Indonesia, Negara Terbanyak Sepeda Motor di Asia Tenggara
Populasi sepeda motor di Indonesia berbanding lurus dengan jumlah penduduk.
Hingga Juni 2023, penjualan sepeda motor di Indonesia naik 42 persen dibanding tahun lalu.
Indonesia, Negara Terbanyak Sepeda Motor di Asia Tenggara
Sepeda motor menjadi salah satu moda transportasi yang populer di sejumlah negara kawasan Asia Tenggara. Indonesia menjadi negara yang terbanyak, penduduknya memiliki sepeda motor.
Berdasarkan data ASEAN Automotive Federation (AAF), penjualan sepeda motor di kawasan ini mencapai 6.524.244 unit sepanjang semester I (Januari-Juni) 2023. Jumlah ini naik 15,53% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 5.646.750 unit.
Data AAF menganalisis kinerja penjualan kendaraan roda dua di enam negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Indonesia tertinggi di Asia Tenggara pada paruh pertama tahun ini yang sebanyak 3.201.930 unit. Jumlah ini setara 49,07% terhadap total penjualan sepeda motor di kawasan ini.
Penjualan sepeda motor di Indonesia pada Januari-Juni 2023 juga meningkat 42,52% dari Januari-Juni 2022. Di bawah Indonesia, ada Vietnam dengan penjualan sepeda motor sebanyak 1.223.614 unit atau naik 13,15% secara tahunan (yoy). Penjualan sepeda motor di Vietnam pada paruh pertama tahun ini mencapai 18,75% dari total penjualan di Asia Tenggara.
Penjualan sepeda motor terbesar berikutnya diduduki oleh Thailand dan Filipina. Penjualan sepeda motor di Thailand tercatat 993.981 unit, sedangkan Filipina sebanyak 798.366 unit.
Malaysia di posisi kelima dengan penjualan sepeda motor sebesar 300.392 unit sepanjang semester I-2023. Sementara, Singapura menempati posisi keenam 5.961 unit.
Produksi sepeda motor di kawasan Asia Tenggara mencapai 6.941.084 juta unit pada paruh pertama tahun ini. Angka itu naik 21,47% dari tahun sebelumnya (yoy). Indonesia juga memimpin produksi sepeda motor di kawasan ASEAN yaitu sebanyak 3.470.652 juta unit. Lalu, diikuti oleh Vietnam 1.341.806 unit, Thailand 1.127.604 unit, Filipina 694.946 unit, dan Malaysia 306.076 unit.
Produksi Kendaraan bermotor di Indonesia
Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia dilaporkan sebesar 1.470.460 unit pada 2022. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu 1.121.967 pada tahun 2021. Data Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia rata-rata 645.402 satuan dari 1997 sampai 2022. Angka tertinggi sebesar 1.470.146 satuan pada 2022 dan rekor terendah sebesar 47.671 satuan pada 1998.
Data Produksi Kendaraan Bermotor Indonesia tetap berstatus aktif di CEIC dan dilaporkan oleh International Organization of Motor Vehicle Manufacturers. Data dikategorikan dalam Association: Automobile Sector World Trend Plus - Table RA.OICA.MVP: Motor Vehicle Production: by Country.
Besaran pengguna kendaraan roda dua setiap provinsi
Laporan Statistik Indonesia 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2022 ada sekitar 125,3 juta unit motor di Indonesia, dengan persebarannya sebagai berikut:
1. Jawa Timur: 20,7 juta unit
2. Jawa Tengah: 17,5 juta unit
3. DKI Jakarta: 17,3 juta unit
4. Jawa Barat: 13,4 juta unit
5. Sumatra Utara: 6,3 juta unit
6. Bali: 3,9 juta unit
7. Sulawesi Selatan: 3,89 juta unit
8. Riau: 3,6 juta unit
9. Lampung: 3,4 juta unit
10. Sumatra Selatan: 3,3 juta unit
10 provinsi dengan jumlah motor paling sedikit pada 2022:
1. Kalimantan Utara: 159,8 ribu unit
2. Maluku Utara: 292,8 ribu unit
3. Maluku: 306,2 ribu unit
4. Papua Barat: 319,9 ribu unit
5. Sulawesi Barat: 357,4 ribu unit
6. Papua: 416,0 ribu unit
7. Gorontalo: 426,2 ribu unit
8. Sulawesi Tenggara: 813,3 ribu unit
9. Sulawesi Utara: 848,2 ribu unit
10. Nusa Tenggara Timur: 889,6 ribu unit
Tingginya Jumlah sepeda motor ini sejalan dengan populasi penduduk Indonesia yang terus bertambah. Data Badan Pusat Statistik (BPS), di mana penduduk Indonesia diproyeksikan sejumlah 275,77 juta jiwa pada tahun 2022, naik 1,13% apabila dibandingkan dengan tahun 2021 sebanyak 272,68 juta jiwa.
Kenapa Penduduk Indonesia Suka Sepeda Motor?
Tingginya angka penjualan kendaraan bermotor di Indonesia tak lepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang masih melakukan mobilitas dengan kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum. Kendaraan roda dua masih diminati oleh masyarakat Indonesia karena beragam alasan:
1. Harganya Lebih Murah
Sepeda motor cocok menjadi pilihan kendaraan untuk beraktivitas sehari-hari namun memiliki dana terbatas dengan kocek tak terlalu banyak. Dengan banyaknya penawaran cicilan yang semakin mudah untuk didapatkan dan mengambil tanggungan jangka pendek sambil menabung untuk kebutuhan lainnya.
2. Hemat Bahan Bakar
Selain harga unitnya yang lebih murah dibandingkan mobil, sepeda motor juga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar. Untuk mencapai jarak yang sama, tak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mengisi bensin. Hal ini sangat penting jika rutin menggunakannya setiap hari untuk jarak tempuh yang agak jauh.
3. Praktis Saat Berkendara
jika menggunakan sepeda motor, maka ukuran ramping kendaraan ini bisa mengakali kemacetan dengan mencari jalan pintas. Hal ini tentu sulit dilakukan jika kamu menggunakan mobil dengan ukuran yang lebar. Pasalnya, jalan pintas yang bebas macet seringkali hanya bisa dilalui oleh sepeda motor. Selain itu, badan motor yang cenderung kecil memungkinkan untuk terbebas dari antrian macet dengan memanfaatkan sisa lebar jalan yang ada di sebelah mobil.
4. Mudah Mencari Parkir
Dengan ukurannya yang cenderung kecil, sepeda motor lebih menghemat tempat dibandingkan mobil. Hal ini akan memudahkan untuk mencari tempat parkir atau tempat berhenti tanpa harus mengganggu lalu lintas. Badan mobil yang lebih besar membuat pengendara sulit menemukan tempat parkir yang cukup dan aman.
Sepeda Motor Penyumbang Polusi Nomor Satu
Membengkaknya jumlah kendaraan bermotor rupanya berdampak pada tingginya polusi. Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menyebut kendaraan berbahan bakar minyak yang paling banyak emisinya adalah sepeda motor.
Dalam penelitian KPBB, tercatat beban emisi pencemaran udara totalnya mencapai 14.510.395,9 ton per tahun. Dari jumlah itu, 69 persen atau 9.982.769,16 ton per tahun disumbang dari sepeda motor. Sementara beban emisi gas rumah kaca, pada periode yang sama mencapai 255.369.057 ton per tahun, di mana sekitar 41 persennya atau sebanyak 104.267.147 ton per tahun dari sepeda motor.
"Jadi yang paling besar menyumbang CO2 dari kendaraan bermotor atau polusi di jalan itu adalah sepeda motor," ujarnya.
Posisi kedua penyumbang polusi di jalan raya disebutkan Safrudin adalah truk dan posisi ketiga ialah mobil bermesin bensin. Dari penelitian yang dilakukan, secara agregat sepeda motor mengemisikan emisi pencemaran udara 69 persen, mobil penumpang 14 persen, truk 10 persen dan bus 7 persen.
Selain populasi sepeda motor yang banyak, Safrudin menuturkan, alat catalytic converter yang digunakan pada sepeda motor, teknologinya di bawah standar mobil, sehingga polusi yang dihasilkan lebih besar. Ditambah lagi dengan buruknya buruknya kualitas BBM yang ditandai dengan angka oktan yang rendah, tinggi kadar belerang, benzene dan aromatic, serta kemacetan lalu lintas telah meningkatkan intensitas pencemaran udara.
"Memang betul motor mesinnya kecil, hanya satu silinder, tetapi secara prinsip setiap pembakaran menghasilkan gas buang yang berbahaya," tukasnya.