Calon asing di tubuh Polri
Merdeka.com - Dua pekan lalu para jenderal bintang tiga berkumpul di Ruang Rapat Utama Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tak ada yang aneh dalam pertemuan itu. Disana hadir Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno, Inspektorat Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Prayitno, dan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
Dalam ruangan itu juga terlihat Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri. Dia hanya duduk sendiri. Sedangkan sisanya asyik mengobrol. Entah apa yang mereka perbincangkan.
Yang pasti, Budi seperti orang asing dalam ruangan itu. "Di pojok ada Budi. Hanya Budi tidak mengobrol," kata sumber merdeka.com minta namanya dirahasiakan pekan lalu.
-
Siapa tersangka kasus korupsi KONI Sumsel? Ketua Umum KONI Sumatra Selatan Hendri Zainuddin resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus korupsi dana hibah KONI Sumsel tahun anggaran 2021 pada Senin (4/9).
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
-
Bagaimana Sadikin Rusli terlibat dalam korupsi BTS Kominfo? Jaksa menilai terdakwa Sadikin Rusli terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 butir ke satu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sebagaimana dakwaan kesatu penuntut umum..
-
Siapa yang diperiksa KPK? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
Beberapa hari kemudian, memang ramai isu soal pergantian calon kepala Polri. Padahal masa jabatan Jenderal Sutarman baru habis Oktober nanti. Isu pergantian pucuk pimpinan Polri ini sejatinya sudah muncul setahun lalu, usai pelantikan Joko Widodo sebagai presiden.
Adalah Neta S Pane pertama kali meniup selentingan akan ada pergantian Trunojoyo 1. Dia menyebutkan beberapa perwira Polri bakal menggantikan Jenderal Sutarman ialah Kepala Lembaga Pendidikan Polisi Komisari Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Safrudin, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya Inspektur Jenderal Unggun Cahyono, Gubernur Akademi Polisi Inspektur Jenderal Puji Hartanto.
Namun Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti menepis selentingan itu. "Kata siapa? Itu kan baru isu. Kalau Kapolri omong baru bisa dipercaya," katanya kepada merdeka.com.
Isu pergantian itu makin bergulir. Puncaknya Jumat dua pekan lalu. Indonesia Corruption Watch kembali mengkritik soal tidak adanya transparansi dalam pergantian pimpinan lembaga hukum. Apalagi nama Budi Gunawan masuk sebagai salah satu kandidat. Budi Gunawan disebut-sebut sebagai pemilik rekening tambun.
Padahal saat isu itu ramai, Presiden Joko Widodo paginya menerima nama-nama calon kepala Polri dari Komisi Kepolisian Nasional. Ada lima nama disodorkan. Tak perlu waktu lama, Jokowi langsung menunjuk Budi Gunawan sebagai calon tunggal. Dia lantas mengirim surat ke Dewan Perwakilan Rakyat.
Pencalonan itu mengundang banyak pertanyaan. Apalagi setelah penatapan Budi Gunawan menjadi calon tunggal kepala Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan dia sebagai tersangka dalam kasus rekening tambun. KPK menemukan transaksi mencurigakan di rekening Budi Gunawan.
Sumber merdeka.com mengatakan penetapan tersangka itu lantaran bantuan perwira tinggi di Kepolisian. "Dua alat bukti, satu bukti lagi dari Kepolisian," kata sang sumber. Satu alat bukti itu berupa transaksi atas nama anak Budi Gunawan. "Transaksi itu janggal karena terjadi saat anaknya berusia 19 tahun untuk membuat perusahaan," ujarnya.
Isu berkembang. Penetapan tersangka itu berkat bantuan Komisaris Jenderal Suhardi Alius. Suhardi dituding membocorkan data ke KPK. Bahkan penetapan nama Budi Gunawan sebagai calon kepala Polri sempat dicekal oleh tiga jenderal. Budi disebut-sebut tidak mendapat tiket untuk menuju Tri Brata 1 oleh internal Polri. "Sampai saat ini belum ada yang cocok gantikan Pak Sutarman," tutur sumber itu.
Neta S. Pane pun berkelakar. "Ada yang merasa dirinya lebih pantas jadi kepala Polri ketimbang Budi Gunawan," kata Neta.
Sayangnya, Suhardi Alius tidak bisa dikonfirmasi soal tudingan membocorkan data ke KPK. Suhardi hanya membalas pertanyaan soal pemindahannya menjadi Sekretaris Lembaga Pertahanan Nasional. "Saya nggak apa-apa Tya," kata Suhardi melalui pesan BlackBerry, Jumat pekan kemarin kepada Mustiana lestari dari merdeka.com.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaKrishna meyakini Harun Masiku masih berada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Budi mengakui memang mengenal 11 pegawai Komdigi yang terlibat judi online.
Baca SelengkapnyaPius akan dipanggil dan diperiksa KPK untuk proses penyidikan kasus yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini pun tim penyidik KPK, kata Ali masih terus mendalami lebih jauh soal keberadaan Harun.
Baca SelengkapnyaNama Sadikin Rusli disebut-sebut dalam sidang perkara korupsi BTS Kominfo.
Baca SelengkapnyaDiketahui, KPK memiliki tiga buronan tersisa. Berikut tiga buron KPK yang hingga kini belum tertangkap:
Baca SelengkapnyaKPK pun memasukkan nama Harun Masiku sebagai buronan. Tak hanya buron, Harun Masiku juga masuk dalam daftar red notice Interpol.
Baca Selengkapnyakepada masyarakat apabila mendapatkan pesan dari oknum tersebut dapat segara melaporkan melalui ke pihak KPK melalui call center 198
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terhadap Wahyu mendalami soal pengetahuan korupsi PAW yang menjerat Harun Masiku.
Baca Selengkapnya