3 Korban Longsor di Nias Selatan Tidak Ditemukan, Pencarian Dihentikan
Merdeka.com - Masa tanggap darurat bencana longsor di Desa Suka Maju Mohili Kecamatan, Gomo, Nias Selatan ditutup Pemkab Nias Selatan telah ditutup hari ini, Jumat (23/11). Pencarian 3 korban yang masih hilang dihentikan.
"Akan dilaksanakan ibadah dan doa bersama di lokasi musibah yang dipimpin oleh perangkat desa dan perwakilan dari Pemkab Nias Selatan," kata Tonggor Gultom, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Nias.
Tanah longsor menimbun 1 unit rumah semipermanen di Dusun Dua, Desa Suka Maju Mahili, pada Sabtu (10/11). Ada 7 orang yang menjadi korban bencana ini. "Korban yg telah dievakuasi hingga hari ini berjumlah 4 orang," sebut Tonggor.
-
Dimana pencarian korban longsor difokuskan? Pencarian difokuskan di di Kecamatan Koto XI Tarusan dengan laporan mobil terseret arus banjir. Kemudian di Kecamatan Sutera juga terjadi longsor. Selanjutnya di Kecamatan Bayang dengan laporan orang terseret arus banjir.
-
Bagaimana keadaan korban longsor? Sebanyak 23 orang korban banjir dan lonsor di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
-
Dimana longsor itu terjadi? Pada 6 Februari 2024, terjadi longsor di Dusun Sigadung, Desa Kalitlaga, Pagentan, Banjarnegara.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Di mana lokasi longsor? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan longsor terjadi? Peristiwa tanah longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.50 WITA.
Keempat korban tewas yang telah ditemukan dan dimakamkan yakni: Kristofen Hulu (4) yang ditemukan pada hari pertama pencarian, Sabtu (10/11); Putri Hulu (5) ditemukan pada pencarian hari ketiga, Senin (12/11) sekitar pukul 17.30 Wib; dan Dalman Hati Hulu (7), yang ditemukan sekitar 1 Km dari titik longsor, Selasa (13/11) sekitar pukul 12.00 Wib; dan Aristina Laia (33), yang ditemukan sekitar 1 Km dari lokasi longsoran, Rabu (14/11) sekitar pukul 15.30 Wib.
Sementara tiga korban tidak ditemukan yakni: Setiamas Hulu alias Ina Putri (30), Rei Jaya Hulu (3), dan Noverman Hulu (2).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaTim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, Sabtu (8/6), menutup upaya pencarian korban banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca SelengkapnyaLongsor terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, KBB, Minggu (25/3) malam.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 orang korban banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi, Sumbar hingga kini, Rabu (5/6), belum ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan terus berjibaku menyingkirkan material tanah longsor untuk mencari 10 korban yang masih hilang.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang dan tanah longsor tersebut turut memutus akses jalan antara dua desa di Karo, Sumatera Selatan. Berikut penampakannya!
Baca SelengkapnyaKorban terakhir itu bernama Siska Afrina (22) asal Solok Selatan.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaKepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan 48 orang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca Selengkapnya