Mencermati protes atas hukuman mati itu
Merdeka.com - Diwarnai oleh drama penundaan eksekusi terpidana asal Filipina, Mary Jane, Indonesia panen kecaman dan ancaman dari beberapa negara bahkan dari Sekjen PBB atas eksekusi delapan terpidana mati kasus narkoba yang berlangsung Rabu (29/4) dini hari terutama dari negara-negara yang warganya dihukum mati di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah yaitu dari Brasil, Ghana, Nigeria, Prancis, Filipina, dan Australia.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan penyesalan yang mendalam atas proses eksekusi mati di Indonesia. Katanya tidak ada tempat di abad ke-21 untuk hukuman mati. Ban Ki Moon juga mendesak Indonesia untuk tidak mengeksekusi sisa tahanan hukuman mati lainnya.
Jauh sebelumnya, Federica Mogherini, Kepala Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Uni Eropa sekaligus Wakil Presiden Komisi Eropa, dalam pernyataan pers (16/1) manyatakan bahwa pengumuman akan dilaksanakannya eksekusi mati terhadap enam terpidana narkoba di Indonesia, termasuk seorang warga Negara Belanda, sangat disesalkan.
-
Siapa yang menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat? Kemudian, ia juga menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat bersamaan dengan penobatan gelar doktor honoris.
-
Kenapa Kemendag libatkan PPI Dunia untuk membentuk Komunitas Ekspor Melbourne? 'Indonesia memiliki sekitar 80 ribu pelajar yang tersebar di 65 negara di dunia. Tentu ini bukan jumlah yang sedikit. Sehingga,kami di PPI Dunia menjembatani para pelajar tersebut untuk menjadi bagian dari percepatan ekspor nasional, salah satunya melalui pembentukan komunitas ekspor di Melbourne ini,' ujar Amelia.
-
Apa dukungan DPR untuk kerja sama Australia-Jawa Barat? “Kami berterima kasih atas komitmen Australia untuk mendukung pengembangan sektor kesehatan di Indonesia, khususnya di Jawa Barat yang menjadi provinsi dari konstituen saya,“ katanya.
-
Bagaimana cara Kemendag membantu para pelajar Indonesia di Australia untuk memulai ekspor? 'Salah satu kemudahan yang akan didapatkan Komunitas Ekspor Melbourne adalah dukungan dari para pelaku usaha. Seperti dukungan dari Import United Ausindo dengan fasilitasi gudang eksportirdan juga dari Navanti Holdings yang berupa dukungan permodalan. Hal ini diharapkan semakin memacu semangat diaspora pelajar Indonesia untuk mendukung ekspor produk Indonesia dan memantik pergerakan serupa oleh para diaspora pelajar pengekspordi negara lain,' ujar Haris.
-
Siapa yang disambut hangat oleh bangsa Indonesia? 'Kita seluruh bangsa Indonesia menyambut baik kunjungan itu, dan kunjungan itu memang bagian dari gerakan persaudaraan sedunia,' kata Ma’ruf di Serang, Banten, Selasa (3/9/2024).
-
Gimana cara Australia lawan tekanan suporter Indonesia? Timnas Australia tentunya perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi tekanan yang signifikan dari para pendukung tuan rumah.
Australia telah menarik Duta Besar Paul Grigson dari Indonesia dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengatakan eksekusi ini merupakan momen gelap dalam
hubungan dengan Indonesia dan saat ini muncul wacana boikot produk Indonesia dan pemotongan dana hibah bagi Indonesia.
Presiden Prancis Francois Hollande sebelumnya sudah memperingatkan dengan nada keras, Indonesia akan menghadapi konsekuensi diplomatik jika tetap mengeksekusi Atlaoui. Sedangkan Brasil, melalui Wakil Menteri Luar Negerinya Sergio Franca Danese menyatakan penyesalan yang mendalam atas dieksekusinya Rodrigo Gularte dan akan mengevaluasi hubungan dengan Indonesia akibat kejadian ini.
Meski tak bisa dibantah bahwa eksekusi itu ada dalam domain kedaulatan hukum Indonesia, Pemerintah perlu dan harus memperhatikan serta mengantisipasi dampak dari eksekusi itu dalam konteks hubungan luar negerinya. Damage assesment and control harus dilakukan. Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mencermati atau mengidentifikasi substansi atau inti-inti persoalan yang ada dalam protes itu, untuk bisa ditanggapi dan ditindaklanjuti.
Dari berbagai kecaman dan protes dari berbagai negara di banyak media internasional itu ada beberapa hal yang menonjol. Pertama, Indonesia dianggap melanggar hukum internasional (International Covenant on Civil and Political Rights) karena kejahatan pengedaran narkoba tidak termasuk kategori “most serious crimes” yang layak dijatuhi hukuman mati. Penjatuhan hukuman mati dianggap juga tidak layak karena dilakukan oleh pengadilan yang dianggap tidak kompeten.
Kedua, data Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa tiap hari lebih dari 30 WNI meninggal karena narkoba dan bahwa 1 juta orang ketagihan serta 1,6 juta orang adalah konsumen regular diragukan akurasinya dan sudah lapuk karena hanya didasarkan pada kajian yang dilakukan tahun 2008.
Ketiga, pelaksanaan eksekusi ini dianggap tak lain adalah permainan politik dalam negeri oleh Presiden Jokowi supaya memperoleh kredensial nasionalisme. Pemberian grasi akan dinilai sebagai kelemahan atas tekanan internasional. Sorotan khusus terhadap Presiden Jokowi bahkan sampai membuat koran Australia The Courier Mail dalam edisi cetaknya (29/4) menampilkan foto Presiden Joko Widodo yang tersenyum
sambil melambaikan tangan kanannya yang berlumuran darah. Di judul depan koran itu tertulis huruf besar "Tangan Yang Berdarah".
Keempat, penjatuhan hukuman mati atas warga asing dinilai sebagai sebuah kemunafikan manakala Indonesia selalu berusaha keras menyelamatkan warganya yang terancam pidana serupa di luar negeri.
Kelima, Indonesia dinilai gagal melakukan komunikasi dengan negara-negara yang warganya jadi terpidana hukuman mati untuk menjelaskan bahwa narkoba adalah sangat berbahaya dan merupakan musuh bersama, sehingga Indonesia panen kecaman dari pemerintah negara-negara itu.
Tentu masih banyak isu lain dalam protes itu yang perlu diidentifikasi dan direspons. Tanggapan yang tepat dan terukur tak akan bisa diberikan jika isu-isu yang dilempar tak bisa dikenali isi, bentuk dan kedalamannya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krishna mengatakan Gregor tak bisa langsung dideportasi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaModus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaJenazah pekerja migran bernama Gafur baru diautopsi aparat kepolisian setempat pada Kamis (1/8).
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaMaika menganiaya Putu Arsana yang saat kejadian sedang membawa tamu usai makan malam
Baca SelengkapnyaFredy Pratama merupakan warga negara Indonesia yang bermukim dan mengendalikan peredaran narkoba dari Thailand.
Baca SelengkapnyaBebas dari Penjara, Bule Australia Terlibat Penipuan Bisnis Rokok Dideportasi dari Bali.
Baca SelengkapnyaAlifia Soeryo menempuh studi Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide, Australia.
Baca SelengkapnyaHal ini menyusul aksi WNA asal Inggris yang merebut dan menabrakkan truk milik warga.
Baca SelengkapnyaPerempuan asal Malang, Armitha Seha Safitri (30) menjadi meninggal dunia akibat kecelakaan di Australia. Kini keluarga bingung untuk memulangkan jenazahnya.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaAksi dua WNA asal Inggris saat ikut demonstrasi bersama ribuan ojek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek.
Baca Selengkapnya