General Motors Dihadapkan pada Tuntutan atas Dugaan Pelanggaran Privasi.
Gugatan muncul dari penyelidikan yang diumumkan pada Juni 2024
General Motors (GM) kini menghadapi tuntutan hukum dari negara bagian Texas. Dalam kasus ini, Texas menuduh GM telah mengintegrasikan teknologi ke dalam lebih dari 14 juta kendaraan untuk mengumpulkan informasi mengenai pengemudi. Informasi tersebut diduga dijual kepada perusahaan asuransi dan entitas lain tanpa seizin pengemudi.
Menurut laporan dari Reuters, Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, menyatakan bahwa gugatan ini merupakan hasil dari penyelidikan yang dimulai pada Juni 2024, terkait dugaan bahwa beberapa produsen mobil mengumpulkan dan menjual data dalam jumlah besar tanpa sepengetahuan pengemudi.
Dituntut Texas
Paxton menyatakan bahwa data dari GM digunakan untuk membuat skor mengemudi, yang mengevaluasi apakah lebih dari 1,8 juta pengemudi di Texas memiliki perilaku berisiko, seperti berkendara dengan kecepatan tinggi, mengerem secara mendadak, berbelok dengan tajam, tidak mengenakan sabuk pengaman, dan berkendara di malam hari. Selain itu, negara bagian Texas telah mengajukan gugatan terhadap General Motors (GM), yang diduga telah menginstal teknologi di lebih dari 14 juta kendaraan untuk mengumpulkan informasi tentang pengemudi, yang kemudian dijual kepada perusahaan asuransi dan pihak lain tanpa seizin pengemudi.
Data DIjual
Menurut laporan dari Reuters, Jaksa Agung Texas, Ken Paxton, menyatakan bahwa gugatan ini muncul dari penyelidikan yang diumumkan pada Juni 2024, terkait dugaan bahwa beberapa produsen mobil mengumpulkan dan menjual data dalam jumlah besar tanpa sepengetahuan para pengemudi. Paxton juga mengungkapkan bahwa data dari GM digunakan untuk membuat skor mengemudi, yang menilai apakah lebih dari 1,8 juta pengemudi di Texas memiliki perilaku buruk, seperti ngebut, mengerem secara tiba-tiba, berbelok dengan tajam, tidak mengenakan sabuk pengaman, dan mengemudi di malam hari.