Freeport tidak berarti untuk Papua
Merdeka.com - Pemerintah tengah mengkaji ulang kontrak pertambangan, termasuk juga dengan PT Freeport Indonesia. Kontrak yang bakal habis tahun 2021 itu pun kini menjadi gonjang-ganjing. Isu tak sedap menyeruak ke permukaan. Nama politikus Partai Golongan Karya juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Setya Novanto disebut mencatut nama Presiden dan Wakilnya.
Ketika menemui Direktur PT Freeport Indonesia, Ma’ruf Syamsuddin, Setnov begitu Setya Novanto mendapuk namanya sendiri saat kampanye dulu, mengajak pengusaha minyak tersohor, Muhammad Riza Chalid. Pertemuan itu di duga berujung keluarnya transkrip rekaman 'Papa Minta Saham'.
Terdengar begitu menyakitkan. Di tengah pertimbangan pemerintah mengkaji ulang kontrak tambang PT Freeport Indonesia, pencatutan nama dan minta jatah saham demi kelancaran investasi justru menyakiti warga Papua.
-
Kenapa perusahaan air minum menolak tawaran warga? Kabarnya perusahaan air minum terkenal pernah mencoba untuk berinvestasi di sana, namun ditolak oleh warga.
-
Kenapa pertambangan minyak di Tamiang gagal? Alhasil, bisnis tersebut tidak berjalan baik karena Tamiang bukan wilayah yang cocok untuk pertambangan.
-
Kenapa buruh Semarang menolak Tapera? 'Setelah 50 tahun, uang iuran itu baru akan terkumpul Rp48 juta. Lima puluh tahun lagi, mana ada harga rumah Rp48 juta. Rumah saat ini paling murah saja Rp155 juta. Jadi ini cuma akal-akalan pemerintah saja. Menurut kami ini bukan jaminan sosial,' kata Aulia Hakim, sekretaris KSPI Jateng, mengutip YouTube Liputan6 pada Senin (10/6).
-
Kenapa BP Tapera tidak boleh investasi di saham? BP Tapera pilih investasi yang fixed income sehingga uang para peserta tidak berkurang Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menegaskan, pemupukan dana peserta tidak diinvestasikan di saham. BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Kenapa pekerja Indonesia dipecat? Pihak perkebunan yang mempekerjakan mereka mengatakan mereka dipecat karena kurang cepat memetik buah-buah yang akan dipasok ke supermarket besar.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
Mama Yosepha Alomang, tokoh perempuan suku Amungme, merupakan orang paling rajin menyuarakan penindasan di bumi cendrawasih ini mengatakan jika keberadaan PT Freeport sejatinya tidak memiliki manfaat bagi warga Papua. Keberadaannya justru menghancurkan kehidupan orang-orang asli Papua.
"Keberadaannya selama 53 tahun di sini tidak bertanggung jawab," ujar Mama Yosepha melalui sambungan seluler, Kamis sore kemarin. "Dia datang menghancurkan, tembaga habis, emas habis"
Berikut penuturan Mama Yosepha Alomang kepada Arbi Sumandoyo dari merdeka.com soal keberadaan PT Freeport di tanah Papua.
Bagaimana tanggapan Anda soal keberadaan PT Freeport ?
Freeport berada di Tanah Papua adalah hak mereka. Tetapi Freeport harus ada tanggung jawabnya. Keberadaannya selama 53 tahun di sini tidak bertanggung jawab. Dia datang menghancurkan, tembaga habis, emas habis. Itu Freeport harus bertanggung jawab. Kedua kami meminta, sudah 53 tahun Freeport berada di sini, pemerintah tidak bertanggung jawab. Dia punya rakyat yang datang untuk merampas hak tanah, merampas hak kekayaan dan merampas segala-galanya. Pemerintah tidak salah, sekarang pemerintah mau cuci tangan. Jika Papua meminta merdeka itu hak mereka.
Apakah selama ini keberadaan PT Freeport memberi sumbangsih bagi warga Papua ?
Sumbangan yang mereka berikan bukan sebagai hak bayar. Itu tidak ada. Itu adalah uang darah, uang kotor yang mereka gunakan untuk cuci tangan. Itu tidak baik sama sekali untuk orang Papua. Uang tidak menyelesaikan orang Papua punya perjuangan. Kekerasan yang terjadi di Tanah Papua tidak sebanding dengan itu. Memperbaiki hak berjenjang, hak tanah, hak milik itu yang harus Freeport pikir dan bayar.
Tetapi bukankah hak tanah sudah dipenuhi oleh PT Freeport ?
Hak tanah memang dipegang oleh Freeport tetapi yang bekerja di sana kebanyakan bukan orang-orang Papua. Freeport itu intinya pemerintah. Hari ini saya katakan orang Papua juga punya hak. Orang Papua itu mana begitu.
Sejauh ini bukankah PT Freeport juga mempekerjakan orang Papua ?
Tidak ada orang Papua yang murni. Tidak ada. Di sana memang tidak ada orang Papua. Orang Papua hanya kuli-kulinya.
Bagaimana dengan bantuan yang setiap tahun turun dari Pemerintah ?
Tidak tahu. Saya belum pernah lihat. Mungkin pemerintah sama saja. Kalau sekarang saya baru lihat kantor Gubernur di tanah Papua. Bupati-Bupati ini juga sama. Kalau ditanya mereka didorong. Kalau ditanya mereka cuci tangan, melempar ke orang Papua. Orang Papua yang jadi pejabat tidak ada yang pernah bicara soal tanah Papua. Mereka itu sudah dibeli.
Jadi keberadaan Bupati dan Gubernur tidak berjuang untuk tanah Papua ?
Betul itu. Mereka di beli Bupati, di beli Gubernur dan sebaliknya. Mereka punya rakyat di atas tanah Papua, tetapi rakyat yang murni pribumi asli Papua itu tidak ada.
Artinya keberadaan PT Freeport memang tidak berarti di tanah Papua ?
Iya tidak berarti untuk orang Papua. Berarti untuk orang-orang Indonesia berada dekat Freeport itu. Bukan orang Papua yang berarti. Orang Papua tidak ada berarti. Tidak ada yang menguntungkan. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asal memberi izin kelola tambang ke Ormas yang tidak memiliki kompetensi bisa merugikan sumber daya alam.
Baca SelengkapnyaPBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.
Baca SelengkapnyaIntip potret sekolah di pedalaman hutan Papua, ternyata ada yang bertaraf internasional.
Baca SelengkapnyaProduksi mineral di Tambang Grasberg, Papua bakal menurun tanpa adanya eksplorasi.
Baca SelengkapnyaBukan di Jawa, kota modern di Indonesia justru berada di Papua.
Baca SelengkapnyaIzin sudah dicabut sejak 12 September 2023 karena perusahaan tersebut melakukan pelanggaran.
Baca SelengkapnyaMenteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman memastikan tidak akan ada program perpindahan penduduk dari luar wilayah Papua ke wilayah Papua.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa menolak kehadiran Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaSebuah video beredar, Tampak Pilot Susi Air yang disandera OPM. TNI geram lantaran OPM memanfaatkan sandera untuk menyebar kebohongan.
Baca SelengkapnyaProyek geothermal Poco Leok dikhawatirkan membayakan kesehatan warga serte merusak kelestarian lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaPembangunan smelter dan proses divestasi saham Freeport merupakan bagian dari program hilirisasi pemerintah, yang merupakan salah satu strategi investasi.
Baca SelengkapnyaTidak ada pemerintah provinsi di Papua yang mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 10 persen.
Baca Selengkapnya