Pertamax RON 95 Segera Dipasarkan, Toyota Indonesia Bilang Mobil-mobilnya Siap Minum!
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) segera menjual produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru. Namanya, Pertamax Green 95.
Pertamax jenis terbaru ini komposisinya: Pertamax (RON 92) dan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis bioetanol 5 persen (E5), berbasis tetesan tebu (molases) dengan nilai oktan (RON) 95.
Rencananya produk BBM ini akan dijual pada Juli ini, dengan uji coba pasar di Jawa Timur. Harganya diperkirakan Rp 13.500 per liter.
-
Apa itu Pertamax Green 92? Pertamax Green 92 adalah produk bahan bakar minyak (BBM) yang dikembangkan oleh Pertamina dengan mencampur Pertalite dengan etanol sebesar 7 persen.
-
Kenapa bahan bakar ini diklaim ramah lingkungan? Melalui pemanfaatan air laut ini, diharapkan akan menjadi sumbangsih dalam perwujudan energi bersih dan terjangkau di Indonesia.
-
Kenapa Pertamina mengeluarkan Pertamax Green 92? 'Sesuai dengan regulasi KLHK, bahwa RON minimal adalah 91. Tahun 2024 mohon dukungan, Pertamina akan mengeluarkan Pertamax Green 92, dengan mencampur Pertalite dgn Ethanol 7 persen. Sehingga ke depan produk gasoline hanya ada Pertamax Green 92, Pertamax Green 95, dan Pertamax Turbo,'
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi melalui biodiesel? Selain itu, penjualan produk biodiesel B35 telah berhasil menurunkan emisi sekitar 28 juta ton COE per tahunnya.
-
Kenapa Pertamax Green 92 menggantikan Pertalite? Pertamax Green 92 akan menjadi pengganti Pertalite mulai tahun 2024.
-
Apa itu Biodiesel? Biodiesel adalah bahan luar biasa yang memiliki kualitas luar biasa karena dibuat dari minyak nabati dan hewani bekas. Minyak ini dibuat dengan mengolah minyak dengan alkohol untuk menghasilkan bahan bakar yang mampu membakar dan menggerakkan segala sesuatu mulai dari bus penumpang hingga unit pemanas, mengubah sisa minyak menjadi cara baru yang ampuh untuk berkeliling kota.
Bensin baru dengan RON 95 ini melengkapi produk bensin Pertamina lainnya dengan RON 90 (Pertalite), Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo (RON 98).
Lantas seperti apa kesiapan pabrikan otomotif terbesar di Indonesia soal Pertamax RON 95?
Anton Jimmi Suwandhy, Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor, mengaku sudah mendengar rencana Pertamina tersebut. Secara spesifikasi mesin, mobil-mobil Toyota tidak ada masalah mengonsumsi bioetanol 5 persen seperti Pertamax Green 95.
"Mobil Toyota bermesin bensin sudah comply dengan bioetanol 5 persen. Bahkan di dunia, teknologi mesin Toyota sudah dapat mengonsumsi bioetanol 100 persen (E100), seperti di Brasil," ujar Anton di Malang seraya menambahkan Toyta Indonesia sudah pernah mengekspor mobil dengan spek E100.
Atas dasar itu, lanjut dia, secara teknolgi Toyota Indonesuia sudah siap. Kami menunggu arahan pemerintah soal bahan bakar nabati bioetanol ini.
Menurutnya, secara prinsip, kami setuju sekali bahwa kendaaraan ramah lingkungan juga dapat menggunakan bioetanol. Jadi tidak hanya dengan teknologi hybrid atau mobil listrik berbasis baterai (BEV). Namun, juga bisa dengan bahan bakar yang lebih ramah seperti bioetanol, biosolar, dan sebagainya.
©2021 Merdeka.comPrinsipnya, Toyota Indonesia mendukung bahan bakar yang lebih ramah lingkungan seperti bioetanol 5 persen (E5), E10, E20, dan sebagainya.
Anton menegaskan untuk konsumsi bioetanol 10 atau 20, Toyota Indonesia mesti melakukan pengujian di mobil-mobilnya, kecuali untuk konsumsi E5. Konsumsi bahan bakar nabati ini juga perlu dibicarakan dengan konsumennya. Mana yang lebih nyaman bagi konsumen dan mana yang tidak.
"Untuk bioetanol 5 persen, secara internal mobil-mobil Toyota sudah comply bahan bakar E5," tegasnya.
Toyota merupakan pemain otomotif No 1 di Indonesia. Penjualannya sekitar 320.000 unit per tahun.
Volume itu setara pangsa pasar 32 persen di pasar otomotif nasional yang berkisar satu juta unit pada tahun lalu.
Mobil terlarisnya antara lain Toyota Avanza, Veloz, Rush, Kijang Innova Zenix, Fortuner, dan sebagainya. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Lengkap soal Pertamax Green 95, Dikabarkan Jadi Pengganti BBM Pertalite
Baca SelengkapnyaPertamax Green 95 terlihat sudah terpampang di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Jakarta. Ini merupakan produk BBM campur bioetanol dengan tingkat RON 95.
Baca SelengkapnyaSelama tepat dua minggu penjualan, rata-rata penyaluran Pertamax Green 95 kepada konsumen mencapai 300 liter per hari.
Baca SelengkapnyaPertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis pertamax yang disediakan oleh Pertamina. Dan yang terbaru sedang direncanakan hadir untuk menggantikan pertalite.
Baca SelengkapnyaPertamina sebelumnya juga pernah menjual BBM RON 95, yakni Pertamax Plus. Hanya saja, penjualan BBM ini disetop pada 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaRaffi Ahmad menjadi konsumen pertama yang membeli BBM jenis Pertamax Green 95 seharga Rp13.500 per liter tersebut.
Baca SelengkapnyaJenis-Jenis Bensin Pertamina Beserta Oktan dan Keunggulannya
Baca SelengkapnyaPertamax Green 92 nantinya akan masuk dalam barang subsidi jenis BBM khusus penugasan (JBKP) menggantikan Pertalite.
Baca SelengkapnyaSelama 12 bulan ke depan, Pertamina Patra Niaga akan fokus ke 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya. Nantinya akan dibarengi juga dengan evaluasi secara periodik.
Baca SelengkapnyaPantauan merdeka.com, beberapa SPBU Pertamina di daerah Cilangkap Jakarta Timur terlihat tidak lagi menjual Pertalite.
Baca SelengkapnyaHal ini menjawab kegelisahan masyarakat terkait rencana PT Pertamina (Persero) untuk menghapus BBM subsidi jenis Pertalite pada 2024.
Baca Selengkapnya