Bupati Bogor Ade Yasin: Bansos Belum Maksimal Karena Gunakan Data Lama
Merdeka.com - Beberapa daerah sudah mulai menyalurkan bantuan sosial (bansos) untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak virus Corona atau Covid-19. Namun, pelaksanaan penyaluran bantuan sosial masih belum maksimal. Di beberapa daerah, distribusinya tidak merata.
Bupati Bogor Ade Yasin tidak menampik belum maksimalnya penyaluran bantuan sosial di wilayahnya.
"Dari pusat sudah berjalan, walaupun belum maksimal. Dari provinsi juga belum maksimal," ungkap Ade Yasin, Senin (28/4).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa Wali Kota Tarakan memberikan bantuan? Wali Kota juga mencatat pentingnya pemanfaatan lahan terbatas, dengan mendorong penduduk untuk mengolah halaman rumah mereka sendiri untuk bercocok tanam, termasuk hortikultura, guna memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Bantuan apa yang diberikan Wali Kota Tarakan? Bantuan yang diserahkan kepada para petani berupa pupuk non-subsidi sebanyak 8 ton kepada 5 kelompok tani. Selain itu, 2 unit alat cultivator juga diberikan kepada 2 kelompok tani, serta bantuan dalam pengajekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal kepada dua kelompok tani.
-
Bagaimana Pilkada 2020 dilaksanakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Bupati Ade Yasin menceritakan banyak hal mengenai penanganan wabah Corona dan problematika penyaluran bantuan sosial di wilayahnya yang merupakan wilayah dengan penduduk sangat besar.
Berikut petikan wawancara khusus jurnalis merdeka.com Wilfridus Setu Embu dengan Bupati Bogor Ade Yasin.
Bagaimana pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Bogor?
PSBB perpanjangan ya hari ini. Seperti yang kita ketahui bersama saat PSBB yang pertama mungkin tidak maksimal, karena belum adanya kepatuhan masyarakat terhadap aturan-aturan sehingga kita perlu untuk memperpanjang (PSBB). Mudah-mudahan ke depan PSBB bisa berjalan.
Memang sih ada penurunan tingkat kerumunan di jalan, tapi belum seperti yang kita inginkan. Paling sekitar 30-40 persen penurunan itu. Mudah-mudahan yang kedua ini, mereka lebih bisa sadar.
Perpanjangan PSBB sampai kapan?
14 hari ke depan.
Bagaimana mekanisme penyaluran bantuan sosial selama PSBB di Bogor?
Kalau bansos ada beberapa pintu, dari pusat, dari provinsi, dan dari daerah. Dari pusat sudah berjalan, walaupun belum maksimal. Dari provinsi juga belum maksimal. Dari kita sendiri (Pemda Kabupaten Bogor) juga ada bantuan yang distribusinya bekerja sama dengan TNI-Polri. Insya Allah akan aman.
Kalau yang dari provinsi melalui kantor pos. Memang agak sedikit tersendat penyalurannya. Pusat pun karena direct (langsung) ke penerima. Mungkin belum seperti gambaran kita. Jadi kita pikir sebelum puasa ini sudah selesai, ternyata masih banyak yang (belum menerima bantuan).
Apa saja bansos yang berasal dari Pemda Bogor dan berapa total nilainya?
Kalau kita kan menganggarkan 200.000 penerima, KK. Kita anggarkan sekitar Rp188 miliar untuk beli beras. Masing-masing KK dapat 30 kilogram.
Selain dari pemerintah daerah, ada bantuan dari pihak lain, seperti donatur misalnya? Porsinya berapa persen dari total bantuan untuk masyarakat?
Ada. Cuma kan melalui Dinas Sosial. Tidak banyak. Paling cukup untuk menambal.
Ada kabar kelurahan tempat tinggal ibu Bupati disegel warga karena Bansos tidak tepat sasaran. Benar Bu?
Itu mah beritanya tahu sendiri namanya dipolitisir pasti. Cuma memang ada RT RW yang demo ke kelurahan berkaitan dengan data yang tidak valid. Itu saja.
Jadi tidak sampai disegel?
Tidak ada.
Terkait penyaluran Bansos, ada banyak keluhan soal data tidak sinkron. Data dari RT/RW sudah disampaikan, tapi begitu bantuan turun malah beda. Bagaimana Pemda menjelaskan ini?
Kalau pemerintah pakai datanya kan data lama yang dari TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) sehingga tidak ada verifikasi ulang ya banyak yang salah. Ada yang sudah meninggal, ada salah sasaran, ya pasti. Cuma di bawahnya repot juga. Tapi mudah-mudahan kita terus verifikasi ulang supaya tidak terjadi lagi seperti itu.
Bagaimana proses data penerimaan manfaat yang dilakukan pusat sehingga sekarang jadi bermasalah?
Ya kan selama ini direct kan. Kalau PKH juga langsung melalui pihak ketiga. Itu sudah berjalan sih. Tapi kan tidak ketahuan kemarin ini yang sudah maju yang sudah lepas dari kemiskinan. Makanya sekarang, di setiap rumah, khusus untuk PKH kita tempel stiker supaya yang sudah maju, sudah merasa cukup jangan terima lagi. Berikan kepada yang lain, yang juga miskin. Dan Alhamdulillah efektif. Jadi yang sudah rumahnya bagus, kan malu juga kalau ditempel (stiker) sebagai penerima bantuan.
Ada langkah lain yang dilakukan Pemda Bogor?
Kalau di sini karena jumlah penduduk yang sangat banyak, terbesar se-Indonesia, Kabupaten yang paling banyak penduduknya sekitar 5,9 juta jiwa. Jadi memang konfliknya pasti banyak. Coba kita selesaikan supaya masyarakat yang berhak terima, yang tidak berhak harus mengalah. Selain itu kita juga ada bantuan-bantuan yang sifatnya insidentil seperti ATM beras yang berjalan, mobile.
Itu yang program Menteri Pertanian?
Bukan. Dari relawan. Yang menyisir kantong-kantong kemiskinan supaya menjangkau orang yang tidak makan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Cerita Titik Terendah dalam Hidupnya
Baca SelengkapnyaSaat itu Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPemerintah disebut tidak lagi menggunakan data Kemensos, melainkan data Kemenko PMK.
Baca SelengkapnyaSelain korban meninggal, 20 orang lainnya masih hilang dan dalam proses pencarian.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaPenyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri ini mengatakan monitoring dan evaluasi bantuan pangan juga dilakukan.
Baca SelengkapnyaProgram bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep membalas sindiran Ganjar dan Anies soal penyaluran bansos.
Baca Selengkapnya700 Unit rumah rusak dampak gempa tersebut dan 82 orang mengalami luka berat dan luka ringan.
Baca SelengkapnyaGanjar menanyakan Anies terkait bantuan sosial belakanga ini marak dan kerap diklaim dari pribadi.
Baca SelengkapnyaKaesang menilai bansos justru bermasalah jika dikorupsi saat Covid-19.
Baca SelengkapnyaBantuan 40 ribu liter air bersih yang dibagikan kepada ratusan warga itu langsung habis dalam waktu satu jam.
Baca Selengkapnya