Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Saya setuju situs Islam radikal diblokir

Saya setuju situs Islam radikal diblokir Asad Said Ali. ©2015 merdeka.com/mohammad taufik

Merdeka.com - Terorisme Indonesia sebenarnya sudah terendus sejak era reformasi di Indonesia pada 1998. Ketika itu jaringan teroris Al-Qaeda di Indonesia mulai eksis. Eksistensi itu bukanlah tanpa sebab, fanatisme terhadap jihad perang lahir ketika konflik antara barat dengan timur mencuat.

Namun demikian, jaringan teroris di Indonesia tak bisa eksis terlalu lama. Mereka menunggu momentum untuk muncul. Salah satunya ketika Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bergejolak di Irak. Dukungan dari gerakan radikal di Indonesia pun mulai nampak ke permukaan, meskipun kelompok kanan ekstrem sebelumnya telah dilumpuhkan.

Rupanya hibernasi para pendukung gerakan radikal mengatasnamakan agama ini terbangun ketika Abu Bakar Al Baghdadi mendeklarasikan ISIS. Jaringan teroris di Indonesia rupanya juga tak pernah tidur. Ketika tiarap mereka merekrut anggota baru termasuk menyebarkan ideologi mereka melalui internet.

Orang lain juga bertanya?

"Oh iya. Itu kenapa akhirnya BNPT memblokir dan saya setuju soal itu," kata mantan Wakil Kepala Badan Intelejen Indonesia, Asad Said Ali saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya bilangan Tebet, Jakarta Selatan, kemarin.

Berikut penuturan Asad Said Ali kepada Mohammad Taufik dan Arbi Sumandoyo dari merdeka.com soal gerakan radikal di Indonesia.

Bagaimana gerakan radikal berkembang di Indonesia?

Jadi begini, menurut analis dari barat, setelah perang dingin berakhir akan ada konflik antara budaya barat dan timur. China dengan Islam, Barat dengan Islam. Kalau itu kan sesuatu hal yang salah ya karena menganggap Islam berbenturan dengan Barat.

Gusdur pernah berdiskusi dengan Samuel P Huntington. Gusdur bilang, tuan Huntington, kamu salah menganggap Islam berbenturan dengan budaya barat. Menurut sejarah, Indonesia tidak pernah berbenturan dengan barat. Coba lihat Pancasila, demokrasinya ada. Jadi ada perpaduan. Kemudian orang Islam Indonesia yang bekerja di barat, itu ketika pulang dia punya pengetahuan barat, teknologi, dan science, tetapi tidak memakan babi.

Kemudian kita ini sebagai lokal wisdom dan barat pada materialism. Jadi barat tidak bisa menundukkan suatu negara dengan kemampuan uangnya. Itu tidak bisa. Kita punya spiritual. Dibunuh pun, di Palestina bertahun-tahun tetap melawan dia. Sampai habis dia akan melawan.

Saya melihat itu adalah dialog peradaban, bukan perang peradaban, orang barat berpikir seperti itu. Sementara orang timur yang radikal Islam ini, merasa rendah diri terhadap barat. Salah satu jalan mereka menggempur dengan teror. Tidak bisa perang mereka menggempur dengan teror. Jadi menurut saya orang yang tidak jeli melihat kekuatan sendiri. Kita dengan dialog, dia perlu kita kok.

Kemudian munculnya Al-Qaeda di Indonesia sejak 1998, itu akibat kesimpulan mereka menghadapi barat dengan teror. Antara 1982 sampai 1990 waktu perang Afghanistan dengan Rusia itu, Amerika, Saudi, mewarisi perlawanan mereka melalui proxy world. Seluruh perlawanan rakyat dunia dikumpulkan di Afghanistan. Yang memenangkan sendiri sebenarnya rakyat Afghanistan. Kita hanya mendukung kaum perlawanan tadi.

Di sana perang penuh indoktrinasi, ada namanya Abdullah Azam. Doktrinnya 'kita jihad'. Ketika perang itu berakhir, masih tertancap di kepalanya, 'kita jihad adalah perang'. Tahun 1998 ada deklarasi Al-Qaeda. Kemudian Taliban menang tahun 1996, akhirnya tahun 2001 di Mesir. Artinya Al-Qaeda lebih dulu. Ketika Osama Bin Laden mati, kaum perlawanan sudah selesai.

Tetapi sempalan Al-Qaeda ini pindah ke Irak, kemudian terakhir mereka membentuk ISIS. Kamu coba lihat, kalau di situ tidak ada yang memfasilitasi enggak mungkin. Siapa yang memfasilitasi, semua senjata dimasukkan melalui Turki. Turki kan NATO. NATO itu siapa? Amerika lah.

Paling bahaya di Indonesia ini JI atau ISIS?

Kalau JI sudah terpecah kemana-mana. Perlu waktu lama untuk konsolidasi. Konsolidasi merupakan wadah sekaligus mencari pemimpin baru. Makanya dia kemana-mana. JI masih ada embrionya, di mana, saya tahu. Mereka hanya menunggu momentum baru dan sekarang yang lagi hangat ISIS.

Menurut anda pemblokiran situs radikal efektif?

Secara prinsip kalau pemblokiran saya setuju. Hanya perlu dipilah-pilah dengan kriteria jelas. Tapi dengan adanya feed back, maka BNPT jangan kaget, terus saja. Perlu dipilah-pilah mana yang ditegur, di blokir atau diingatkan. Ditegur dengan keras dan diperingatkan.

Mereka dinilai menyebarkan ideologi lewat Internet?

Oh iya. Itu kenapa akhirnya BNPT memblokir dan saya setuju soal itu.

Apa kendala menangani terorisme di Indonesia?

Kan begini ya, BNPT berapa sih personelnya. Berapa sih anggarannya dan itu tidak semuanya bisa dilakukan BNPT. Dia punya keterbatasan, dia sudah bisa berbuat dan saya dukung apa yang sudah dilakukan itu. Tapi ya, harus koordinasi baik dengan sekitarnya ini.

Apa nama jaringan terorisme di Indonesia saat ini paling berbahaya?

Ya inilah, yang mendukung ISIS saat ini. Sebenarnya semuanya bahaya, tapi kalau yang sudah benar-benar konsolidasi ya JAD ini. Bahayanya itu nanti, bukan sekarang. Saat ini konsolidasi termasuk mereka mengirim anggota mereka berangkat ke Syria.

Berapa jumlah anggota pendukung ISIS di Indonesia?

Kalau saya mencatat sekitar dari 300 sampai 600 orang. Itu beberapa bulan lalu, tapi kalau untuk saat ini saya tidak tahu.

Anggota ISIS di Indonesia berkomunikasi dengan Abu Bakar Al-Baghdadi?

Melalui Bahrum Syah mereka berkomunikasi. Artinya dapat uang terus dikirim ke Indonesia termasuk kemarin orang-orang yang ditangkap Densus.

Dari mana ideologi ISIS berasal ?

Ya kan induknya dari Muhammad Al Maqdisi. Dulu kan sudah mengeluarkan terjemahan. Diterjemahkan Aman Abdurrahman. Bukunya boleh tidak dilarang. Sekarang kan situsnya sudah diblokir, bukunya itu dilarang bisa atau tidak. Ya tetap hukumnya harus dibenahi dulu jangan sampai kekuatan asing menggerogoti kita.

Benar pimpinan ISIS, Al Baghdadi agen dinas rahasia Israel?

Kalau saya tidak begitu. Artinya dia orang yang secara tidak sadar menjadi bagian dari skenario itu. Kalau memang dia agen Mossad, dia tidak mungkin membunuh orang sebanyak itu dong. Jadi menurut saya dia merupakan orang yang menjadi bagian secara tidak sadar konspirasi Israel untuk melemahkan dunia Islam. Saya tidak begitu lah, ini seperti teori propaganda dibalas kontra propaganda. Tapi kalau keterlibatannya secara tidak sadar saya masih bisa terima.

Itu bisa dipelajari kok. Abu Bakar Al-baghdadi menjadi besar, bisa dipelajari kok. Misalnya 2005, ada deklarasi Al-Qaeda di Irak, kemudian 2010 itu diumumkan lah negara Irak oleh Abu Umar Al Baghdadi sama Abu Ayub Al Masri sebagai penggantinya negara, Daulah saja tidak ada pemerintahannya. Kemudian dibentuklah pemerintahan sementara dan kemudian dibentuk khilafah di Irak dan Syam. Ada tahapan-tahapannya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform
X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform

Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme
Masyarakat Harus Memiliki Ketahanan Ideologi Melawan Terorisme

Untuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Blokir, tapi Denda Rp 500 Juta per Konten jika X Bandel Sebarkan Video Porno
Bukan Hanya Blokir, tapi Denda Rp 500 Juta per Konten jika X Bandel Sebarkan Video Porno

Pemerintah Indonesia tak segan-segan memblokir X jika terbukti melegalkan penyebaran video porno.

Baca Selengkapnya
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah

Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.

Baca Selengkapnya
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme
Gandeng TNI dan BNPT, Kominfo Blokir 174 Akun Radikalisme

Kominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bakal Tindak Tegas X jika Bolehkan Konten Pornografi Ditonton di Indonesia
Menkominfo Bakal Tindak Tegas X jika Bolehkan Konten Pornografi Ditonton di Indonesia

Konsekuensi serius bagi X jika nekat memperbolehkan konten pornografi beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif
Kericuhan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah, Kemenag Surabaya Keluarkan Edaran Larangan Pengajian Provokatif

Kemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.

Baca Selengkapnya
Cara Menegur yang Baik dalam Islam, Perhatikan Adabnya
Cara Menegur yang Baik dalam Islam, Perhatikan Adabnya

Adab menegur dalam Islam memiliki tujuan kebaikan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya
Waspadai Transformasi Kelompok Pecah Belah Sebarkan Paham Intoleransi di Dunia Maya

Pergerakan kelompok itu dicurigai dimotori pihak lama yang sudah dilarang oleh Pemerintah

Baca Selengkapnya
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Ancam Blokir Bigo Live, Disebut Banyak Konten Judi dan Pornografi
Menkominfo Ancam Blokir Bigo Live, Disebut Banyak Konten Judi dan Pornografi

Hasil patroli siber mulai 15 hingga 18 Agustus 2024, terdapat 32 akun yang terkait konten pornografi di aplikasi Bigo Live.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya