Mitsubishi Fuso Canter Bus Pakai Karoseri Penggarap Bus Mercedes PO Haryanto
PT KTB bekerjasama dengan karoseri andalan PO Haryanto untuk membuat bodi Mitsubishi Fuso Canter Bus. Yuk simak!
Simak yuk kerjasama PT KTB dengan PO Haryanto, karoseri terkemuka, dalam pembuatan bodi Mitsubishi Fuso Canter Bus.
Mitsubishi Fuso Canter Bus menggunakan karoseri yang dibuat oleh penggarap bus Mercedes PO Haryanto
Trijaya Union, perusahaan karoseri yang bekerja sama dengan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sedang memproduksi mikrobus Mitsubishi Canter Bus setelah diluncurkan di GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024. Saat ini mereka sedang memproses pesanan pasca-peluncuran.adalah Karoseri yang selalu diandalkan oleh PO Haryanto
Perusahaan karoseri legendaris, Trijaya Union, baru-baru ini menyelesaikan produksi bus untuk PO Haryanto
Mercedes OF917 Long adalah jenis bus yang dimaksud, yang memiliki sejumlah fitur dan dianggap sebagai bus mewah.
Trijaya Union telah menjadi andalan PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selama waktu yang sangat lama.
Panjangnya sejarah KTB dan Trijaya Union
Dalam hal kedekatan, KTB dan Trijaya Union telah menjalin kerja sama selama lebih dari 30 tahun yang lalu
Perusahaan karoseri KTB menggunakan tahun tersebut sebagai penanda investasi, yang kemudian berlanjut dengan kendaraan pertama yang mereka produksi, yaitu Mitsubishi Colt Diesel FE 446 F Bus Chassis yang dibuat oleh Trijaya Union.
Harga yang pas
Penyerahan Mitsubishi Canter Bus kepada Trijaya Union adalah karena kualitasnya yang tak diragukan lagi.
Dalam memproduksi bus, Trijaya Union memiliki sejarah yang sama dengan kelas bus besar seperti itu. Mungkin inilah salah satu pertimbangan yang membuat mereka memiliki pengalaman dalam memproduksi bus
Aji Jaya, the Executive Vice President of Sales and Marketing Divisions at KTB, uttered the words.
Selain itu, alasan mengapa KTB kembali bekerja sama dengan Trijaya Union adalah karena pertimbangan harga
Menurutnya, pertama-tama harus memperhatikan kualitas dan reputasi agar harga produk dapat bersaing di pasar. Akhirnya, tujuan utamanya adalah bagaimana menyediakan barang dengan harga yang dapat diterima atau kompetitif di pasar.