Harapan di kampung halaman
Merdeka.com - Sudah empat bulan ini Fatimah Ramos berada di Timor Leste. Sebelumnya dia mengungsi dan menjadi warga negara Indonesia sejak konflik ketika jajak pendapat itu dimenangkan pro kemerdekaan. Fatimah berserta anggota keluarganya bertolak ke Jakarta. Kini setelah 16 tahun meninggalkan kampung halamannya di Timor Leste, fatimah kembali ke Bumi Lorosae.
"Saya 16 tahun di Jakarta dan tinggal di Ciputat," ujar Fatimah membuka berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan lalu di Kampung Alor, Dili, Timor Leste. "Bagaimana pun enaknya tinggal di kampung halaman sendiri. Apalagi sekarang sudah situasinya sudah tidak seperti dulu," kata Fatimah.
16 tahun menetap di Jakarta setalah konflik pasca jajak pendapat, membuat Fatimah begitu fasih berbahasa Indonesia. Namun jiwa-nya tak bisa dipaksakan untuk seutuhnya menjadi warga negara Indonesia. Tekad untuk pulang ke kampung halamannya dan merajut hidup baru setelah belasan tahun meninggalkan Timor Leste, Fatimah bersama anggota keluarganya pun memilih kembali.
-
Apa yang terjadi setelah Timor Timur bergabung? Meskipun terdapat beberapa upaya pembangunan dan program bantuan sosial, pemerintah Indonesia juga menerapkan kontrol yang ketat terhadap kehidupan politik dan sosial di Timor Timur, membatasi kebebasan berpendapat dan mengawasi setiap gerakan pro-kemerdekaan yang tersisa.
-
Bagaimana Timor Timur bergabung ke Indonesia? Proses ini menandai langkah akhir dari invasi militer yang dimulai pada 7 Desember 1975 dan secara resmi mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Indonesia.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kenapa tanggal 7 Desember penting bagi Timor Leste? Tanggal 7 Desember merupakan hari yang sangat berarti bagi Timor Leste, di mana mereka memperingati perjuangan untuk meraih kemerdekaan dari penjajahan Portugis.
-
Kapan Timor Timur bergabung dengan Indonesia? Pada akhirnya, tanggal 17 Juli 1976 Timor Timur secara resmi dianeksasi menjadi provinsi ke-27 Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 6 Tahun 1976.
-
WNI apa yang sudah dipulangkan? Berdasarkan data Kemlu, terdapat 10 WNI di Gaza. Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
Memang sejak jajak pendapat tahun 1999, Bumi Lorosae semakin tegang. Kelompok Pro Kemerdekaan dan Pro Integrasi bertikai. Situasi memanas dengan sejumlah aksi pembakaran di segala penjuru Kota Dili saat itu. Termasuk juga orang-orang dianggap pro integrasi, buat pulang ke kampung halamannya pun mereka takut. Isu liar pun berseliweran termasuk dendam bagi warga yang memilih mengungsi. Bank Dunia pun memperkirakan kehancuran gedung-gedung sarana publik akibat konflik setelah jajak pendapat itu mencapai 70 persen.
Tetapi itu dulu, kini suasananya jauh berbeda dan lebih bersahabat."Waktu itu kan agak sensitif ya," kata Fatimah mengenang kepergiannya meninggalkan Timor Leste ketika dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
Pindah ke Jakarta tak mengurungkan niat Fatimah untuk meraih cita-cita. Dia tetap meneruskan pendidikan hingga sampai perguruan tinggi. Bahkan saking ingin kembalinya ke Timor Leste, Fatimah rela meninggalkan pekerjaannya pada sebuah perusahaan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta untuk kembali ke kampung halaman. Niatnya pun ia mantapkan awal tahun ini, bersama dengan anggota keluarganya, Fatimah kembali hidup di Bumi Lorosae.
"Butuh lima tahun untuk bisa jadi warga negara di Timor Leste walau saya orang asli sini. Tetapi berbeda dengan orang luar dan menikah dengan orang Timor Leste, mereka lebih mudah untuk mendapatkan status kewarganegaraan," kata Fatimah.
Gelombang pengungsi Timor Leste yang memilih untuk menetap di Indonesia memang banyak jumlahnya. Apalagi ketika konflik memanas di Timor Leste, banyak warga asli kemudian mengungsi di daerah Atambua hingga Kupang. Menurut Imanuel, seorang pengungsi yang kini menjadi warga negara Indonesia dan menetap di Jakarta, gelombang pengungsian itu jumlahnya ribuan. Bahkan ada yang masih bertahan hingga kini.
Dulu ketika mereka ingin kembali ke Timor Leste, ada ketakutan karena konflik saat itu sedang memanas. "Sejak jajak pendapat banyak warga yang mengungsi di perbatasan, termasuk saya ini," kata Imanuel saat berbincang dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.
Baduarte Batista, salah seorang pengungsi asal Timor Leste yang kini sudah kembali hidup di negaranya pun mengatakan hal yang sama, sejak jajak pendapat tahun 1999, mereka memilih untuk mengungsi lantaran terjadi konflik antara kelompok pro integrasi engan kelompok pro kemerdekaan. Baduarte pun baru kembali ke Timor Leste ketika suasananya mulai berangsur-angsur kondusif. "Saya kembali tahun 2005 dan baru tahun 2010 saya mendapatkan pekerjaan," ujar Baduarte saat ditemui di daerah Cristo Rei, Kamis pekan lalu. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini potret desa transmigrasi di Kaltara dengan rumah megah dan mobil terparkir di garasi warga.
Baca SelengkapnyaPulang kampung seringkali dianggap sebagai momen yang penuh dengan rasa haru, nostalgia, dan kehangatan.
Baca SelengkapnyaKata-kata kangen kampung halaman bisa mewakili rasa rindu akan rumah dan keluarga yang ada jauh di sana.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah Papua bernama Melson mengucapkan salam perpisahan dan pesan yang mendalam kepada prajurit TNI yang hendak kembali pulang.
Baca SelengkapnyaKata-kata lebaran di perantauan dapat menjadi penguat hati di kala bersedih.
Baca SelengkapnyaKata-kata rindu kampung halaman di bawah ini bisa Anda gunakan sebagai status sosial media atau caption dari postingan-postingan di media sosial.
Baca SelengkapnyaDisaat semua warga pindah, keluarga ini memilih bertahan di kampung mati.
Baca SelengkapnyaIntegrasi Timor Timur ke Indonesia berlangsung selama 24 tahun, di mana wilayah ini berstatus sebagai provinsi ke-27.
Baca SelengkapnyaSebuah pelabuhan di Dhaka diserbu pemudik. Jutaan warga Bangladesh berbondong-bondong menggunakan kapal ferry sebagai moda transportasi mudik.
Baca SelengkapnyaMereka pun lantas hidup terkatung-katung dalam kamp pengungsian. Tanpa kepastian atas hak tanah dan hunian di NTT.
Baca SelengkapnyaDi Kalimantan Barat terdapat sebuah perkampungan orang-orang Bali yang konon mengungsi saat meletusnya Gunung Agung tahun 1963.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca Selengkapnya