Doa untuk Mbak Winalia
Merdeka.com - Dear Mbak Winalia,
Kemarin, Saya terperanjat kaget dengan link iklan jual rumah yang dibagikan seorang kawan di Facebook. Iklan jual rumah itu bukan iklan jual rumah biasa, karena tagline iklan tersebut sangat-sangat menggoda mata untuk membaca lebih lanjut: "Beli rumah bisa ajak pemiliknya nikah."
Saya mengira, itu hanya iklan guyonan atau sekadar trik promosi situs properti yang menayangkan iklan tersebut. Maklum, di jaman sekarang ini, banyak sekali web e-commerce menggunakan metode iklan nyleneh dan nyentrik agar menarik perhatian banyak orang.
-
Bagaimana kata-kata lucu disampaikan? Kita hanya perlu menuliskannya di media sosial atau mengirimnya di grup.
-
Apa yang membuat pantun lucu ulang tahun menarik? Pantun lucu ulang tahun bisa menjadi ide memberi ucapan dan doa dengan cara menarik. 40 Pantun Lucu Ulang Tahun yang Membuat Tertawa Lepas, Bisa jadi Ide Ucapan Menarik Ulang tahun sendiri merupakan salah satu momen yang membahagiakan bagi banyak orang. Di hari istimewa mereka, tak ada salahnya bagi kita orang terdekatnya untuk memberikan pengharapan dan doa terbaik.
-
Mengapa ucapan selamat ulang tahun Bahasa Sunda sering kali lucu? Selain unik dan bermakna positif, ucapan Bahasa Sunda juga bisa menghibur karena berisi pesan lucu.
-
Pantun lucu apa yang cocok untuk ucapan ulang tahun? Pantun ucapan selamat ulang tahun adalah cara terbaik untuk mengungkapkan selamat kepada orang yang sedang berbahagia.
-
Kata-kata lucu ngakak apa yang sering dipakai? Kadang-kadang, hidup ini seperti mie instan. Sebentar-sebentar panas, sebentar-sebentar dingin.
-
Apa yang bisa membuat ucapan ulang tahun lucu? Humor untuk Menciptakan Kenangan Ceria Sebelum menyimak beberapa ucapan ulang tahun lucu, perlu dijelaskan alasan humor dapat menciptakan kenangan yang cerita dalam hidup.
Tak berselang lama, berita soal iklan itu kemudian masuk ke berbagai portal berita. Dan saya kembali terperanjat. Ternyata iklan jual rumah plus nikah sama pemiliknya itu benar adanya. Bukan guyonan.
Setelah saya cari tahu, ternyata pemilik rumah itu adalah Mbak Winalia. Iya, kamu mbak… kamu, Mbak Winalia.
Mbak adalah janda cantik berusia 40 tahun dan punya dua orang anak. Kini mbak memang sedang mendambakan seorang suami pendamping hidup. Saya paham, menjadi janda di usia yang belum terlalu renta memang menjadi problema tersendiri.
Mendadak, saya merasa harus mencari tahu lebih jauh tentang mbak.
Berusaha untuk tidak menaruh perhatian kepada seorang janda cantik yang sedang mencari pendamping hidup memang sulit rasanya, mbak. Sama sulitnya seperti menyebutkan nama personel Soneta selain Rhoma Irama. Karenanya, setiap ada berita soal mbak, saya akan berusaha untuk menyempatkan diri untuk membaca. Saya ingin mengetahui perkembangan proses penjualan rumah mbak.
Saya masih terus terkagum-kagum dengan mbak. Betapa tidak, mbak sedang terlilit masalah keuangan, karenanya mbak kemudian ingin menjual rumah mbak yang sebenarnya mbak sendiri masih sangat sayang untuk melepasnya, karena memang mbak sudah sangat lama tinggal di rumah tersebut. Di satu sisi, mbak juga sedang mencari seorang suami untuk mendampingi mbak.
Polemik itu akhinya memancing mbak untuk bermanuver cantik.
"Aku berpikir rumah ini kalau dijual sayang juga, lalu terlintas gimana kalau yang beli itu nanti jadi suamiku, biar aku juga bisa tetap tinggal di sini."
Dan akhirnya, terbitlah iklan sensasional itu.
Saya suka dengan cara berpikir mbak yang sangat taktis dan brilian. Jarang lho ada wanita yang kepikiran seperti itu.
Namun sayang mbak, iklan rumah dijual milik mbak itu juga membuat saya merasa prihatin. Soalnya gara-gara iklan itu, jadi banyak yang menghujat mbak, ada yang bilang Janda gatel lah, wanita perhitungan lah, murahan lah, dan masih banyak lagi hujatan yang menerpa mbak. Jujur, saya ingin sekali meninju muka mereka yang tega menghujat mbak. Apa urusan mereka? Bisanya kok cuma menghujat. Orang mau berusaha mencari suami yang baik kok malah dinyinyirin. Dasar manusia kelas menengah ngehek.
Tapi saya yakin, mbak adalah tipe wanita yang tabah dan tahan banting.
Bagi saya, apa yang mbak lakukan adalah salah satu usaha mulia mbak untuk beribadah. (Bukankah menikah itu ibadah?). Karenanya menurut saya, tak elok rasanya jika sampai ada yang menghujat mbak.
Lagipula, syarat kriteria yang diajukan mbak pada pembeli rumah yang berminat meminang mbak juga mantap. Tak terlalu berlebihan, tidak ndakik-ndakik, namun berbobot.
"Syaratnya pertama single, Islam, kalau bisa mengerti agama, syukur-syukur bisa ajak aku umroh dan pulangnya aku pakai hijab, dan tentunya bertanggung jawab lah, karena aku juga punya anak yang butuh sosok ayah yang bertanggung jawab," begitu kata mbak beberapa waktu yang lalu kepada wartawan.
Sebagai jejaka single yang merasa sholeh (walau ndak hafal ayat kursi), hati saya seakan terpanggil untuk menyanding mbak di Pelaminan. Namun apa daya mbak, merasa terpanggil saja rupanya belum cukup, saya musti cari duit satu miliar dulu kalau mau bersanding dengan mbak. Dan itu jelas sulit bagi saya.
Satu miliar itu jumlah yang sangat besar, mbak. Kalau dibelikan LKS, mungkin bisa digunakan untuk sekolah sampai ribuan caturwulan. Kalau dibelikan behel, tentu sudah tak terhitung berapa gigi tonggos yang terselamatkan karenanya.
Dan lagi, saya juga harus membuang jauh ego saya. Saya jelas tak cocok dengan njenengan mbak. Jauh, saya sadar akan hal itu.
Ada banyak alasan mengapa saya tak mungkin bisa (atau belum bisa) bersanding dengan njenengan, mbak.
Pertama, Usia saya sekarang baru 23, masih lucu-lucunya. Sedangkan mbak sekarang sudah 40 tahun. Kalau kita jadi bersanding, apa kata orang-orang nantinya, saya tak ingin mbak dituduh sebagai wanita yang hanya mengincar sensasi brondong belaka.
Kedua, ya masalah itu tadi. Saya ndak punya duit satu miliar untuk membeli rumah mbak. Seandainya pun saya punya, saya pasti lebih memilih untuk menggunakan uang tersebut untuk untuk beli sawah, buka konter pulsa dan token listrik, kulakan batu akik, dan buat ongkos naik haji bersama kawan-kawan saya yang sangat doyan mabuk.
Ketiga, saya tak mau gegabah dalam urusan memilih pasangan hidup, sungguhpun saya yakin bahwa mbak adalah wanita baik-baik. Soalnya selama ini, saya punya track record yang buruk soal asmara. 23 tahun saya hidup, belum pernah sekalipun saya pacaran, maklum, selama ini, wanita-wanita yang dekat dengan saya hanya mengincar tubuh saya semata.
Keempat, dan yang paling utama, saya ndak yakin Mbak Winalia mau sama saya. Lha wong laler saja harus introspeksi diri dulu sebelum memutuskan untuk sekadar hinggap di tubuh saya. Apalagi mbak Winalia yang elok dan cantik jelita ini.
Mungkin Mbak Winalia memang belum atau bukan jodoh saya. Saya yakin, di luar sana, ada banyak sekali pria-pria beruntung yang lebih cakap dari saya yang siap menerima curahan cinta mbak sebagai seorang istri yang baik. Saya yakin itu.
Dan… Alhamdulillah, tadi saya baru saja baca berita, katanya sejak iklan mbak heboh, kini sudah banyak yang menghubungi mbak. Sehari konon bisa sampai ratusan penelpon, ada yang hanya berminat membeli rumah mbak saja, pun ada pula yang berminat ingin membeli rumah sekaligus menjadi suami mbak juga. Semoga diantara sekian banyak penelpon, ada yang sreg di hati mbak.
Yah, pada akhirnya, Hanya doa yang sanggup saya haturkan untuk mbak Winalia.
Semoga rumah mbak laku, dan mbak mendapatkan suami yang mampu menjadi imam yang baik bagi keluarga mbak nantinya. Dan semoga keluarga mbak senantiasa diberikan keberkahan dan kebahagiaan.
Pokoknya, sampeyan bahagia saja duluan, mbak.
Saya gampang.
*Penulis adalah blogger asal Magelang, Jawa Tengah. Baru saja mengeluarkan buku kedua, "Bergumul Dengan Gus Mul". Cita-citanya sementara ini mendapat istri yang setia.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Winky Wiryawan lahir pada 9 Desember 1978. Usianya kini menginjak 45 tahun.
Baca Selengkapnya