Demi nafkahi anak istri
Merdeka.com - Lelaki itu tertunduk lelah. Sorot matanya terlihat lemah. Merah. Dia menguap di siang bolong. Debu terbang ke arahnya yang tengah duduk di atas jok motor.
Laki-laki itu memperkenalkan diri. Ateng, katanya ramah. Usianya sudah hampir setengah abad.
"Saya lelah aja, mas. Kurang istirahat," katanya kepada merdeka.com.
-
Siapa yang perlu waspada dengan penipuan kos? Menjadi mahasiswa baru yang baru merantau tentu menghadapi banyak tantangan. Salah satunya mencari tempat tinggal yang nyaman dan aman. Di era digital seperti sekarang, mencari kos-kosan sering dilakukan melalui aplikasi atau media sosial. Namun, ada risiko penipuan yang perlu diwaspadai.
-
Bagaimana tukang parkir resmi dilatih di Jakarta? Calon pegawai parkir juga akan dibekali pelatihan teknis dan non teknis.
-
Mengapa tukang parkir resmi dibentuk di Jakarta? Semakin tingginya pertumbuhan kendaraan di era 1960-1970-an, membuat kebutuhan lahan untuk berhenti sementara kendaraan alias parkir semakin berkurang.
-
Siapa yang membentuk tukang parkir resmi di Jakarta? Pemerintahan DKI Jakarta mengambil kebijakan tegas dengan membentuk tukang parkir resmi yang ditugaskan untuk mengawasi dan mengatur kendaraan yang berhenti untuk parkir di kawasan pusat perkotaan maupun keramaian.
-
Kenapa penting hati-hati emas palsu? Sebab, investasi Anda bisa buntung bila menjadi korban pembelian emas palsu.
-
Siapa yang rentan tertipu? Penelitian menunjukkan bahwa kerentanan terhadap penipuan tidak terbatas pada kelompok usia tertentu. Meskipun orang tua sering dianggap lebih rentan karena kurangnya literasi teknologi, fakta menunjukkan bahwa orang muda, terutama mereka yang berusia 18 hingga 24 tahun, justru paling banyak mengalami kerugian finansial akibat penipuan.
Siang itu kawasan Stasiun Tebet mulai dikerubungi pengguna jasa kereta listrik Commuter Line. Liburan pergantian tahun telah usai. Aktivitas warga mulai ramai. Ateng menaruh harap lebih pada ramainya kendaraan roda dua yang menggunakan jasanya.
Ateng merupakan penjaga lahan parkir di kawasan Stasiun KA Tebet, Jakarta Timur. Dua tahun lebih dia menekuni usaha demi menafkahi istri dan ketiga anaknya yang masih bersekolah.
Awal mula Ateng belum terpikir sama sekali menjadi penjaga lahan parkir. Tahun 2013 lalu dia masih kerja serabutan lalu menganggur beberapa saat lantaran sepi proyek.
"Minta maaf, saya keluarkan motor sebentar," katanya pelan. Ateng pun turun dari atas motor yang didudukinya sejak tadi lalu mengeluarkan motor milik seorang gadis.
Sejurus kemudian dia kembali. Ateng melanjutkan kisahnya. "Saya mengajak teman untuk menjaga lahan ini. Lumayan daripada menganggur," katanya.
Lahan parkir yang dijaga Ateng merupakan milik seseorang. Dia menyewa Rp 480 ribu setiap harinya. Awalnya, dia diminta untuk menjaga parkiran kerena lahan itu merupakan sebuah halaman kantor dari sebuah organisasi.
Setelah organisasi itu tak lagi berjalan, Ateng kemudian mengajak Angga (40) sahabatnya. Keduanya bekerja siang malam dari pukul 04.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
"Kerja dibawa enak aja. Kalau tidak kan siapa kasih kita makan. Anak istri juga makan apa!" ujarnya.
Untuk setiap kendaraan roda dua yang parkir di tempatnya, Ateng mematok tarif Rp 5.000. Tarif itu tergolong murah jika dibandingkan dengan tarif per jam yang dipatok dalam parkiran Stasiun Tebet.
"Ada yang langganan misalnya mahasiswa atau mereka yang tempat kerjanya ke arah Bogor," jelasnya.
Lahan parkir yang dikelola Ateng dan Angga seperti kebutuhan khusus bagi mahasiswa ataupun karyawan yang relatif memarkir kendaraan dalam tempo lama. Pengguna jasa, seperti diakui Ateng tak perlu khawatir kehilangan kendaraan sebab mereka akan menjaga sebaik mungkin.
"Ini kan jasa juga. Kita jaga dan mereka bayar. Jadi kami kerja sebaik mungkin," lanjutnya.
Sejauh ini belum ada keluhan berarti dari pengguna jasa parkiran. Tak pernah ada riwayat kehilangan ataupun kerusakan selama mereka memarkirkan kendaraan di tempat itu.
Dibanding kerjanya terdahulu, Ateng bersyukur dengan profesinya sekarang ini. Dulu, kata Ateng penghasilannya tidak menentu tergantung ramai tidaknya proyek. Untuk saat ini, dari jasa parkiran, Ateng dapat mengumpul duit kotor Rp 2 juta tiap bulannya.
"Kerja ini lebih berat dibanding di proyek. Tapi Alhamdulilah, saya sedikit demi sedikit menyisihkan uang," ceritanya.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut wejangan istri Kapolri ke Taruna Akpol lulusan terbaik dalam mencari pasangan.
Baca SelengkapnyaSudah 23 tahun Fera mendampingi suaminya di dunia militer.
Baca SelengkapnyaPara pandai besi di desa ini juga bisa membuat aneka senjata untuk kebutuhan seni, seperti pedang atau golok.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga komplet menjadi perwira TNI-Polri. Ayahnya anggota Kopassus, kakak perempuan seorang Polisi, dan adik laki-lakinya tentara.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengajarkan pesan kehidupan kepada anak.
Baca SelengkapnyaSelain ucapan selamat, Kabid Keu Polda Bengkulu Kombes Pol Bangun Widi Septo selaku komandan memberikan pesan yang tak kalah penting kepada dua mempelai.
Baca SelengkapnyaKata-Kata ini umumnya diucapkan serta dituliskan para anak motor yang mempunyai jiwa kebebasan serta keberanian menghadapi ragam rintangan kehidupan.
Baca SelengkapnyaPolisi senior memberikan nasihat agar kelak saat menemukan istri kaya sang junior bisa tetap rendah hati. Seperti apa nasihat dan pesannya?
Baca Selengkapnya