Keramat Masjid Luar Batang
Merdeka.com - Dua menara dengan ujung lancip mencuat dari balik bangunan-bangunan pemukiman yang ada di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara. Menara itu adalah merupakan bangunan dari Masjid Keramat Luar batang yang berjarak sekitar 300 meter dari Museum Bahari.
Masjid Luar Batang tergolong masjid tua di Jakarta. Masjid ini dibangun pada tahun 1732 oleh seorang ulama berasal dari Yaman bernama Al-habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus. Luar Batang sebenarnya julukan bagi sang Habib yang konon katanya ketika ia wafat (1756) dan hendak dimakamkan di Tanah Abang, Jenazah beliau selalu hilang dari kurung batang (keranda dari bambu) dan kembali lagi ke kediamannya, tak jauh dari masjid.
"Pas mau dikubur, jenazah habib Husein ini selalu keluar dari kurung batang," kata Mansur Amin seorang pengurus masjid saat berbincang dengan merdeka.com, Jumat pekan lalu. Kejadian itu selalu berulang hingga beberapa kali, warga akhirnya memutuskan untuk mengubur Habib Husein di Masjid tersebut. "Makanya dinamai Masjid Luar Batang,".
-
Kenapa Masjid Agung Manonjaya menjadi cagar budaya? Oleh pemerintah setempat, statusnya diubah menjadi cagar budaya pada 1975 lalu. Ini karena arsitektur kunonya tidak diubah sama sekali walau sudah berkali-kali direnovasi.
-
Dimana Umbul Manten berada? Umbul Manten merupakan satu dari sekian umbul atau kolam alami yang ada di Klaten.
-
Dimana Masjid Agung Manonjaya berada? Adapun Masjid Agung Manonjaya berada di Dusun Manonjaya, Desa Kelompok Tengah, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Cianjur.
-
Di mana masjid itu? Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Dimana masjid bersejarah itu berada? Situs ini merupakan sebuah masjid yang dibangun dari tanah dan batu oleh dinasti abad pertengahan yang berkuasa di Afrika Utara dan Spanyol.
-
Apa ciri khas Masjid Manonjaya? Mengutip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, ciri khas Masjid Manonjaya adalah dari bentuknya. Desainnya masih bergaya Belanda ala abad ke-19, dengan dua menara kubah di sisi kanan dan kirinya.
Masjid ini memiliki empat pintu besar dengan ujung melengkung tanpa daun pintu. Di sebelah kanan Masjid ada tiga jendela yang lebar, sedangkan sebelah kirinya ada dua makam. Makam besar yang dibungkus kain hijau bertuliskan huruf arab tersebut adalah adalah makam Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al Aydrus yang meninggal pada tanggal 24 Juni 1756. Di sebelahnya terletak makam muridnya bernama Haji Abdul Kadir.
Dia adalah seorang Thionghoa yang kemudian memeluk agama Islam dan membantu Habib Husein menyebarkan ajaran Islam. "Haji Kadir itu katanya orang Thionghoa katanya seorang Tionghoa yang kemudian masuk Islam dan membantu Al Habib," ujar Mansur.
Mansur menceritakan, Masjid Keramat Luar Batang bisa dirasakan sensasinya pada malam sakral. Malam tersebut jatuh saban Kamis malam atau biasa disebut malam Jumat. Di malam itu biasanya, Masjid penuh sesak dibanjiri para pengunjung. Masyarakat dari penjuru Jakarta berbondong - bondong mengunjungi rumah ibadah ini. Bahkan ada juga yang dari luar pulau Jawa.
Tidak hanya kaum Muslim. Mansur menegaskan bahwa banyak juga umat agama lain yang datang untuk berziarah ke Makam Habib Husein. Selain itu beberapa tokoh dan juga pejabat negara juga sering mendatangi makam ini memanjatkan doa dan zikir.
"Ada orang Budha yang datang kemari, pejabat, orang Tionghoa. Tempat ini bukan hanya milik umat muslim," tutur Mansur.
Menurut Mansur, Selain dijadikan tempat beribadah, Masjid Keramat Luar Batang ini menjadi sarana atau wadah dalam membantu orang di sekitar. Banyak pengunjung yang datang untuk beramal, dananya dialokasikan untuk orang - orang yang tepat sasaran. "Masjid ini memang benar - benar ada di hati masyarakat. Dari nilai sejarahnya, keramatnya, dan juga rasa sosialnya,". (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikon Kota Surabaya ini memiliki beragam keunikan dan menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit.
Baca SelengkapnyaMasjid itu sudah eksis bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca SelengkapnyaMenurut Paus Fransiskus, keberadaan Masjid Istiqlal menjadi anugerah bagi Bangsa Indonesia.
Baca SelengkapnyaNur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut
Baca SelengkapnyaDi masjid ini tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca.
Baca SelengkapnyaPada awal pendiriannya, masjid ini hanya diperuntukkan keluarga keraton.
Baca SelengkapnyaWarga yang kelaparan hingga butuh tempat tidur datang ke masjid
Baca SelengkapnyaBangunan yang hampir seluruh bagiannya menggunakan kayu itu menjadi bagian dari sejarah masuknya Islam di Sumbar yang berlangsung sejak ratusan tahun.
Baca Selengkapnya