. Kita ini sudah terlalu boros. Anggaran ratusan triliun dihambur-hamburkan untuk dibakar," katanya.

Memang, selain mengejar popularitas, sesungguhnya sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak mengurangi subsidi BBM dan menyamakan dengan harga pasar. Sudah banyak kajian yang menunjukkan hal itu. Yang jadi masalah adalah bagaimana pemerintah mampu menjamin bahwa kebijakan ini benar-benar tidak membuat rakyat semakin miskin. Oleh karena itu efektivitas jaringan pengaman sosial (KIS, KIP, dan KPS) harus terus diawasi ketat biar tidak ada yang dikorupsi. (mdk/war)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi
VIDEO: Air Muka Jokowi Langsung Berubah, Buru-Buru Bantah Soal Pembatasan BBM Subsidi

Jokowi menambahakan pemerintah belum berpikir untuk membatasi BBM subsidi dalam waktu dekat

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye
Jokowi: Saya Tidak akan Berkampanye

Hal ini disampaikan Jokowi menjawab kabar yang menyebutkan dirinya akan ikut kampanye akbar terakhir pada 10 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Viral BBM Jenis Pertalite Dihapus pada 17 Agustus, Cek Faktanya
Viral BBM Jenis Pertalite Dihapus pada 17 Agustus, Cek Faktanya

Benarkah pertalite dihapus pada 17 Agustus? Simak penelusuran

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden
Jokowi soal Kabar Minta PKB Dukung Prabowo-Erick: Itu Urusan Partai, Bukan Presiden

Jokowi menegaskan, presiden tidak mengurusi soal pencalonan presiden atau wakil presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Modus Politisi Soal Restu Pak Lurah
Jokowi Singgung Modus Politisi Soal Restu Pak Lurah

Jokowi blak-blakan ada politikus yang memanfaatkan namanya dan mengklaim mendapat restu.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas! Jokowi Luruskan Polemik Pelaku Judi Online Bakal Terima Bansos
VIDEO: Tegas! Jokowi Luruskan Polemik Pelaku Judi Online Bakal Terima Bansos

Jokowi pun dengan tegas memberikan klarifikasi pada polemik ini.

Baca Selengkapnya
Timnas AMIN Ingatkan Jokowi Ambil Cuti jika Ikut Kampanye: Harus Jelas Kegiatan Politik dan Melayani Publik
Timnas AMIN Ingatkan Jokowi Ambil Cuti jika Ikut Kampanye: Harus Jelas Kegiatan Politik dan Melayani Publik

Timnas AMIN mengklaim sejauh ini tidak memobilisasi pejabat publik yang masih berafiliasi dengan pemerintah.

Baca Selengkapnya
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran
PSI: Sejauh Ini Pak Jokowi Netral, Belum Ada Eksplisit Dukung Prabowo-Gibran

Bukan hanya presiden, para menteri kabinet Jokowi juga bisa kampanye dan mendukung paslon.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Ada Kenaikan Harga BBM Subsidi, Anak Buah Luhut: Kita Fokus Peningkatan Kualitas
Pemerintah Bantah Ada Kenaikan Harga BBM Subsidi, Anak Buah Luhut: Kita Fokus Peningkatan Kualitas

Fokus utama pemerintah sekarang itu meningkatkan kualitas BBM subsidi.

Baca Selengkapnya
MK Tidak Temukan Bukti Bansos yang Dibagikan Jokowi Untungkan Prabowo-Gibran
MK Tidak Temukan Bukti Bansos yang Dibagikan Jokowi Untungkan Prabowo-Gibran

Hal ini berdasarkan keterangan dari para menteri yang sudah dipanggil oleh MK.

Baca Selengkapnya