113 Juta Penduduk RI Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua
Merdeka.com - Sebanyak 113.004.368 jiwa penduduk Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Menurut data Satgas Penanganan Covid-19 Kamis (30/12) pukul 12.00 Wib, ada penambahan 726.580 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua.
Sementara jumlah penerima vaksin dosis pertama bertambah 1.050.201 jiwa. Dengan tambahan tersebut, masyarakat yang telah mendapat vaksin dosis pertama mencapai 160.012.443 jiwa.
Sedangkan mereka yang mendapatkan vaksin dosis ketiga, utamanya para tenaga kesehatan, mencapai 1.288.890 jiwa atau bertambah 1.962 jiwa.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Siapa yang membutuhkan vaksin cacar api? Oleh karena itu, vaksin cacar api menjadi rekomendasi bagi orang dewasa, terutama mereka yang memiliki riwayat cacar air dan berada dalam kelompok usia rentan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana data vaksin PeduliLindungi pindah ke SatuSehat? Profil anggota, sertifikat dan tiket vaksin Covid-19 juga akan tersinkronisasi secara otomatis (dari PeduliLindungi-red). Jadi, setelah memberikan persetujuan, pengguna SatuSehat Mobile tidak perlu repot membuat akun baru untuk mulai menggunakan SatuSehat Mobile
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720 jiwa untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga pandemi Covid-19 dapat segera teratasi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan permasalahan yang terkait dengan penerimaan informasi menyebabkan angka vaksinasi Covid-19 pada penduduk lanjut usia (lansia) menjadi tertinggal.
"Kalau kita lihat, lansia ini sudah mulai di awal, bahkan di Maret, sudah kita mulai vaksinasi kepada lansia. Tapi, sepertinya cakupannya belum optimal," kata Nadia.
Berdasarkan catatan yang dimiliki oleh Kemenkes, para lansia saat ini terbagi menjadi dua kelompok dalam segi penerimaan informasi soal vaksin. Pada kelompok pertama, banyak lansia yang masih terkena hoaks dan percaya akan informasi yang tidak benar tersebut.
Pada lansia yang tergabung dalam kelompok itu, informasi yang diterima menggiring adanya pola fikir yang menimbulkan rasa takut akibat vaksin yang akan memberikan efek samping berbahaya pada orang dengan usia lanjut seperti mereka.
Sedangkan pada kelompok kedua, lansia itu belum seutuhnya mengetahui manfaat dari vaksinasi. Di dalam kelompok kedua, kata Nadia, komunitas atau perkumpulan yang diikuti oleh para lansia, seperti pada waktu melakukan pengajian maupun arisan berperan penting untuk saling mengedukasi terkait vaksin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karena tidak punya saksi tidak memenuhi permintaan uang tersebut.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku tersebut diketahui atas nama inisial AP.
Baca Selengkapnya