Mengapa Behel Motor Berisiko? Ini Tips Keamanan untuk Penumpang
Behel di bagian belakang motor dirancang untuk memudahkan pemilik saat memarkir motor menggunakan standar tengah.
Behel yang berada di belakang jok sepeda motor dapat ditemukan di hampir semua jenis motor. Walaupun kebanyakan sepeda motor dilengkapi dengan behel ini, banyak orang yang keliru memahami tujuan utamanya. Behel tidak berfungsi sebagai pegangan bagi penumpang, tetapi memiliki peranan yang jauh lebih penting.
Behel di belakang motor dirancang untuk membantu pemilik saat memarkir dengan menggunakan standar tengah. Selain itu, behel juga berfungsi sebagai elemen estetika, mendukung pengangkutan barang, dan memudahkan pemindahan motor saat parkir. Namun, menggunakan behel sebagai pegangan bagi penumpang dapat berisiko, terutama dalam situasi berkendara yang berbahaya.
Bahaya Memegang Behel bagi Pembonceng
Memegang behel saat berkendara dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan bagi penumpang. Saat penumpang menumpukan berat badannya pada behel, bagian belakang sepeda motor menjadi lebih berat. Hal ini dapat mengganggu pengendalian motor, sehingga pengemudi mengalami kesulitan saat melakukan manuver atau belokan, yang berakibat pada terganggunya keseimbangan kendaraan.
Lebih parah lagi, jika pengemudi melakukan akselerasi secara mendadak, penumpang yang memegang behel berisiko terlempar ke belakang karena posisi tubuh yang tidak seimbang. Oleh karena itu, posisi ini sangat berbahaya dan tidak disarankan untuk keselamatan saat berkendara.
Posisi Duduk yang Tepat untuk Pembonceng
Posisi duduk pembonceng yang menghadap ke samping, terutama bagi wanita yang memakai rok, dapat berpotensi berbahaya. Hal ini mengurangi keseimbangan motor karena pembonceng hanya menggunakan satu pijakan, sehingga berat tubuh menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, sebaiknya pembonceng duduk menghadap ke depan untuk menjaga keseimbangan motor tetap optimal.
Dalam posisi boncengan yang tepat, pembonceng sebaiknya duduk dekat dengan tubuh pengendara untuk memastikan stabilitas. Namun, jika pembonceng bukan pasangan yang muhrim, mereka bisa menempelkan lutut pada pinggang pengendara sebagai alternatif yang tetap aman dan sesuai dengan prinsip berkendara yang baik.
Dengan memahami cara penggunaan behel yang benar dan menerapkan posisi duduk yang tepat saat berkendara, keselamatan baik pembonceng maupun pengendara dapat lebih terjamin di jalan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
- Mengapa Behel Motor Berisiko? Ini Tips Keamanan untuk Penumpang
- Percaya atau Tidak, Suatu Hari Manusia Punya Chip yang Tertanam di Otaknya
- Anggota Geng Narkoba Internasional Dibekuk di Bali, Bawa Hasis dan Ganja
- Peran Penting Pelek dalam Meningkatkan Performa Sepeda Motor
- Perkiraan Biaya Servis LEXi LX 155 untuk Tiga Tahun Pemakaian
Berita Terpopuler
-
PP Muhammadiyah Temui Jokowi, Sampaikan Terima Kasih dan Penghargaan
merdeka.com 17 Sep 2024 -
VIDEO: Kata-Kata Spontan Prabowo Terkejut Ibu Iriana Nimbrung Ikut Foto Bareng di IKN
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Resmikan Kantor FIBA di Indonesia, Jokowi Harap Lahirkan Banyak Atlet Berprestasi
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Tegaskan Bukan Ekspor Pasir Laut yang Dibuka, Tapi Sedimen
merdeka.com 17 Sep 2024 -
Jokowi Minta Masalah Kadin Diselesaikan di Internal: Jangan Bola Panasnya Disorong ke Saya
merdeka.com 17 Sep 2024