DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
Perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Netralitas masjid merupakan hal yang penting agar rumah ibadah tidak dijadikan panggung politik
DKM Harus Jaga Netralitas Masjid, Tak Boleh Jadi Tempat Menjelekkan Pemerintah
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Mathla'ul Anwar KH Embay Mulya Syarief mengingatkan dewan kemakmuran masjid (DKM) untuk menjaga netralitas masjid, sehingga perlu adanya upaya penyuluhan kepada para pengurus terkait hal tersebut.
Embay mengatakan bahwa menjaga netralitas masjid merupakan hal yang penting agar rumah ibadah tidak dijadikan panggung politik ataupun tempat infiltrasi paham radikalisme oleh siapa pun.
"Berbicara bagaimana kita merangkul semua, kalau di masjid itu enggak boleh menjelekkan pemerintah, menjelekkan seseorang itu enggak boleh. Jadi, perlu ada semacam penyuluhan kepada pengurus-pengurus DKM," kata Embay.
merdeka.com.
Dia mengatakan pengurus masjid perlu memberikan pemahaman Islam yang benar bahwa Islam adalah agama yang rahmat untuk semesta alam, bukan hanya rahmat bagi muslim. Islam, kata Embay, melarang umatnya untuk melakukan kekerasan.
Lebih lanjut, Embay tidak memungkiri bahwa saat ini cukup sulit untuk membendung berita atau konten yang berasal dari media sosial. Padahal, tidak semua konten tersebut berdampak positif kepada umat.
merdeka.com
"Orang-orang itu membuat konten agar viral dan kemudian dapat bayaran, kan sekarang begitu kenyataannya. Mendramatisir sesuatu agar viral kemudian dia dapat bayaran. Pemerintah harus berani memblokir konten-konten (ideologi ekstrem) seperti itu," ucapnya.
merdeka.com
Menurutnya, anak muda pada era sekarang dapat dengan mudah mendapat informasi yang disalahgunakan untuk menanamkan ideologi ekstrem.
Oleh sebab itu, dia menyebut anak muda harus dibekali dengan ilmu keagamaan yang tepat, mulai dari rumah atau keluarga, lingkungan masyarakat, hingga pemerintah.
Terkait lingkungan keluarga, ia mendorong keluarga di Indonesia untuk menyeriusi pendidikan agama. Hal ini agar tidak lagi muncul kesalahpahaman yang menyebabkan malapetaka di antara anggota keluarga.