Jerman dan krisis pengungsi di Eropa
Merdeka.com - Dunia telah menyaksikan adanya mayat bocah lelaki Aylan Kurdi berumur 3 tahun asal Kobane, Suriah, terbaring beku disapu ombak pantai di Turki. Ia bersama keluarganya gagal mencapai Yunani. Dunia juga membaca berita adanya 71 mayat pengungsi asal Suriah yang ditemukan di sebuah truk yang ditinggalkan di sebuah jalan tol A4 di wilayah Burgenland, Austria.
Tak lama kemudian terjadi aksi protes ratusan pengungsi yang terdampar di stasiun Budapest, Hongaria. Ini merupakan bukti besarnya krisis pengungsi yang harus dihadapi Eropa. Negara-negara di perbatasan timur Eropa seperti Hongaria dan Serbia kewalahan menghadapi serbuan ribuan pengungsi yang hendak melintasi negaranya menuju Jerman atau Austria.
Inilah eksodus massal terbesar pengungsi menuju Eropa setelah berakhirnya Perang Dunia II. Hampir 400.000 pengungsi menyerbu Eropa lewat Laut Tengah dengan menempuh bahaya kehilangan nyawa. Peristiwa ini telah menimbulkan tekanan sedemikian besar sehingga negara-negara Uni Eropa nampak sekali gagap dan mengambil tindakan sendiri-sendiri.
-
Apa penyebab kepunahan massal? Transisi ini ditandai dengan kondisi iklim yang berubah-ubah, mengalami kekacauan total yang berdampak pada kepunahan banyak spesies.
-
Kapan kepunahan massal terjadi? Penelitian terbaru mengungkap rahasia bagaimana manusia purba berhasil bertahan dari kepunahan massal sekitar 900.000 tahun yang lalu.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Di mana warga Palestina mengungsi? Rafah dipenuhi lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai daerah lain di Gaza.
-
Bagaimana romusa asal Jawa pulang setelah perang? Setelah Perang Dunia II berakhir, para romusa kemudian diangkut ke Pantai Setse di Teluk Martaban. Mereka selanjutnya diangkut menggunakan Landing Craft Tank (LCT) 7002 menuju kapal yang akan membawa mereka ke Rangoon, kota terbesar di Myanmar. Dari Rangoon, mereka kemudian dipulangkan ke daerah masing-masing.
-
Apa yang terjadi ketika nenek moyang manusia bermigrasi? Manusia modern bermigrasi keluar dari Afrika sekitar 70.000 tahun lalu, dan hampir semua orang yang saat ini tinggal di luar benua itu diperkirakan merupakan keturunan dari para pionir awal tersebut. Karena Afrika melindungi nenek moyang manusia dari kondisi dingin ekstrem pada zaman es lampau, mereka kehilangan bulu tubuh tebal mereka dan beradaptasi dengan panas benua itu.Namun, saat manusia bermigrasi ke daerah yang lebih dingin, mereka berubah dari pemburu dan pengumpul menjadi masyarakat agraris dan penggembala.
Pemerintah Hongaria berusaha dengan caranya sendiri mencari solusi dari kekacauan ini, dengan mendirikan pagar kawat berduri di perbatasan dengan Serbia sepanjang 175 km. Inggris dianggap membisu atas krisis ini. Perdana Menteri David Cameron telah berujar bahwa menerima pengungsi di Inggris dianggap bukan jawaban atas masalah krisis pengungsi, karena yang penting adalah menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan Timur Tengah.
Spanyol demikian juga. Pemerintahnya dikecam karena hanya menerima 2000 pengungsi di triwulan pertama tahun ini yang berarti kurang dari 1 persen total jumlah pengungsi ke Uni Eropa. Kalangan oposisi menilai bahwa sikap Pemerintah Spanyol atas krisis migran saat ini sebagai memalukan.
Jerman jadi tujuan utama para pencari suaka. Pasalnya warga dan pemerintah Jerman menerima para pengungsi dengan tangan terbuka, terlepas dari insiden serangan Neo Nazi. Media asing memuji kanselir Angela Merkel dan politik Jerman dalam menangani krisis pengungsi. Jerman telah mendulang pujian dunia di tengah penilaian betapa cepatnya nilai-nilai Eropa nyaris ambruk di bawah tekanan krisis pengungsi.
Kanselir Jerman tidak memberi ruang sama sekali pada aksi-aksi ekstrem kanan yang menentang kehadiran pengungsi dan pencari suaka politik. Merkel mengimbau warga Jerman agar jangan mau terpengaruh dengan slogan-slogan Neonazi. Merkel memuji warga Jerman yang membantu para pengungsi. Merkel juga memuji pemberitaan pers Jerman yang dianggapnya baik dan berimbang.
Sikap kalangan oposisi dan Pemerintah Jerman nampak padu membuka tangan kepada pengungsi dengan alasan masing-masing. Bagi kalangan kiri, menerima pengungsi adalah penting guna menunjukkan solidaritas kepada mereka yang menghadapi persekusi dan perang.
Bagi kalangan konservatif, menerima pengungsi juga ada manfaat pragmatis : Jerman adalah negara yang makin menua (ageing society) dengan jumlah penduduk yang makin sedikit dan mungkin bisa mengambil manfaat dari mengalirnya pekerja yang masih muda, berbakat dan bermotivasi tinggi.
Meski demikian Jerman nampaknya ingin berbagi beban dengan 28 negara Uni Eropa lain atas krisis ini. Ia telah menyiapkan usulan untuk pembagian pengungsi yang diperkirakan akan mencapai 800.000 orang itu secara fair semua anggota untuk dibahas di Brussel pada 14 September nanti. Merkel menegaskan bahwa jika Eropa gagal mengatasi krisis pengungsi ini maka kaitan Eropa dengan hak asasi universal akan hancur.
Ia juga menegaskan bahwa jika Uni Eropa tidak menunjukkan solidaritasnya dan menerima bagian tanggung jawabnya masing-masing, maka cita-cita tentang Eropa yang tanpa perbatasan di bawah kesepakatan Schengen akan sangat dipertaruhkan.
Jerman telah memperoleh wajah baru atas sikap dan kebijakannya atas krisis pengungsi yang membanjiri Eropa. Dalam kasus krisis utang Yunani, Jerman dinilai sebagai bersikap keras, kaku, egois dan tipis solidaritas Eropanya. Namun dalam kasus migran ini, Jerman dipuji sebagai penegak nilai-nilai kemanusiaan dan cita-cita Eropa. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengepungan ini tidak hanya menandai awal dari agresi Jerman terhadap Polandia, tetapi juga menjadi gebrakan awal dalam perang yang akan memakan jutaan nyawa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini menjadi bukti kekejaman Nazi terhadap orang Yahudi, di mana ratusan ribu jiwa diangkut dari ghetto Warsawa menuju kematian di kamp konsentrasi.
Baca SelengkapnyaBagaimana cerita ada pasukan elite Jerman di Bogor? Lalu siapa saja yang dimakamkan di Makam Jerman di Megamendung.
Baca SelengkapnyaDachau awalnya merupakan kamp tahanan politik, namun akhirnya berkembang menjadi kamp kematian di mana ribuan orang Yahudi meninggal.
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Hitler membawa perubahan radikal dalam ideologi dan struktur partai.
Baca SelengkapnyaPemohon kewarganegaraan Jerman harus mengakui hak Israel.
Baca SelengkapnyaIni penampakan kuburan massal raksasa di Jerman yang diduga menjadi saksi peristiwa wabah pes di Eropa.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan kuburan massal ini berisi lebih dari 1.500 mayat.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang tak tahu jika jejak Nazi Jerman pernah menduduki wilayah Bumi Sumatra tepatnya di Pulau Nias.
Baca SelengkapnyaPBB kemarin melaporkan 15.000 warga Palestina melarikan diri dari Gaza utara sehari sebelumnya. Jumlah ini tiga kali lipat dari perkiraan sebelumnya pada Senin.
Baca SelengkapnyaPertempuran militer Israel dengan kelompok Hamas, membuat ratusan ribu warga Palestina kembali mengungsi dari Khan Younnis ke Rafah.
Baca SelengkapnyaLedakan ini dilakukan dengan 7.400 ton (6700 metrik ton) kelebihan amunisi Perang Dunia II.
Baca Selengkapnya