2 Siswa kelas 1 SMA di Yogya jadi joki pembacok 2 pelajar SMK
Merdeka.com - Aksi kekerasan di jalan raya atau lazim disebut klitih kembali terjadi di Yogyakarta, Kamis (2/3) kemarin. Kali ini, dua orang pelajar SMK yaitu Yoga Agung (15), warga Ngampilan, Yogyakarta dan Alif Febri (19) warga Kotagede, Yogyakarta menjadi korban. Kedua korban mengalami luka bacok setelah dicegat oleh empat pelajar di daerah Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta.
Akibat pembacokan itu, Yoga mengalami luka di pinggang kiri. Sedangkan Alif mengalami luka sayatan di pipi sebelah kiri. Keduanya pun langsung dilarikan warga ke rumah sakit di daerah Kotagede.
Mendapat laporan terjadinya aksi klitih, petugas Kepolisian pun segera menindaklanjuti dan melakukan pengejaran pelaku. Tak sampai 24 jam paska kejadian, polisi berhasil meringkus dua dari empat pelaku klitih tersebut.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa itu Polisi Cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
-
Bagaimana para pencopet di Bandung beraksi? Mereka akan menyasar korban yang dianggap lengah dan memiliki barang berharga.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono mengatakan bahwa dua pelaku yang tertangkap berinisial R dan D yang masih berstatus pelajar kelas 1 di salah satu SMA swasta di Yogyakarta.
"Keduanya berperan sebagai joki atau pengemudi motor. Sedangkan dua pelaku pembacokan masih buron dan terus kita kejar," ujar Tommy, Jumat (3/3).
Tommy menjelaskan bahwa bersama dengan tertangkapnya dua pelaku, petugas Kepolisian juga berhasil menyita barang bukti berupa celurit yang digunakan untuk melukai korban. Celurit itu, lanjut Tommy sempat dibuang pelaku ke kuburan seusai digunakan untuk membacok dua orang korbannya.
"Dari pemeriksaan awal, antara pelaku dengan korbannya tidak saling mengenal. Pelaku walau pun berusia di bawah umur tetap akan kita hukum dengan tegas. Kita akan gunakan undang-undang darurat yang ancaman hukumannya maksimal 9 tahun," pungkas Tommy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Parah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca Selengkapnyatawuran yang terjadi di perempatan Alexis Jembatan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaPerkelahian dua remaja putri menggunakan celurit yang diduga terjadi di Palembang yang viral di media sosial masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus yang masih dalam penyelidikan ini.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaSejauh ini motif tawuran diduga akibat saling ejek di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan empat buah sajam jenis celurit dan satu benda tumpul berupa stick golf.
Baca Selengkapnya