Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3.300 Tenaga Kesehatan di Jabar Ditargetkan Vaksinasi Covid-19 pada Tahap Pertama

3.300 Tenaga Kesehatan di Jabar Ditargetkan Vaksinasi Covid-19 pada Tahap Pertama Tanaga kesehatan disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar vaksinasi massal kepada tenaga kesehatan (nakes) di Poltekkes dan 21 rumah sakit. Sejauh ini, sudah ada sekitar 3.300 orang segera disuntik vaksin tahap pertama yang pelaksanaannya hingga Senin (1/2).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan pendaftaran vaksinasi unutk nakes masih dibuka. Mereka bisa mendaftarkan diri melalui fasilitas kesehatan setempat secara langsung atau laman bit.ly/vaksinasinakes.

"Total ada sekitar 3.300 tenaga kesehatan yang akan mendapat vaksin tahap pertama sampai nanti hari Senin (1/2)," ujar dia, Sabtu (30/1).

Orang lain juga bertanya?

Program ini diharapkan bisa rampung kurang lebih satu pekan, agar bisa segera fokus pada vaksinasi tahap II dan bisa menjangkau para nakes yang ada di pinggiran kota.

Sementara itu pelaksana tugas (Plt) Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menyatakan bahwa vaksinasi massal adalah salah satu cara mempercepat jangkauan vaksin terhadap nakes. Program ini pun berjalan di Yogyakarta.

Sejauh ini, berdasarkan data Jumat (29/1), baru 38 persen nakes dari jumlah sasaran yang sudah menjalani vaksinasi. Apalagi, pada vaksinasi tahap II sasarannya adalah masyarakat berprofesi rawan Covid-19 lain, seperti TNI/Polri.

"Targetnya harus dilakukan untuk akhir Februari ini selesai dosis tahap kedua," pungkas dia.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menginginkan teknis vaksinasi mobile mendatangi rumah warga yang menjadi sasaran. Namun, hal ini belum mendapat persetujuan Kemenkes.

Maxi Rein Rondonuwu menilai, konsep vaksinasi yang mendatangi rumah warga memang bisa efektif menjangkau sasaran lebih luas hingga ke pelosok daerah.

Namun, pola ini dinilai memiliki risiko lebih besar dibandingkan pelaksanaan di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas atau rumah sakit. Di luar fasilitas kesehatan, alat penunjangnya bisa tidak lengkap.

Proses melengkapi alat penunjang pun bisa memakan biaya yang besar, belum lagi sumber daya manusia (SDM) yang bisa menjalankan tugasnya tidak akan mudah didapatkan karena tidak bisa sembarangan.

"(Konsep vaksinasi mendatangi rumah) Itu bagus tapi ada risiko. Harus ada perlengkapan peralatan, ambulance, alat KIT karena takutnya ada alergi. Jadi kalau door to door ini agak khawatir," ujar dia.

Meski demikian, usulan atau keinginan Ridwan Kamil tersebut bukan tidak mungkin bisa dijalankan. Semuanya, ia katakan butuh proses yang tidak bisa instan.

"Tapi untuk ke publik hal ini mungkin boleh ke depannya," kata dia seraya menyebut bahwa langkah jangka pendek untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 secara massal.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya
Cegah Diare dan Kanker Serviks, Vaksinasi RV dan HPV Dimulai di Tasikmalaya

Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).

Baca Selengkapnya
Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko
Kemenkes Mulai Vaksinasi Cacar Monyet pada Laki-Laki Pelaku Seks Berisiko

Penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan
Tarakan Kick Off PIN Polio 2024 Sebagai Upaya Pencegahan

Pemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.

Baca Selengkapnya
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih
FOTO: Covid-19 Melonjak Lagi, Kasus Aktif di RI Kini Tembus 6.000 Lebih

Kemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023
Menkes Sebut Vaksinasi Covid-19 Gratis Berakhir 31 Desember 2023

Mulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.

Baca Selengkapnya