Sejalan atau menyimpang
Merdeka.com - Pemilihan legislatif masih tiga hari lagi, namun debat klasik sudah ramai di pelbagai forum diskusi. Bahan perbincangan adalah soal apakah demokrasi sejalan dengan Islam atau dengan kata lain apakah Islam mengenal demokrasi.
Simak baik-baik salah satu komentar dalam forum diskusi di sebuah lingkungan perumahan: Kami memilih bukan berarti kami cinta demokrasi. Kami memilih bukan berarti kami memperjuangkan bukan berarti kami memperjuangkan demokrasi.
Kami memilih karena kami sayang negeri kami. Kami memilih karena kami tidak ingin kerusakan terjadi lebih parah lagi. Kami memilih bukan berarti tidak ingin negara islami. Kami memilih bukan berarti menolak hukum ilahi. Kami sepakat demokrasi bukan solusi. Tentu saja kami sepakat Islam adalah solusi. Andai saja dengan tidak memilih demokrasi akan langsung mati, kami akan memilih untuk tidak memilih.
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Siapa yang bisa berdoa untuk Pemilu? Doa pemilu menjadi sarana untuk memperkuat niat dan semangat kebersamaan dalam menjaga keutuhan serta kedamaian negeri tercinta.
-
Bagaimana cara demokrasi dijalankan di Indonesia? Dalam setiap pemilu, rakyat Indonesia memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka secara bebas dan adil. Pemilihan umum yang bebas dan adil ini telah membantu memastikan pergantian kekuasaan yang damai antara pemerintahan yang satu dengan yang lainnya.
-
Apa saja asas Pemilu di Indonesia? Asas Pemilu di Indonesia adalah Luber Jurdil, Ini Penjelasannya Luber Jurdil merupakan kependekan dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian asas adalah alas, dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat), atau pedoman. Sehingga dapat dikatakan bahwa Asas Pemilu adalah dasar atau pedoman dalam pelaksanakan pemilihan umum atau pemilu di Indonesia.
-
Siapa yang berperan penting dalam demokrasi Indonesia? Dalam sistem demokrasi parlementer, partai politik berperan penting. Partai politik merupakan wadah bagi rakyat untuk mengungkapkan aspirasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah.
-
Apa saja asas pemilu di Indonesia? Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 2017 memaparkan bahwa asas pemilu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Debat mengenai Islam dan Demokrasi ini tidak hanya berlangsung di kalangan awam. Kaum intelektual juga berbeda pandangan dalam hal ini. Ada yang mengharamkan demokrasi, tapi banyak pula yang meyakini demokrasi bisa hidup berdampingan dengan nilai-nilai Islam.
Bagi filosof Pakistan Muhammad Iqbal, ulama Sudan Hasan at-Turabi, pemikir Iran Ali Syariati, dan mantan Presiden Iran Muhammad Khatami, Islam memberikan sebuah kerangka untuk menggabungkan demokrasi dan spiritualitas hilang dalam demokrasi ala Barat, seperti ditulis dalam esai berjudul Can There Be an Islamic Democracy, dilansir the
Middle East Quarterly pada 2007.
Khatami berpendapat demokrasi tidak hanya bisa berjalan dalam sistem liberal, tapi juga dalam masyarakat sosialis dan religius. Pemikir Islam asal India Abu Ala al-Maududi menyebut sebagai konsep teokrasi mengandung tiga prinsip, yakni tauhid, risalah, dan khilafah.
Konsep teokrasi Al-Maududi ini bukan teokrasi pernah berkembang di Eropa pada abad pertengahan di mana gereja memiliki kekuasaan tidak terbatas. Teokrasi dimaksud adalah
sumber segala hukum adalah ajaran Islam dan pemimpin sebagai penerjemah dan pelaksana dari hukum Islam itu sendiri.
Ulama tersohor dari Qatar Syekh Yusuf al-Qardhawi menyatakan demokrasi sejalan dengan Islam. Menurut dia, pemilihan umum adalah termasuk jenis pemberian kesaksian.
Sebab itu, orang tidak menggunakan hak pilih sehingga calon layak dipilih kalah dan suara mayoritas diperoleh kandidat tidak pantas, berarti dia telah menyalahi perintah Allah untuk memberi kesaksian saat dibutuhkan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaIslam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan
Baca SelengkapnyaJustru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaAgama saat ini lebih sering digunakan sebagai alat politik dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.
Baca SelengkapnyaPenting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal
Baca Selengkapnya