Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Membangun kota ke atas

Membangun kota ke atas

Merdeka.com - 001 titis widyatmoko?20121016103909Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membayangkan warga kaya tinggal di pinggiran kota, sedangkan warga berpenghasilan pas-pasan, tinggal di pusat kota. Orang kaya bisa menggunakan mobil pribadi menjangkau kota, sedang orang biasa bisa berhemat biaya transportasi untuk memenuhi kebutuhan lain.

Agar warga biasa bisa tinggal di pusat kota, maka pemerintah harus menyediakan rumah hunian di pusat kota. Apartemen, rumah susun huni, rumah susun sewa, atau apapun namanya, harus tersedia dan terjangkau. Itu artinya, kehidupan akan menumpuk di pusat kota. Karena tanah sempit, pembangunan harus ke atas.

Pertumbuhan kota-kota besar di banyak negara sejak 1970-an, memang cenderung ke atas. Banyak kota mengonsentrasikan pembangunan di pusat kota. Mereka bukan hanya membangun gedung perkantoran bertingkat di pusat kota, tetapi juga apartemen murah.

Orang lain juga bertanya?

Ini kontras dengan apa yang terjadi di Jakarta dalam 30 tahun terakhir. Pembangunan kota meluas, menuju pinggiran dan perbatasan, bahkan melampaui daerah lain. Sawah-sawah berubah jadi perumahan, sehingga ratusan miliar biaya pembangunan irigasi terbuang percuma.

Pemerintah berpikiran pendek: membangun perumahan di pinggiran kota lebih mudah, karena harga tanah murah. Pemerintah tidak mencegah pelahapan lahan-lahan pertanian oleh perusahaan properti, tetapi malah memfasilitasinya.

Rencana besar untuk membangun rumah susun di berbagai kawasan kota Jakarta pada 1980-an, tidak jadi kenyataan. Yang dibangun hanyalah rumah susun "percontohan" di Tanah Abang, Pejompongan, Tebet, dan Klender.

Dengan dalih bahwa rumah susun mahal dan tidak cocok dengan gaya hidup masyarakat, membuat pembangunan rumah susun berhenti. Perluasan Jakarta menjadi tidak terkendali, menyeberang di Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang.

Penduduk tinggal jauh dari pusat kota, tempat mereka bekerja setiap hari. Tentu saja penghasilan mereka habis untuk biaya transportasi. Apalagi pemerintah tidak menyediakan transportasi massal yang menghubungkan perumahan di pinggiran kota dengan pusat kota.

Karena kendaraan umum tidak nyaman, warga menggunakan kendaraan pribadi: mobil dan motor. Terjadilah kemacetan di mana-mana. Setiap hari waktunya habis di jalan. Mereka lelah dan stress, sehingga tidak produktif.

Di ranah keluarga, angka perselingkuhan dan perceraian meningkat karena warga tidak punya cukup waktu bersama keluarga. Sedang di ranah negara, angka subsidi BBM membengkak akibat dibuang sia-sia di jalan.

Kini, setelah kampung besar Jakarta menjadi semakin buruk, derita warga semakin tinggi dan kerugian negara semakin banyak, harapan ditumpukan kepada Jokowi dan Ahok untuk mengatasinya. Integritas, kesederhanaan, dan konsistensi menjadi modal penting untuk melawan iming-iming uang yang melenakan pejabat Jakarta.

Gagasan untuk membangun kampung susun di bantaran sungai menjadi pilihan utama, karena tidak mungkin menggusur warga. Pendekatan intensif yang dilakukan Jokowi ke warga, membuat jalan lempang membenahi hunian sekaligus lingkungan sungai.

Demikian juga rehabilitasi dan pembangungan rumah susun di pusat-pusat kota, terus dicarikan jalan keluarnya. Memang tidak mudah meyakinkan warga utuk merelakan tanah dan bangunannya untuk membangun rumah susun. Namun pendekatan dan kepercayaan kepada Jokowi dan Ahok, kesulitan itu akan mudah diatasi.

Masalahnya sekarang adalah tinggal menunggu komitmen DPRD DKI Jakarta dalam mengalokasikan anggaran. Juga kesungguhan birokrasi pemerintahan DKI Jakarta dalam mengelola dana pembangunan.

Jika semuanya lancar, inilah titik awal membangun kota Jakarta ke atas. Langkah pertama mengubah kampung Jakarta menjadi metropolitan.

*penulis adalah wartawan merdeka.com (mdk/tts)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
1.054 Kepala Keluarga Penghuni Kolong Tol dan Jembatan Jakarta akan Dipindah ke Rusunawa
1.054 Kepala Keluarga Penghuni Kolong Tol dan Jembatan Jakarta akan Dipindah ke Rusunawa

Ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta sekaligus untuk menata kawasan perkotaan.

Baca Selengkapnya
RK-Suswono Siapkan Program Kampung Keren untuk Tata Kawasan Kumuh, 1 Arsitek Ditempatkan Tiap Kecamatan
RK-Suswono Siapkan Program Kampung Keren untuk Tata Kawasan Kumuh, 1 Arsitek Ditempatkan Tiap Kecamatan

Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) bakal menjalankan Program Kampung Keren Jakarta, yaitu penataan kawasan kumuh agar sehat dan indah.

Baca Selengkapnya
Solusi Ridwan Kamil Atasi Kemacetan di Jakarta: Perbanyak Rumah di Tengah Kota
Solusi Ridwan Kamil Atasi Kemacetan di Jakarta: Perbanyak Rumah di Tengah Kota

Untuk menangani masalah kemacetan, RK akan memperbanyak rumah murah di tengah kota

Baca Selengkapnya
Tiru Hong Kong, RK Gagas Hunian Vertikal di Atas Stasiun Kereta: Produktif Banget Hidupnya
Tiru Hong Kong, RK Gagas Hunian Vertikal di Atas Stasiun Kereta: Produktif Banget Hidupnya

RK yakin warga Jakarta bisa lebih produktif dan hidupnya lebih sehat karena aktivitasnya tidak habis waktu di jalan dengan adanya perumahan vertikal itu.

Baca Selengkapnya
Jakarta yang Kian Instagramable
Jakarta yang Kian Instagramable

Jakarta kian mempesona. Setiap tahunnya banyak proyek baru yang membuat Jakarta kian metropolitan meski nantinya tak lagi menjadi ibu kota.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Kenalkan Konsep TOD, Program untuk Atasi Kebutuhan Perumahan Warga Jakarta
Ridwan Kamil Kenalkan Konsep TOD, Program untuk Atasi Kebutuhan Perumahan Warga Jakarta

Ridwan Kamil ingin mengembangkan konsep transit oriented development (TOD) demi mengatasi masalah kebutuhan perumahan untuk masyarakat Jakarta.

Baca Selengkapnya
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah

Urbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bakal Bangun 2 Juta Rumah di Pedesaan Setiap Tahun
Prabowo Bakal Bangun 2 Juta Rumah di Pedesaan Setiap Tahun

Pembangunan ini akan diserahkan kepada UMKM, koperasi, hingga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Janji Lanjutkan Program Anies Jika Jadi Gubernur Jakarta: Bagus Dipertahankan, Kurang Disempurnakan
Ridwan Kamil Janji Lanjutkan Program Anies Jika Jadi Gubernur Jakarta: Bagus Dipertahankan, Kurang Disempurnakan

Ridwan Kamil menambahkan, salah satu yang kini akan dicarikan solusi adalah mengenai tempat tinggal warga Jakarta.

Baca Selengkapnya
Konsep Cak Imin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakai Anggaran IKN Rp400 Triliun
Konsep Cak Imin Bangun 40 Kota Selevel Jakarta, Pakai Anggaran IKN Rp400 Triliun

Seharusnya kalau itu dibagi rata ke 40 Kota di Indonesia dalam waktu lima tahun bisa akan bisa menjadikan kota lain selevel Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pramono Anung Ingin Sulap Kantor Kecamatan di Jakarta Jadi Hunian
Pramono Anung Ingin Sulap Kantor Kecamatan di Jakarta Jadi Hunian

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung kembali menyatakan bahwa kendala utama bagi warga memiliki rumah adalah mahalnya pembebasan lahan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN
Mengenal Aglomerasi, Gambaran Jakarta Usai Ibu Kota Pindah ke IKN

Kawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.

Baca Selengkapnya