Masalah genting pertelevisian
Merdeka.com - SBY mengeluh, betapa dirinya sering dizalimi media, baik sebagai presiden maupun sebagai pemilik Partai Demokrat. Di mata SBY, media tidak fair dalam menilai kinerja pemerintahan yang dipimpinnya; demikian juga dalam menilai penampilan partai yang dikomandoinya. SBY merasa tidak beruntung karena tidak punya media.
Pada kesempatan lain, Wiranto tampak sumringah menyambut kedatangan Hary Tanoesoedibjo. Bergabungnya Hary Tanoe ke Partai Hanura membuat Wiranto dkk bangkit kepercayaan dirinya menghadapi Pemilu 2014. Padahal sebelumnya, mereka sudah ketir-ketir atas prediksi beberapa lembaga survei: Hanura akan jadi korban pertama ambang batas 3,5% bersama PKB.
Bukan massa atau jaringan organisasi jebolan Nasdem yang membuat Wiranto dkk bergembira; juga bukan uang yang dibawa Hary Tanoe. Tetapi komitmen melakukan serangan udara untuk meningkatkan kemampuan Hanura dalam meraih suara. Yang dimaksud serangan udara tidak lain adalah pemanfaatan media yang dimiliki Hary Tanoe untuk mengampanyekan Wiranto dan Hanura.
-
Siapa saja yang dirugikan oleh SYL? Adapun dalam sidang pemeriksaan saksi kasus SYL, tak hanya anak buahnya di Kementan yang merasa dirugikan dari tindakan pemerasan SYL, tetapi juga antara lain vendor Kementan hingga agen penyedia perjalanan serta terungkap pula terdapat anggaran negara yang dipakai SYL.
-
Kenapa SYL dituduh korupsi? Pernyataan yang dimaksud SYL yakni rumahnya yang berada di Makassar, Sulawesi Selatan merupakan rumah murah dari program Bank Tabungan Negara (BTN) dan terkadang masih mengalami kebanjiran. Dengan demikian, dia merasa tidak masuk akal apabila dirinya didakwakan melakukan korupsi.
-
Siapa yang mendakwa SYL? 'Terdakwa selaku Menteri Pertanian RI periode tahun 2019 sampai 2023 meminta, menerima atau memotong pembayaran kepada pegawai atau penyelenggara negara yang lain atau kepada kas umum, yaitu dari anggaran Sekretariat, Direktorat, dan Badan pada Kementerian RI sejumlah total Rp44.546.079.044,' kata Jaksa KPK Taufiq Ibnugroho, Rabu (28/2).
-
Bagaimana SBY membantu kampanye Prabowo-Gibran? SBY beberapa kali ada di kampanye Prabowo seperti di Aceh dan di Jatim.
-
Kenapa SYL berpotensi dihukum? 'Tuntutannya bisa maksimal, tetapi kalau putusannya itu nanti sesuai pertimbangan Majelis Hakim,' ujar Hibnu saat dihubungi di Jakarta, Selasa. Dia menjelaskan tuntutan maksimal bisa dikenakan kepada SYL lantaran banyaknya pihak yang dirugikan serta berbagai fakta dalam persidangan sudah terungkap dengan jelas dan terkonfirmasi oleh banyaknya saksi serta bukti, sehingga tidak ada yang diragukan.
-
Kenapa SYL didakwa? Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul yasin Limpo (SYL) menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (28/2/2024).
Inilah kontras yang terjadi pada waktu hampir bersamaan. Dua pensiunan jenderal, dua pimpinan partai politik, dalam dua situasi yang berbeda: SBY merasa telah dirugikan oleh media, Wiranto merasa akan diuntungkan oleh media; SBY menyesal tidak memiliki media, Wiranto dapat berkah tiba-tiba "memiliki" media.
Soal media ini, sebetulnya SBY tidak pernah berterus terang. Sesungguhnya yang dia keluhkan bukanlah media secara umum, melainkan televisi, tepatnya kepemilikan stasiun televisi. Sebab, kalau dia menyesal tidak memiliki media secara umum, sebenarnya tidak tepat. Dia memiliki www.presidensby.info yang terkelola baik; Partai Demokrat juga memiliki koran Jurnal Nasional yang terbit setiap hari.
Radio memang SBY tidak punya. Tetapi dari sisi pengaruh publik, yang paling disesalinya tentu saja karena tidak memiliki stasiun televisi. Ini bisa dimengerti, karena orang awam pun merasakan bahwa MetroTV dan TvOne lebih sering mengkritik dan menyerang SBY dan Partai Demokrat jika dibandingkan dengan media lain.
Awam pun paham, karena kedua televisi itu adalah milik Surya Paloh dan Aburizal Bakrie, yang tidak lain adalah lawan-lawan politik SBY. Tentu saja siaran Metro TV dan TvOne tak hanya mempromosikan Surya Paloh dan Aburizal Bakrie, tetapi juga mengampanyekan Partai Nasdem dan Partai Golkar. Inilah yang disesali SBY.
Sebentar lagi penyesalan SBY bisa bertambah dalam, setelah Wiranto dan Hanura menjadi digdaya melalui serangan udara yang dilancarkan Hary Tanoe. Ya, karena mereka akan memanfaatkan MNC Grup milik Hary Tanoe untuk berkampanye. Kekuatannya bisa dahsyat karena MNC Grup memiliki lebih banyak stasiun televisi: RCTI, Global TV, MNC TV, dan Indovision network.
Tetapi, jangan dulu terbawa kegalauan SBY. Jangan-jangan dia lebay saja: minta dikasihani karena telah dan akan dizalimi para pemilik televisi. Sebab, kalau kita lacak ke belakang, SBY sesungguhnya juga leluasa memanfaatkan televisi untuk berkampanye. Dia memang tidak memiliki sendiri stasiun televisi, tetapi pengaruhnya cukup membuat pemilik Trnas TV dan Trans7 untuk menyiarkan apapun yang dikehendakinya.
Nah, jika siaran televisi sudah dikapling-kapling seperti itu, lalu apa artinya frekuensi milik negara, apa makna frekuensi digunakan untuk kepentingan publik. Tidak cukuplah kalau hanya menyalahkan pemilik televisi, jika para pembuat dan pelaksana kebijakan diam saja, pura-pura tidak tahu ada masalah besar dalam dunia pertelevisian kita. (mdk/tts)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SYL digiring keluar ruangan sidang dengan didampingi oleh aparat kepolisian
Baca SelengkapnyaSalah seorang kameraman Tv Bodhiya Virmala menjadi korban penganiayaan oleh masa pendukung SYL.
Baca SelengkapnyaSalah satu bocoran pesan itu, menyebut Demokrat kena 'prank' musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaSBY meminta kader Demokrat itu tidak bicara dan mendengarkan arahan penting darinya.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung pribahasa musang berbulu domba.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi usai sidang vonis SYL di PN Tipikor
Baca SelengkapnyaPesan yang kedua yakni, kader merasa bahwa Partai Demokrat diprank oleh musang berbulu domba. Dia pun mengaku tertegun dengan kalimat itu.
Baca SelengkapnyaTindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
Baca SelengkapnyaSBY marah melihat ada kadernya yang asyik ngobrol saat dia sedang memberikan arahan.
Baca SelengkapnyaPanda yang penasaran akhirnya menemui Hendraman pada esok harinya tanpa memberi tahu kalau bertemu Sudi Silalahi sebelumnya.
Baca SelengkapnyaWartawan dikeroyok saat liputan sidang vonis kasus korupsi mantan Mentan SYL.
Baca Selengkapnya