Tidak Butuh Oli Mesin, Mobil Listrik Bikin Produsen Produk Pelumas Ketar-Ketir?
Merdeka.com - Kendaraan listrik berbasis baterai semakin marak di Tanah Air. Para pabrikan otomotif menambah lini kendaraan yang dipasarkan di Indonesia dengan mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV). Ini sesuai dengan rencana pemerintah yang ingin populasi BEV semakin besar di pasar otomotif nasional.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, pada 2022 penjualan BEV memang melonjak menjadi 10.000 unit dibandingkan tahun sebelumnya, yang hanya 600 unit. Porsinya sekitar 1 persen terhadap total pasar otomotif nasional.
Mobil listrik baterai tentu akan mengubah banyak hal di pasar otomotif nasional, misalnya tiadanya mesin pembakaran dalam yang membutuhkan pelumas mesin.
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Mobil listrik apa yang jadi yang termurah di Indonesia? Saat ini mobil listrik baterai (BEV) termurah yang di Indonesia adalah Wuling Air ev.
Lantas bagaimana pabrikan pelumas menyikapi tren BEV di Tanah Air?
Sri Adinegara, Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) yang memiliki produk pelumas merek Mobil, menegaskan pihaknya tidak terlalu khawatir meski mobil listrik tidak memerlukan produk pelumas mesin. Tidak seperti mobil bermesin pembakaran dalam yang membutuhkan pelumas mesin.
Namun, berdasarkan riset kami, perkembangan atau tren mobil listrik di Indonesia belum berdampak besar terhadap ekosistem industri otomotif nasional. Sebab polulasinya saat ini masih kecil, dan masih lebih banyak mobil bermesin konvensional yang membutuhkan pelumas mesin.
"Saat ini kami masih yakin dampak mobil listrik ke pasar pelumas Indonesia masih cukup jauh. Bahwa produk pelumas untuk kendaraan roda empat dengan mesin combustion engine masih dibutuhkan dalam kurun waktu cukup lama," ungkap Sri usai peluncuran pelumas Mobil1 dengan Triple Action Power+, di Jakarta Selatan, Rabu (28/6).
Pelumas Mobil1
©2023 Merdeka.com
ExxonMobil Lubricants Indonesia melalui lini merek Mobil Lubricants baru saja meluncurkan produk pelumas mesin sintetik terbaru: Mobil1 dengan Triple Action Power+.
Produk pelumas mesin Mobil1 sudah diuji di laboratorium, jalan, dan trek yang mereplikasi beberapa kondisi terberat dan paling ekstrem, serta nyata di dunia. Produk ini terinspirasi kerja sama ExxonMobil Lubs dengan tim Oracle Red Bull Racing Formula 1.
Mobil1 Triple Action Power+ hadir dengan dua jenis kekentalan, yaitu 0W-20 dan 0W-40 yang direkomendasi untuk mesin bensin, diesel, dan hybrid.
Keunggulan produk ini, menghasilkan performa mesin bertenaga dan tahan lama, memberikan proteksi pada perlindungan suhu tinggi hingga 30 kali lebih efektif, mencegah 99,9 persen kontaminan asam berbahaya yang dapat merusak mesin, serta meningkatkan efesiensi bahan bakar mesin lebih hemat hingga 8,4 persen.
Mobil1 Triple Action Power juga hadir dalam dua jenis kekentalan: 5W-30 yangdirekomendasikan untuk mesin bensin, diesel, dan hybrid, serta 5W-50 untuk mesin bensin dan diesel.
Masing-masing menawarkan keunggulan menghasilkan performa untuk menjaga mesin tetap seperti baru, memberikan proteksi perlindungan suhu tinggi 10 kali lebih efektif, danmembersihkan kotoran pada mesin dengan bahan pembersih aktif. Kedua rangkaian produk tersebut tersedia dalam kemasan 1 liter dan 4 liter. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan motor listrik di Indonesia memang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaPasar kendaraan listrik di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaBerikut ini sejumlah fungsi pelumas di mobil listrik
Baca SelengkapnyaMerosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah mempercepat penyediaan infrastruktur untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaGairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Baca SelengkapnyaMobil Listrik Ramah Lingkungan Jadi Tren, Begini Cara Menghitung Pajaknya
Baca Selengkapnya