Asuransi menggugat Hyundai dan Kia atas penjualan data berkendara pengguna.
Berawal dari fitur Bluelink, Hyundai dan Kia mendapat tuduhan penjualan data pribadi. Yuk simak!
Pengguna dapat menikmati berbagai kemudahan dengan menggunakan fitur layanan konektivitas seperti UVO Connect, Kia Connect, Bluelink, dan Bluelink+ yang dimiliki oleh Hyundai dan Kia. Melalui smartphone, pengguna dapat mengakses berbagai fungsi seperti menyalakan/mematikan mobil, mengunci pintu, melakukan diagnosa kendaraan, dan mendapatkan bantuan di jalan. Namun, baru-baru ini muncul laporan tentang seorang warga yang mengajukan gugatan terhadap Kia dan Hyundai atas dugaan penjualan data berkendara yang diperoleh melalui fitur Hyundai Bluelink.
Pada Jumat (9/8/2024), dilaporkan oleh carscoops.com bahwa Mark Will, pengguna Hyundai SantaFe tahun 2019, mengklaim bahwa Hyundai dan Kia telah melanggar Fair Credit Reporting Act (UU Pelaporan Kredit yang Adil) di Amerika Serikat.
Mark mengklaim bahwa Sistem Hyundai Bluelink atau Kia Connect telah mengumpulkan banyak data berkendara, termasuk laporan perjalanan dan kejadian pengereman mendadak, yang kemudian dijual ke perusahaan asuransi mobil. Menurut laporan dari Verisk Analytics, perilaku berkendara Mark antara Desember 2023 hingga April 2024 telah dibagikan oleh Hyundai, yang menyebabkan kenaikan premi asuransi kendaraannya sebesar 250 USD.
Mark Will masih harus mendapatkan sertifikasi gugatan class action tersebut agar dapat mewakili semua pengguna Hyundai dan Kia yang menggunakan konektivitas Bluelink atau Kia Connect.
GM pernah mengalami suatu kejadian
Pada bulan Mei lalu, terjadi kejadian serupa di mana General Motors (GM) dihadapkan dengan gugatan class action. Gugatan tersebut diajukan ke United States District Court di Georgia dan menuduh GM telah mengumpulkan data berkendara pribadi melalui layanan OnStar (seperti Bluelink). Data tersebut kemudian dijual ke LexisNexis serta Verisk Analytics dan digunakan oleh berbagai perusahaan asuransi untuk menaikkan premi.
Di Indonesia, Bluelink ada
Beberapa lini produk PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), seperti Creta, Stargazer, Stargazer X, Palisade, SantaFe, Ioniq 5, dan Kona Electric, telah dilengkapi dengan fitur Hyundai Bluelink.
Di Indonesia, Bluelink memiliki fitur-fitur darurat seperti mengirim sinyal SOS ke call center Bluelink, memberikan bantuan di jalan, memberikan notifikasi jika mobil dibuka dengan paksa, dan melacak mobil yang dicuri melalui call center Bluelink. Selain itu, profil pengguna Hyundai Bluelink dapat disimpan dan digunakan di kendaraan lain. Dengan menggunakan profil tersebut, pengguna dapat mengatur berbagai pengaturan yang akan disimpan di cloud Bluelink.
Pengaturan-pengaturan yang dapat diatur meliputi foto profil, koneksi telepon, pengaturan bluetooth, pengaturan tanggal dan waktu, pengaturan umum, pengaturan suara, pengaturan tampilan, pengaturan perintah suara, pengaturan radio, pengaturan kendaraan, serta pengaturan navigasi.