Sejarah Setir Kanan di Indonesia dan Negara-Negara yang Menggunakan Jalur Kiri
Mengapa Indonesia pakai setir kanan dan jalur kiri? Temukan sejarahnya dan negara-negara yang mengadopsi sistem serupa.
Indonesia, bersama dengan Inggris, Jepang, dan sejumlah negara di Asia Tenggara, menerapkan sistem setir kanan dan berkendara di jalur kiri. Hanya sekitar 35 persen negara di seluruh dunia yang mengadopsi sistem ini, sedangkan sebagian besar negara lainnya mengemudikan kendaraan di jalur kanan dengan setir di sisi kiri.
Keputusan yang diambil secara historis ini dipengaruhi oleh faktor budaya, kolonialisme, dan aspek militer yang telah membentuk kebiasaan berkendara di berbagai negara, termasuk Indonesia. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai sejarah dan alasan di balik penerapan sistem setir kanan serta daftar negara lain yang juga menerapkannya.
Warisan dari Negara Penjajah: Sistem Setir Kanan dan Jalur Kiri
Seperti halnya banyak negara yang pernah dijajah, peraturan lalu lintas di Indonesia dipengaruhi oleh negara-negara kolonial yang pernah berkuasa. Meskipun Belanda menjajah Indonesia selama berabad-abad, sistem jalan dan kebiasaan berkendara di negara ini lebih banyak terpengaruh oleh Inggris, yang turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia. Akibatnya, Indonesia masih mempertahankan sistem setir di sebelah kanan dan mengemudi di jalur kiri, serupa dengan Inggris dan beberapa negara Persemakmuran lainnya.
Pengaruh Ksatria Berkuda yang Memegang Pedang di Tangan Kanan
Sebelum adanya kendaraan bermotor, pola lalu lintas dipengaruhi oleh pergerakan ksatria yang menunggang kuda di jalan. Berdasarkan catatan sejarah, para ksatria yang umumnya menggunakan tangan kanan untuk memegang pedang merasa lebih aman saat berada di sisi kiri jalan. Dengan cara ini, mereka dapat lebih waspada terhadap ancaman dari musuh yang datang dari arah berlawanan. Aturan ini secara resmi diberlakukan sejak tahun 1300 M oleh Paus Bonifasius VIII, yang menginstruksikan semua peziarah untuk menggunakan jalur kiri saat berkunjung ke Roma.
Revolusi dan Pengaruh Napoleon Bonaparte: Peralihan ke Jalur Kanan di Eropa
Awalnya, Prancis juga menerapkan sistem berkendara di sebelah kiri, tetapi setelah terjadinya Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18, banyak aristokrat yang memilih untuk tidak menggunakan jalur kiri demi menyamar dan menghindari perhatian. Di bawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte, Prancis mulai menerapkan aturan berkendara di sebelah kanan untuk mempermudah strategi militer, dan kebijakan ini juga diterapkan di negara-negara yang ditaklukkan oleh Prancis. Sebagian besar negara di Eropa kemudian mengadopsi sistem ini, termasuk Belanda yang beralih ke jalur kanan pada tahun 1795. Sementara itu, Inggris tetap setia pada sistem jalur kiri.
Indonesia Tetap Mengemudi di Jalur Kiri dan Setir Kanan
Walaupun Indonesia lama dijajah oleh Belanda yang menerapkan sistem jalur kanan, negara ini tetap mempertahankan kebiasaan jalur kiri. Ketika Jepang menduduki Indonesia, mereka juga menggunakan jalur kiri, yang semakin memperkuat penerapan jalur kiri di negara ini. Selain itu, infrastruktur jalan yang dibangun berdasarkan sistem setir kanan juga berkontribusi dalam menjaga tradisi ini.
Daftar Negara yang Menggunakan Setir Kanan dan Jalur Ki
Menurut informasi yang diperoleh dari World Standards, sekitar 81 negara menerapkan sistem setir kanan dan mengemudi di sisi kiri jalan. Beberapa negara yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Afrika: Afrika Selatan, Botswana, Eswatini, Kenya, Lesotho, Malawi, Mozambique, Namibia, Seychelles, Tanzania, Uganda, Zambia, dan Zimbabwe.
- Asia: Bangladesh, Bhutan, Brunei, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maladewa, Nepal, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, Thailand, serta Timor Leste.
- Australia dan Oseania: Australia, Fiji, Kiribati, Nauru, Papua Nugini, Selandia Baru, Samoa, Tonga, dan Tuvalu.
- Eropa: Inggris Raya (yang mencakup Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales), Irlandia, Malta, dan Siprus.
- Karibia dan Amerika Latin: Bahama, Barbados, Dominika, Jamaika, Saint Kitts dan Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, serta Trinidad dan Tobago.
- Wilayah Lainnya: Anguilla, Bermuda, Kepulauan Falkland, Pulau Norfolk, dan Kepulauan Virgin (baik AS maupun Inggris).
Negara-negara ini mempertahankan tradisi mengemudi di sisi kiri jalan dengan setir kanan karena alasan sejarah, keterkaitan dengan Inggris, atau pengaruh kolonialisasi di masa lalu.
People Also Ask
1. Kenapa Indonesia tidak mengadopsi sistem setir kiri?
Indonesia telah mengembangkan infrastruktur jalan dan kebiasaan yang sesuai dengan sistem setir kanan, sehingga untuk melakukan perubahan akan memerlukan biaya yang sangat besar dan proses adaptasi yang rumit.
2. Apakah terdapat perbedaan dalam regulasi lalu lintas antara negara yang menerapkan setir kanan dan setir kiri?
Secara umum, regulasi lalu lintas yang mengatur kendaraan di jalur kiri atau kanan memiliki perbedaan, terutama dalam hal rambu-rambu, tanda prioritas, dan desain jalan.
3. Apakah kendaraan dengan setir kiri diizinkan di Indonesia?
Kendaraan yang menggunakan setir kiri diizinkan di Indonesia dengan sejumlah batasan, namun tidak optimal karena desain jalan yang dirancang untuk setir kanan.