14 Desa di Aceh Terendam Banjir Setinggi Satu Meter, Warga Belum Mengungsi
Merdeka.com - Banjir setinggi satu meter merendam 14 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Barat sepanjang Selasa (30/3).
Akibatnya, ratusan rumah warga di kawasan ini terendam banjir sehingga aktivitas masyarakat di daerah tersebut terhenti.
"Musibah banjir ini akibat meluapnya aliran sungai karena derasnya guyuran hujan," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat Mahsuri di Aceh Barat, seperti dikutip Antara.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Di mana banjir sering terjadi? Fakta menunjukkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di wilayah-wilayah yang biasanya dianggap rawan banjir, tetapi juga di daerah perkotaan yang memiliki sistem drainase yang buruk.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
Adapun desa yang terendam banjir tersebut meliputi Desa Napai, Blang Luah dan Alue Leuho Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat.
Kemudian Desa Blang Dalam, Buket Meugajah, Blang Makmu, Gampong Baro KB, Tuwi Eumpeuk, Alue Seuralen, Blang Luah, serta Rambong Pinto Kecamatan Woyla Timur.
Sedangkan di Kecamatan Arongan Lambalek meliputi dua desa yakni Karang Hampa dan Gunong Pulo.
Ia juga menjelaskan banjir turut melumpuhkan arus transportasi antar kecamatan di daerah ini, karena ruas jalan kabupaten ikut terendam banjir dengan ketinggian mencapai 50 centimeter.
Meski sudah merendam 14 desa di Kabupaten Aceh Barat, kata dia, pihaknya hingga Selasa petang pihaknya masih terus berupaya melakukan pendataan guna memastikan jumlah masyarakat yang terdampak banjir.
Selain itu, pendataan dilakukan guna memudahkan pemerintah daerah melakukan penanggulangan dan penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak.
Mashuri juga memastikan hingga Selasa sore belum ada warga yang terdampak banjir di Aceh Barat yang mengungsi akibat musibah ini.
"Untuk sementara, korban banjir masih bertahan di rumah masing-masing. Belum ada warga yang mengungsi," kata Mashuri.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan masih mendata terkait jumlah korban terdampak banjir.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 1.000 rumah warga terdampak banjir disertai tanah longsor.
Baca Selengkapnya13 kecamatan di Luwu terdampak banjir bandang dan tanah longsor.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin ini juga mengakibatkan akses jalan terputus karena jembatan rusak.
Baca SelengkapnyaBNPB menyatakan banjir masih merendam empat kecamatan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Kalbar), selama sepekan terakhir terhitung sejak Minggu (3/3).
Baca SelengkapnyaBanjir lahar hujan Gunung Marapi yang melanda lima kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaRatusan bangunan yang terdiri kios dan rumah warga rusak akibat peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaHingga kini masih banyak warga yang masih bertahan di tenda pengungsian.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 ribu rumah terendam banjir bandang di Musi Rawas Utara.
Baca SelengkapnyaRatusan rumah yang rusak itu tersebar di empat daerah.
Baca Selengkapnya