Manipulasi konvensi berujung frustrasi
Merdeka.com - Setelah hasil pemilu legislatif diketahui melalui quick count, beberapa petinggi Demokrat menyatakan bahwa Konvensi Partai Demokrat akan dihentikan. Tiga orang sudah bicara: Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan, dan Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie. Kepastian penghentian konvensi tinggal menunggu pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat SBY.
Gagasan SBY menggelar konvensi mencari calon presiden Partai Demokrat memang patut dihargai. Ini sebuah terobosan politik di tengah kejumudan karena yang nekat mencalonkan diri jadi presiden, orangnya itu-itu saja: tua, track record buruk, kapasitas kepemimpinan diragukan, dan populer tapi elektabilitas rendah. Padahal kita butuh pemimpin baru yang segar, bersih, jujur, sederhana, antikorupsi, dan kapabel.
Konvensi Partai Demokrat diharapkan bisa mencari orang seperti itu. Namun di balik gagasan cerdas tersebut, banyak orang bertanya-tanya tentang motif sesungguhnya dari konvensi. Mereka menuduh, ini cara Demokrat menaikkan citra diri, setelah namanya terpuruk akibat korupsi. Konvensi diharapkan bisa menaikkan elektabilitas Demokrat yang terus meluncur dari partai pemenang pemilu menjadi partai medioker.
-
Kenapa suara Partai Demokrat merosot? Merosotnya perolehan suara ditengarai karena konflik internal dan beberapa tokoh partai yang terciduk kasus korupsi.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang gagal jadi anggota DPR? Thariq Halilintar mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari PDIP Daerah Pemilihan Jawa Barat VI. Seperti halnya dengan Anang, jumlah suara yang diperoleh Thariq juga sangat minim. Akibatnya, ia dipastikan tidak berhasil.
-
Bagaimana Partai Demokrat meraih suara? Partai Demokrat yang lahir sebelum Pemilu 2004 merupakan partai yang mampu menarik suara dengan mengandalkan popularitas seorang tokoh, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.
-
Kenapa Prabowo sebut koalisi tak terbentuk? Ini daftar tamunya panjang banget, jadi harus saya sebut satu-persatu. Kalau enggak disebut koalisi tak terbentuk,' kata Prabowo, disambut tawa oleh para tamu yang hadir.
-
Apa doktrin Partai Demokrat? Dalam anggaran dasar Partai Demokrat pada pasal 4, doktrin tri pakca gatra praja mengandung arti adanya tiga kehendak kuat atau tiga ketetapan atau tiga ketetapan hati dalam mebangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke dalam trilogi partai demokrasi, kesejahteraan, dan keamanan serta tiga wawasan partai yakni nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.
Saya termasuk orang yang mengapresiasi gagasan SBY menggelar konvensi. Saya juga berharap konvensi ini akan menghasilkan anak muda enerjik bervisi yang dirindukan banyak orang. Sudah sewajarnya jika konvensi menjadi berkah buat Partai Demokrat, karena keberaniannya bersikap terbuka dalam mencari calon presiden. Keterbukaan adalah tuntutan banyak orang di tengah kelamnya politik persekongkolan.
Tetapi ketika gagasan konvensi itu mulai diimplementasi, saya mulai ragu atas kesungguhan SBY dalam menggelar konvensi. Saya sadar bahwa konvensi membutuhkan pengorganisasian besar dan administrasi yang rumit. Namun ketika masalah manajemen konvensi itu direduksi menjadi survei calon presiden, maka saya menyimpulkan: SBY melakukan manipulasi politik.
Konvensi itu pemilihan calon presiden oleh anggota partai. Tujuannya agar anggota partai memilih sendiri orang-orang yang diyakini mampu untuk bertarung menjadi presiden menghadapi calon dari partai lain. Oleh karena itu, seluruh anggota partai harus benar-benar mengetahui track record dan kemampuan calon presidennya. Konvensi menyangkut reputasi partai dalam memimpin negara, sehingga mereka yang lolos konvensi harus benar-benar orang hebat pilihan partai.
Mungkin Partai Demokrat, seperti halnya partai politik lain, tidak memiliki sistem administrasi keanggotaan yang baik, sehingga tidak bisa atau kesulitan untuk melibatkan orang-orang yang diklaimnya sebagai anggota partai, untuk ikut memilih calon presiden dalam konvensi. Oke bisa dipahami.
Tapi sesungguhnya Demokrat bisa melakukan pemilihan secara perwakilan. Maksudnya, pengurus partai politik tingkat kabupaten/kota dan provinsi diberi hak untuk memilih calon presiden. Jika masih dianggap kurang representatif, libatkan seluruh anggota DPRD kabupaten/kota dan DPRD provinsi dari Demokrat untuk ikut memilih. Mudah dan murah.
Namun rupanya SBY memilih jalan pintas: memilihan calon presiden Partai Demokrat melalui survei. Cilakanya, responden survei bukan berdasarkan anggota atau simpatisan Demokrat, melainkan seluruh penduduk. Jadi, yang memilih calon presiden Partai Demokrat bukan warga Partai Demokrat melainkan seluruh warga negara yang diambil berdasarkan sampel survei.
Tentu saja pemilihan calon presiden seperti itu bukan konvensi. Saya lebih suka menyebutnya survensi. Inilah manipulasi politik senyatanya.
Tentu tidak ada yang salah dengan manipulasi politik itu, karena memang tidak ada ketentuan hukum yang dilanggar. Namun langkah SBY itu, saya yakini tidak akan menghasilkan apa-apa, kecuali pemberitaan media. Konvensi hanya akan menarik orang-orang yang merasa dirinya pantas menjadi presiden, tetapi kepantasan itu semu, sebab hanya diukur dari survei.
Jika kemudian konvensi ala Demokrat tidak menghasilkan apa-apa, itu sudah bisa diprediksi. Yang patut disesalkan adalah keterlibatan beberapa akademisi yang paham dengan seluk beluk etika politik, tetapi berbangga diri terlibat acara manipulasi politik massal ini. Padahal kehormatan akademis tidak ternilai harganya. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total sebanyak empat pagar DPR jebol oleh demonstran yang menolak pengesahan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDemikian pernyataan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco. Politikus Partai Gerindra itu resmi membatalkan pembahasan RUU Pilkada usai desakan massa, Kamis (22/8) malam.
Baca SelengkapnyaMA mengungkapkan alasan menolak PK Partai PRIMA hingga gagal jadi peserta Pemilu
Baca SelengkapnyaMenurut MK, dalil Pemohon a quo tidak beralasan menurut hukum.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi II DPR fraksi PPP Syamsurizal menegaskan pemilu tahun ini penuh kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif.
Baca SelengkapnyaBeberapa Caleg yang diduga tak meraup suara banyak pun mengalami kekecewaan.
Baca SelengkapnyaTotal ada 24 gugatan hasil pileg 2024 digugat PPP ke MK.
Baca SelengkapnyaGolkar menilai dalil permohonan Partai NasDem yang menyatakan suaranya berkurang sebanyak 494 suara pada 60 TPS adalah mengada-ada.
Baca Selengkapnyaakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menjamin Revisi Undang-undang Pilkada batal disahkan menjadi undang-undang.
Baca SelengkapnyaKomandanTe bagian dari strategi pemenangan elektoral terpimpin secara gotong royong yang bertumpu pada mesin partai untuk memenangkan PDIP di Jawa Tengah
Baca Selengkapnya"PPP telah berjuang sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya," kata Sekjen PPP kata Arwani
Baca SelengkapnyaPPP menilai MK tidak melakukan pemeriksaan secara komprehensif sehingga keputusan diberikan tak mengakomodir keadilan rakyat memilih PPP.
Baca Selengkapnya