Bermodal Rp 15 Juta, Netra Sukses Jadi Juragan Pangkas Rambut Sumatra
Merdeka.com - Kamis siang itu, Netra Novera Chania nampak tengah sibuk menghitung keuangan di balik meja tokonya. Di depannya, sang suami sedang fokus memangkas rambut pelanggan.
Netra, panggilannya, dan suami Elvis Saputra (45) ialah pemilik usaha Pangkas Rambut Sumatera di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur. Bisnis pangkas rambutnya telah berdiri sejak tahun 2000.
Netra bercerita, bisnis pangkas rambutnya dimulai dengan modal Rp 15 juta. Uang itu dia habiskan untuk menyewa tempat dan membeli peralatan cukur.
-
Kapan pasutri ini membuka usaha? 'Usaha ini bernama Dapur CK dan Kool Kedai yang berdiri beriringan yang hadir di tahun 2017,' tambah Delli.
-
Apa pekerjaan suami Nur Utami? Berdasarkan informasi diketahui Faizal, suami Nur Utami bekerja di perusahan tambang di Kalimantan.
-
Kapan Ibu Putri memulai usaha batiknya? Berawal dari Pandemi Putri bercerita ia merintis usaha batik itu waktu masa pandemi COVID-19.
-
Siapa yang melakukan tanam rambut? 'Kami memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan tersendiri terkait masalah rambut mereka. Oleh karena itu, kami menyediakan pendekatan secara personal, mulai dari kondisi rambut, pengukuran kebutuhan graft, ekspektasi hasil tanam rambut hingga tindak lanjut pasca-prosedur selama 1 tahun ke depan,' ujar dr. Cynthia Lawrence.
-
Siapa yang dianggap sebagai trendsetter gaya rambut di Indonesia? Naura Ayu, diakui sebagai pelopor tren dan inovator gaya dalam dunia fashion di Indonesia.
-
Siapa pemilik dari bisnis Sang Pisang? Sang Pisang merupakan brand produk pisang nugget didirikan pada 2017. Diketahui Sang Pisang telah memiliki 73 outlet dan 1.500 karyawan.
Seiring berjalannya waktu, bisnis Netra semakin ramai pelanggan. Dia pun memutuskan untuk mencari bantuan dengan merekrut pegawai.
Netra bersyukur usahanya ini mampu memberi manfaat lapangan kerja bagi orang lain. Hal yang sulit didapatnya dahulu hingga memutuskan membuka usaha.
Perempuan berusia 42 tahun ini memiliki ambisi. Keluarganya harus hidup bahagia dan berkecukupan. Maka dari itu, dia bertekad mengembangkan usahanya.
Salah satu langkah menggapai ambisinya yang diambil ialah menjadi agen BRIlink. Keputusan melebarkan sayap bisnisnya ke pelayanan keuangan digital ini sudah dimulai sejak 2016.
Pelanggan awal BRIlink saat itu ialah konsumen pangkas rambutnya. Melalui promosi spanduk dan mulut ke mulut, pelanggan BRIlink Netra mulai beragam.
Netra bercerita, sebelum pandemi, pelanggan BRIlinknya bisa mencapai 80 orang per hari. Nilai transaksinya pun bisa mencapai Rp 1 miliar.
©2023 Merdeka.comAtas capaian tersebut, dia pun diganjar status Juragan oleh pemilik layanan yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI). Juragan Netra tak berhenti hingga di layanan BRIlink.
Kini dia juga telah sukses mengembangkan usahanya ke bidang lain. Netra saat ini memiliki gerai fotokopi, minuman, dan alat tulis kantor (ATK).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir sempat mengungkapkan kekagumannya pada AgenBRILink. Di mana, pada kelas tertentu gajinya bahkan bisa mengalahkan menteri.
"Agen BRILink itu yang kelasnya juragan kalau tidak salah itu income per bulannya bersih sudah bisa mengalahkan gaji menteri," kata Menteri Erick dalam acara Investor Appreciation Night.
Transaksi BRIlink 2022 Tembus Rp 1,3 Kuadriliun
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkap, sejumlah fakta menarik seputar layanan BRIlink dalam angka sejauh ini. Pertama, nilai transaksi finansial melalui AgenBRILink di sepanjang 2022 nyaris tembus Rp1,3 kuadriliun atau tepatnya mencapai Rp1.297 triliun.
Kedua, setiap Jam, 10 Orang di Indonesia Bergabung Menjadi Agen BRILink. Hingga akhir Desember 2022, tercatat BRI memiliki 627.000 agen BRILink, sementara pada akhir Desember 2021 lalu jumlah Agen BRILink tercatat sebanyak 540.000 agen.
Artinya, apabila di rata rata dalam setahun, per hari terdapat 240 orang bergabung menjadi AgenBRILink atau 10 orang setiap jam.
Ketiga, BRIlink hasilkan pendapatan Rp 4 triliun untuk masyarakat. Di mana, sepanjang 2022, AgenBRILink berhasil menyumbangkan Fee Based Income bagi BRI sebesar Rp 1,4 triliun. "Kalau fee yang diterima BRI katakan lah Rp 1,4 triliun, artinya yang diterima oleh agen bisa sekitar 2 sampai 3 kali," ujar Sunarso.
Keempat, layanan AgenBRILink telah menjangkau 58.896 desa di seluruh pelosok Indonesia. Artinya, Agen BRILink telah mengcover layanan keuangan setidaknya 77 persen dari total desa yang ada di Indonesia.
Imbasnya, dana murah yang berhasil dihimpun BRI hingga akhir Desember 2022 sebesar Rp20,6 triliun. "Peran AgenBRILink akan terus didorong untuk memperluas customer base dari BRI dan BRI Group, utamanya terkait Holding Ultra Mikro," imbuh Sunarso.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama menempuh pendidikan, dia memang tidak cukup cerdas dalam hal akademik. Sukyatno justru pernah dua kali tidak naik kelas saat bersekolah.
Baca SelengkapnyaKehidupan Novatama dan Erna berubah setelah keduanya menikah. Saat masih lajang, Nova telah mencoba berbagai jenis bisnis, tapi semuanya gagal.
Baca SelengkapnyaSeorang priapengusaha rambut nenek lulusan SD sukses dan berhasil menyekolahkan anaknya sampai sarjana.
Baca SelengkapnyaSuparno, warga Tulungagung Jawa Timur ini tak menyerah saat bisnisnya gagal. Ia beralih jualan empon-empon. Hasilnya, baru setahun ia bisa beli mobil cash.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, sang ayah membangun usaha kecil-kecilan berupa toko sederhana. Eka membantu ayahnya berjualan.
Baca SelengkapnyaUsaha itu turut membantu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Suparno memulai usaha berjualan singkong dan jagung, tetapi pada akhirnya bangkrut.
Baca SelengkapnyaPada 2022, nama Martua Sitorus berada di peringkat ke-17 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 3,3 miliar dollar AS.
Baca SelengkapnyaKisah ini bermula dari keinginan sederhana. Saat menikah di usia muda, Indra dan Sholikah bertekad untuk hidup mandiri tanpa membebani orang tua.
Baca SelengkapnyaMenurut Erwin, 18 ton ayam potong per hari bukan jumlah yang besar untuk bisnis ini, tapi dia mengaku tetap bersyukur.
Baca SelengkapnyaUsaha dulang batok ini sempat meraup omset hingga 35 juta perbulan.
Baca Selengkapnya