Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejalan atau menyimpang

Sejalan atau menyimpang Ilustrasi Pemilu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilihan legislatif masih tiga hari lagi, namun debat klasik sudah ramai di pelbagai forum diskusi. Bahan perbincangan adalah soal apakah demokrasi sejalan dengan Islam atau dengan kata lain apakah Islam mengenal demokrasi.

Simak baik-baik salah satu komentar dalam forum diskusi di sebuah lingkungan perumahan: Kami memilih bukan berarti kami cinta demokrasi. Kami memilih bukan berarti kami memperjuangkan bukan berarti kami memperjuangkan demokrasi.

Kami memilih karena kami sayang negeri kami. Kami memilih karena kami tidak ingin kerusakan terjadi lebih parah lagi. Kami memilih bukan berarti tidak ingin negara islami. Kami memilih bukan berarti menolak hukum ilahi. Kami sepakat demokrasi bukan solusi. Tentu saja kami sepakat Islam adalah solusi. Andai saja dengan tidak memilih demokrasi akan langsung mati, kami akan memilih untuk tidak memilih.

Orang lain juga bertanya?

Debat mengenai Islam dan Demokrasi ini tidak hanya berlangsung di kalangan awam. Kaum intelektual juga berbeda pandangan dalam hal ini. Ada yang mengharamkan demokrasi, tapi banyak pula yang meyakini demokrasi bisa hidup berdampingan dengan nilai-nilai Islam.

Bagi filosof Pakistan Muhammad Iqbal, ulama Sudan Hasan at-Turabi, pemikir Iran Ali Syariati, dan mantan Presiden Iran Muhammad Khatami, Islam memberikan sebuah kerangka untuk menggabungkan demokrasi dan spiritualitas hilang dalam demokrasi ala Barat, seperti ditulis dalam esai berjudul Can There Be an Islamic Democracy, dilansir the

Middle East Quarterly pada 2007.

Khatami berpendapat demokrasi tidak hanya bisa berjalan dalam sistem liberal, tapi juga dalam masyarakat sosialis dan religius. Pemikir Islam asal India Abu Ala al-Maududi menyebut sebagai konsep teokrasi mengandung tiga prinsip, yakni tauhid, risalah, dan khilafah.

Konsep teokrasi Al-Maududi ini bukan teokrasi pernah berkembang di Eropa pada abad pertengahan di mana gereja memiliki kekuasaan tidak terbatas. Teokrasi dimaksud adalah

sumber segala hukum adalah ajaran Islam dan pemimpin sebagai penerjemah dan pelaksana dari hukum Islam itu sendiri.

Ulama tersohor dari Qatar Syekh Yusuf al-Qardhawi menyatakan demokrasi sejalan dengan Islam. Menurut dia, pemilihan umum adalah termasuk jenis pemberian kesaksian.

Sebab itu, orang tidak menggunakan hak pilih sehingga calon layak dipilih kalah dan suara mayoritas diperoleh kandidat tidak pantas, berarti dia telah menyalahi perintah Allah untuk memberi kesaksian saat dibutuhkan.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting
Mengenal Islam Aboge, Gabungkan Ajaran Islam dan Budaya Jawa untuk Tentukan Hari-hari Penting

Islam Aboge merupakan wajah islam lokal yang memiliki beragam keunikan

Baca Selengkapnya
Bijak Sikapi Perbedaan Pilihan Politik dan Agama
Bijak Sikapi Perbedaan Pilihan Politik dan Agama

Justru dengan keberagaman membuat bangsa ini lebih istimewa.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
BPIP Kumpulkan Para Pakar Bahas Paradoks Beragama di Indonesia, Hanya Formalitas?
BPIP Kumpulkan Para Pakar Bahas Paradoks Beragama di Indonesia, Hanya Formalitas?

Agama saat ini lebih sering digunakan sebagai alat politik dan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Moderasi Beragama Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh
Moderasi Beragama Perkuat Empat Pilar Kebangsaan, Bikin NKRI Makin Kokoh

Indonesia sudah dipersatukan empat Pilar Kebangsaan; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI bisa semakin kuat dengan menerapkan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Cara-cara Dakwah di Nusantara, Umat Muslim Wajib Tahu
Cara-cara Dakwah di Nusantara, Umat Muslim Wajib Tahu

Penyebaran Islam di Nusantara merupakan salah satu fenomena sejarah yang menarik untuk dikaji.

Baca Selengkapnya
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal
Budayawan Ngatawi: Pelajari Agama dan Pahami Tradisi Agar Tak Terjebak Radikal

Penting membedakan hal yang relevan dan tidak sehingga tidak terjebak dalam paham radikal

Baca Selengkapnya