Penunggu Mustika Biru
Merdeka.com - Ada cerita menarik dari Nusa Kambangan. Dibalik angkernya penghuni di dalam lembaga pemasyarakatan ada di sana, penunggu dipercaya dari alam gaib juga paling ditakuti di pulau ini. Seorang paranormal nyaris meninggal saat mengangkat batu Mustika Biru di Gua Ratu, Nusa Kambangan.
Ceritanya begini. Seorang paranormal kenamaan dari Jakarta dua tahun lalu datang ke sana. Dia lalu bersemedi seharian di dalam gua untuk mengambil mustika. Saat Mustika itu keluar, sang paranormal tidak sadarkan diri dan nyaris meninggal.
Beruntung saat itu seorang petugas lembaga pemasyarakatan menemukan dia. Paranormal itu diberikan segelas air dan langsung sadar. "Dia hampir mati, untung ada petugas lembaga pemasyarakatan menemukan dia," kata Slamet, anggota Ikatan Putra Putri Nusa Kambangan (IPANA), kepada merdeka.com Kamis pekan lalu.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang menemukan makam dukun itu? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Kapan dukun itu meninggal? Karena banyaknya barang kuburan di sekitar pasangan ini, para arkeolog menyimpulkan bahwa dia mungkin seorang dukun yang meninggal sekitar 9.000 tahun yang lalu, pada periode Mesolitikum.
-
Dimana dukun itu dimakamkan? Kini, penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa dukun yang dikubur di Bad Dürrenberg, sebuah kota di Jerman timur itu ternyata bukan ibu dari bayi tersebut, melainkan kerabat turunan keempat atau kelima dari anak laki-laki yang kemungkinan dimakamkan beberapa dekade sebelumnya.
-
Di mana makam dukun itu ditemukan? Lokasi penemuan ini adalah Kompleks Arkeologi Pacopampa, yang terletak di dataran tinggi utara Peru.
Menurut Slamet, cerita berkembang di masyarakat pesisir pantai Cilacap mengatakan paranormal itu ingin mengembalikan penunggu Gunung Gede ada di Sukabumi, Jawa Barat. Berdasarkan hasil tirakat di Gunung Gede, dia dibisiki untuk menjemput sang penghuni di Nusa Kambangan.
Karena jika tidak, bakal ada bencana di Gunung Gede. "Katanya bakal ada bencana, karena penunggunya pindah ke Nusa Kambangan," ujar Slamet.
Selain Mustika Biru, Slamet mengungkapkan ada macan kumbang berkeliaran di dalam hutan. "Ciri-cirinya bau anyir," ucapnya. Saat ini, kata Slamet, macan itu memakan ternak milik warga di Nusa Kambangan. Turunnya macan itu dipercayai lantaran di daerah Cilacap belum turun hujan. "Karena di atas nggak ada air," ujarnya.
Namun macan ini belum pernah mencekam warga Nusa Kambangan. Binatang ini bakal lari jika bertemu warga. "Mungkin karena di sini tidak seperti di Kalimantan. Kalau di sana kan diburu," tutur Slamet.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaKasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama mengungkapkan, korban bernama Nimih (55) asal Cipayung, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses identifikasi masih berlangsung oleh tim RS Cipto Mangunkusumo.
Baca SelengkapnyaPolisi masih belum menjelaskan lebih rinci identitas pelaku. Sebab proses penyelidikan masih berjalan dan terduga pelaku dalam pengejaran.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut dinarasikan ada seorang pemuka agama yang memimpin jemaah tertentu
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca SelengkapnyaSelain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Baca SelengkapnyaRizky menduga wanita paruh baya itu memiliki penyakit bawaan atau komorbid.
Baca SelengkapnyaSosok Ki Joko Bodo juga menjadi entertainer yang memeriahkan industri hiburan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenumpang itu sempat dilarikan ke RSCM, namun sudah terlambat.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia setelah di evakuasi ke masjid sekitar.
Baca Selengkapnya